Part 4

818 57 0
                                        

Enjoy the story..

Author pov.

Mentari pagi sudah terbit lebih dari satu jam yang lalu. Tapi hal itu sama sekali tak mengganggu rasa hangat yang melingkupi kedua insan berbeda jenis ini.
Setelah jantung keyra berdetak kembali kemarin sore, damian sama sekali tak meninggalkan keyra. Ia justru tengah tidur seranjang dengan matenya itu saat ini.

Cklek,
Daniella ingin melihat keadaan mate kakaknya itu.
Detak jantungnya terlihat normal dan tekanan darahnya juga sudah kembali normal. Mungkin hanya tinggal pemulihan saja.
Ia sengaja tak membangunkan keduanya yang tengah tidur berpelukan diatas satu brankar yang sama.

"kau tak akan bisa hidup tanpanya kak..!"
Daniella langsung pergi tanpa membuka gorden di dalam ruang rawat inap kelas vip itu.

!"Daniella langsung pergi tanpa membuka gorden di dalam ruang rawat inap kelas vip itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keyra pov

Sinar hangat mentari mengenai mataku membuatku silau. Aku mengerjapkan mataku berulang kali.
Aku tak bisa menggerakkan tangan dan kakiku. Tubuhku rasanya terkunci. Aku masih merasa lemas dan pusing di kepalaku.
Saat itu samar samar kulihat wajah seorang pria. Lama kelamaan semakin jelas dan aku mulai merasa kan sengatan sengatan kecil di tubuhku.

"astaga..?!"
Aku melihat wajah mateku sangat dekat dengan wajahku.
Jantungku. Bagaimana kalau ia meledak karena aku terlalu gugup berada di dekatnya.
Kau baru sadar kalau aku bukan lagi dekat dengannya, melainkan aku berada dalam pelukannya yang nyaman dan hangat.

Aku berusaha melepaskan tangan ku yang tak dipeluknya. Tangan ku yang berselang infus. Aku meneliti wajahnya dna menyentuhnya perlahan agar ia tak terjaga.
Ia sangat tampan.
Hidungnya mancung, matanya yang berwarna hitam dan tatapannya yang tajam juga dada bidangnya ini. Sangat keras dan liat saat ku sentuh. Sebagian kancing baju atasannya terbuka. Membuatku bisa dengan mudah melihat kedalamnya.

"kau menyukainya?"
Aku langsung menarik tanganku membuat jarum infusku bergerak. Sontak saja rasa perih menjalari punggung tanganku.

"aakh.."
Pria tampan itu langsung duduk dan melihat tanganku. Ia sangat perhatian padaku. Bolehkah aku merasa telah memiliki nya sekarang?
Tapi bukankah ia adalah kekasih dari putri alpha goldmoon pack?

Pria itu meneliti tanganku dan menciumnya lembut. Ia beralih mengecup dahiku. Membuatku terhenyak kaget.

"jangan terlalu banyak melamun..
Tak baik untuk kesehatanmu.."

"eumm.. Kau... Kau adalah..?"

"ya.. Aku matemu..
Siapa namamu.. Ekhemm.. Omega?"

Saat ia mengatakan statusku itu membuatku merasa sangat tak pantas bersanding dengannya.
Aku menunduk dalam, merasa tak sopan memandangnya yang merupakan seorang alpha sebuah pack.

"nama saya keyra, alpha..
Maafkan saya telah lancang memegang wajah anda sembarangan.."
Aku menjauhkan sedikit tubuhku darinya perlahan. Aku sama sekali tak pantas berada di atas brankar ini bersamanya.
Oh tuhan apakah ia memandangku serendah itu? Seorang omega?

I'm Alpha Damian [END]Where stories live. Discover now