I'm Alpha Damian [END]

Part 8

Enjoy the story..

Damian pov.

Aku sedang berlari di tengah hutan. Aku terus mencari keberadaan keyra, istriku. Semua warrior sudah tak lagi kutugaskan membantuku sejak 2 hari yang lalu. Ini adalah hari ke lima aku mencari keberadaan keyra. Aku bertekad akan mencari lunaku sendirian di dalam hutan redmoon pack.

Alpha.. Tolong bantu kami...
Suara itu?
Suara itu datang dari pikiranku. Siapa yang telah memindlinkku.

"siapa kau?"

Alphaaa..
Aku istrimu, rachel.. Aku jiwa wolf keyra..
Aku sedang berada dirumah bordil dan keyra, ia mau diperkosa, alpha..
Selamatkan kami...

Aku terhenyak.
Diperkosa?
Kurang ajar. Siapa saja yang berani menyentuh sejengkal saja kulit mulus keyra. Akan ia patahkan tangan lancang itu. Jadi selama ini keyra adalah seorang shewolf juga.
Tapi kenapa aku tak bisa memindlink dan merasakan wolf ditubuhnya sebelumnya?

"dimana kau berada sayang..?"

Aku tak tau aku ada dimana.
Tapi yang jelas disini cuaca sangat panas dengan beberapa pepohonan yang memiliki daun yang berwarna kemerahan terlihat menghiasi hutan disini..

Kebetulan sekali. Itu adalah ciri ciri hutan red moon pack dimana aku berada.
Aku akan segera mencari aroma keyra. Aroma mawar dengan sentuhan aroma apel segar.
Aku menghirup udara rakus. Aku memasukkan udara sebanyak yang kubisa hirup ke dalam paru paruku untuk mencari keberadaan keyra.

Tercium.
Aku mencium aroma keyra.
Semakin lama aromanya semakin dekat.
Sebuah rumah besar berlantai 2 itu terlihat dari kejauhan

"Lepaasskan akuuu.."
Suara itu?
Suara keyra.
Aku akan menghabisi siapapun yang berani menyentuh lunaku.

Keyra pov.

Aku diseret paksa. Seberapa kuatpun aku melawan aku justru malah di dorong memasuki kamar mandi hingga tubuhku mengenai dinding kaca. Untung saja aku memeluk perutku erat. Sehingga perutku tak sampai terbentur dinding kaca yang keras itu.
Pria itu mengunci pintu kamar mandi berukuran 2x1 m itu.
Pria itu menurunkan celana yang ia gunakan sehingga menampakkan celana dalamnya yang terlihat sesak oleh desakan kejantanannya yang tegang.

Aku takut.
Sungguh. Aku benar benar takut.
Aku tak ingin di jamah pria lain. Selain suami sahku. Memang aku tak ingat sama sekali kalau aku pernah menikah. Tapi setidaknya suamiku lah yang berhak atas diriku bukan pria lain.

Ia berjalan mendekatiku hendak memegang tanganku. Tapi aku bisa berkelit dan lolos.

"apa yang mau kau lakukan..?
Toloooong.. Toloooong..!!!"
Aku berlari ke arah pintu kamar mandi dan berusaha membukanya.
Aku berteriak sekuat tenagaku. Aku tak ingin disentuh pria bajingan itu.
Siapapun tolong aku.
Kumohon.

Grep,

Lenganku di cengkeram kuat olehnya. Aku memberontak berusaha melepas cekalannya ditanganku.

"lepaskan akuuuu...!"

"diam..
Kau membuat kesabaranku habis, cantik.."

Braaak..

"aakh.."
Ia mendorongku hingga punggungku menabrak dinding kaca kamar mandi cukup keras.
Ia lalu memaksaku berbalik badan.
Membuat tubuh bagian depanku menempel di kaca kamar mandi.

"lepaskaaaan akuuu...
Toloooong... Lepaaaskan akuuu..!"

Krooaaaaak,

Baju tipis yang ada ditubuhku di robek olehnya.
Hanya tersisa bra dan dalaman saja yang berada ditubuhku.
Aku sangat malu dan jijik saat melihat pandangan penuh nafsunya pada tubuh bagian belakangku.
Tapi aku tak bisa bergerak. Tubuhnya menekan tubuhku ke dinding kaca. Aku hanya bisa menahan desakannya agar tak menekan perutku dengan kedua tangan.