Part 7

679 44 4
                                        

Enjoy the story...

Keyra pov.

Rasa sakit di kepalaku masih sangat terasa. Kepalaku seperti baru saja dihantam dengan menggunakan batu besar.
Tak hanya pusing dan sakit dikepalaku yang kurasakan. Tapi aku juga merasakan tangan dan kakiku pegal juga  tak bisa kugerakkan. Rasanya kebas dan kesemutan.
Aku masih belum bisa membuka kedua mataku rasanya sangat berat.
Bahkan hampir seluruh tubuhku mati rasa.

Splasssssh

Dingin. Hanya itu yang bisa dirasakan kulit tubuhku. Salah satu indra yang berfungsi sampai saat ini.
Kurasa.
Perlahan aku mulai mengerjapkan mataku.

Silau.
Mungkin cahaya matahari mengenai wajahku. Hangat.
Mungkin mataharinya sudah agak tinggi sehingga terasa cukup hangat saat mengenai kulit wajahku yang basah terkena air.
Perlahan penglihatanku mulai jelas. Aku melihat seorang wanita muda nan cantik.
Ia memiliki rambut panjang di punggungnya.
Dan di belakangnya berdiri seorang pria yang bisa dibilang sudah berumur. Mungkin ia berusia diatas 40 tahun sekarang.
Aku melihat ke sekeliling, tempat dimana aku berada ini gelap, pengap dan juga berdebu. Mungkin ini adalah ruang gudang tempat penyimpanan barang yang sudah tak terpakai lagi.
Aku baeu sadar sekarang. Aku baru sadar kalau aku sedang diikat diatas sebuah kursi kayu.

"ayah.. Apa yang mau ayah lakukan padanya?"
Perempuan itu menanyai pria yang rupanya adalah ayahnya itu mengenai sesuatu. Apa mungkin tentang aku?

"bagaimana kalau kita jual saja?"

"ide bagus.. Jual saja ia dirumah bordil..."
Astaga,
Apa yang mereka katakan?
Mereka mau menjualku?
Seenaknya saja mereka. Kenal saja tidak mereka malah mau menjualku.

"siapa kalian kenapa mengikatku disini?
Lepaskan akuuuuuu..."
Aku memberontak mencoba melepaskan ikatan kuat tali tambang ditubuh dan kakiku.

"Aku memberontak mencoba melepaskan ikatan kuat tali tambang ditubuh dan kakiku

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Perempuan itu perlahan melangkahkan kakinya ke arahku. Ia tersenyum miring.
Ia mencengkeram rahangku kuat.
Aku mendongak karena cekalannya di rahangku.
Betapa kasarnya wanita ini.
Kukira kecantikannya sama dengan kelembutan hatinya. Rupanya aku salah. Meski cantik ia bukanlah wanita yang baik.
Semoga saja pria yang menjadi kekasihnya segera sadar dan meninggalkan wanita itu.
Dasar wanita kejam.

"kau tidak mengenalku wanita murahan?"

"apa hak mu memanggilku seperti itu?
Aku tidak mengenal kalian jadi lepaskan aku!"
Kulihat wanita muda didepanku ini terlihat tak percaya pada ucapanku.

"benarkah?
Siapa namamu?"

"eummm.. Siapa namaku ya?
Kenapa aku tak bisa mengingatnya sama sekali...?
Aaaaakhhh.."
Mendapat pertanyaan mengenai namaku. Aku jadi berpikir kenapa aku bisa lupa namaku ya?
Sebenarnya siapa aku?
Siapa mereka?
Aku memaksakan otakku untuk mengingat namaku yang kudapat justru rasa sakit yang amat sangat dibagian belakang kepalaku.
Sakit sekali rasanya kepalaku mau pecah.
Aku memegangi kepalaku dengan kedua tangan. Aku mencengkeram dan menjambak rambut di kepalaku berharap rasa sakit di dalamnya bisa sedikit berkurang.
Aku sudah tak tahan lagi.
Rasanya semakin meledak ledak.
Pandanganku pada sekelilingku kian samar dan semakin tak jelas.
Perlahan dengan pasti kegelapan merenggut kembali kesadaranku.

I'm Alpha Damian [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя