Part 10

995 35 1
                                        

Enjoy the story...

Author pov.

Vania berjalan perlahan di tepi pantai hatinya masih tak rela jika pria yang telah lama ia cintai telah menikah dan hidup bahagia bersama wanita lain.
Hatinya hancur berkeping keping.
Bahkan sampai saat ini ia masih ingat bagaimana rasanya berciuman dengan bibir alpha damian.
Ia tak bisa move on.
Tapi kalau untuk kembali merebut alpha damian dengan menggunakan identitasnya sebagai vania ia akan ketahuan. Mungkin saat kakinya menapaki tanah mansion ia akan langsung diburu.
Ia tak tau harus berbuat apa.
Yang jelas yang ia inginkan hanya alpha damian tidak ada lagi. Lebih baik ia mati dari pada tidak bisa hidup berdampingan dengan alpha damian.

Vania  berjalan pelan dari pasir pantai menuju kelaut lepas.
Ayahnya, alpha dave yang sedari tadi menikmati pemandangan senja bersama putrinya terkejut.
Padahal niatnya ia mengajak vania kemari untuk menenangkan hati putri semata wayangnya itu. Namun kenyataannya vania tetap tak bisa move on dan malah berniat bunuh diri.

"vaniaaaaa..."
Alpha dave berlari ke arah putrinya yang hampir separuh badan memasuki air.

Grep plaaak,

Begitu tangan halus dan mungil kesayangannya itu tertangkap, alpha dave justru menamparnya dengan kasar.
Ini baru pertama kali bagi alpha dave menyakiti putrinya sendiri. Ia berniat menyadarkan vania.
Ia mau putrinya itu memiliki semangat hidup lagi. Segala cara akan ia lakukan agar vania kembali bahagia dan bisa tersenyum lagi.
Vania diam saja meski pipinya terasa panas. Jauh lebih sakit hatinya dibandingkan fisiknya.

"sadarlah van...
Sadarlah...
Kau masih punya ayah... Hidupmu tak boleh hancur hanya gara gara damian...
Ayah bisa mencarikanmu pria lain yang jauh lebih tampan dan lebih kaya dibandingkan damian..."

"aku hanya mau damian ayah...
Hanya dia satu satunya pria yang aku inginkan dalam hidupku...
Hiks.. Hiks..
Jika aku tak bisa hidup dengannya lebih baik aku mati saja...
Hiks.. Hiks..."

"mari kita pulang dan pikirkan cara untuk menyingkirkan maid kurang ajar itu..."
Alpha dave membawa vania pulang dengan mengendarai mobilnya. Ia melihat ke arah jok penumpang disampingnya. Vania sedang melamun sambil meraba kaca mobil. Airmatanya terus saja jatuh sejak naik ke atas mobil.

Aku tak bisa membiarkan putriku gila gara gara damian, aku akan lakukan segala cara agar damian bisa bertekuk lutut di hadapan vania dan mengemis cintanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tak bisa membiarkan putriku gila gara gara damian, aku akan lakukan segala cara agar damian bisa bertekuk lutut di hadapan vania dan mengemis cintanya.
Ucap dewi batin alpha dave.

Di sebuah mansion indah ditengah hutan. Seorang pria sedang berlatih menembak dan menggunakan belati.
Keringat sebesar biji jagung jatuh menetes dari dahi,leher dan menuju ke dada bidangnya.
Alpha damian, beta dan gammanya sedang berlatih bersama para warrior pack.
Mereka berlatih di halaman utama mansion yang sangat luas.

Sraaaats,

Tiba tiba sebuah panah melesat menggores lengan alpha damian.

"akh.."
Reflek alpha damian menunduk memegangi lengannya. Tak ada angin tak ada hujan mengapa ada sebuah panah yang melesat.
Tanpa disuruh, ben yang merupakan beta dari alpha damian langsung merubah diri menjadi zack, wolfnya mengejar ke arah sumber panah itu.
Tapi begitu sampai disana ia tak menemukan apa apa bahkan aroma saja ia tak mencium aroma siapapun.
Sebenarnya siapa orang yang berniat buruk pada alpha mereka. Mereka telah salah mencari musuh. Sebab, alpha damian tak akan memberikan toleransi bagi siapapun yang telah meremehkannya.
Ia akan menghabisinya tanpa ampun. Tanpa ada kesempatan kedua.

I'm Alpha Damian [END]Where stories live. Discover now