Part 17

500 35 0
                                        

Enjoy the story...

Keyra pov.

Matahari bersinar terang. Sinarnya yang berwarna kekuningan tak lagi terasa hangat saat mengenai wajahku.
Aku terbangun dengan pelukan alpha damian. Aku selalu saja tertarik untuk menyentuh rahangnya yang tegas dan ditumbuhi bulu bulu halus yang mana akan membuatku kegelian saat ia mencium ku.
Aku tersenyum sendiri saat mengingat ingat semua perlakuan romantis yang pernah alpha damian lakukan padaku.

"senyummu mengalihkan duniaku sayang..."
Cup,
Alpha damian tiba tiba mencium pipiku. Aku langsung tersadar dan menatapnya. Matanya masih terpejam lalu apa yang tadi kurasakan dan kudengar apakah hanya lamunanku saja?
Ataukah memang ia sudah bangun?

Aku memiliki sebuah ide jahil. Aku mendekatkan bibirku pada bibirnya, lalu aku mengecup bibirnya dengan berani.
Mata alpha damian langsung terbuka lebar. Dan aku tertawa melihat wajah bengongnya.

"kau jahil sekali sayang..."
Alpha damian menggelitiki perutku. Membuatku kegelian dan bergerak kesana kemari mencoba melepaskan diri dari sentuhannya.

"sudah cukup, alpha...
Perutku sakit... Hahah haha.."
Mendengar perkataanku tangan alpha damian langsung berhenti bergerak. Ia langsung mendudukkanku di depannya. Dan ia menatapku serius sekali.
Memangnya aku mengatakan sesuatu yang salah, ya?

"perutmu benar benar sakit?"
Astaga, jadi ia salah faham.
Pantas saja ia menatapku seperti melihat mayat hidup. Bahkan wajahnya sudah pucat.

"tidak seperti itu.. Hanya karena terlalu banyak tertawa saja...
Alpha tidak perlu khawatir..."
Aku tersenyum mendapatkan perhatian sebegitu besar darinya. Aku mengelus pipinya lembut. Kurasa ia menikmati sentuhanku terlihat dengan aksinya yang  memejamkan mata sambil menggenggam tanganku di pipinya.

"kau hampir membuatku terkena serangan jantung, sayang..."

"maafkan aku...
Sungguh...
Bayi kita sehat sehat saja... Ia bahkan sama sekali tak menyusahkan ku dengan morning sickness yang berlebihan seperti wanita hamil pada umumnya..."

Tok tok tok..

"alpha sudah bangun...?"
Suara pria yang sangat familiar terdengar di telingaku. Ya itu pasti beta ben.
Ia adalah pria yang baik.
Dan masalah semalam mengenai gamma diego, aku harus waspada dan agak menjauhinya. Harus.

"astaga, ben... Bisakah kau biarkan aku berdua saja dengan istriku dulu pagi ini?"
Dengan malas alpha damian berjalan ke arah pintu. Sebelum itu ia menutupkan selimut ke seluruh tubuhku. Sehingga kepalaku saja yang terlihat sekarang. Tentu saja itu karena aku polos. Setelah pergulatan panas dini hari itu aku tertidur dalam pelukan suamiku.

"maafkan saya, alpha...
Ada yang harus saya katakan pada anda..."
Dari suaranya beta ben terdengar tengah gusar.

Cklek,
Alpha damian membuka sebagian pintu kamar kami dan berdiri di sana.
Dasar pria seenaknya.

"ada apa?"

"sekumpulan rogue tengah memasuki wilayah kita dan mengambil beberapa perempuan dari penduduk kita untuk dijual ke pack lain dan juga dunia manusia..."
Pendengaranku yang sangat tajam langsung bergidik saat mendengar perkataan beta ben. Para rogue menjual para wanita, itu sangat buruk sekali.
Sangat.

Alpha damian terdiam. Ia sama sekali tak berkata apapun. Mungkin ia tengah berpikir sekarang.

"berapa jumlah mereka?"

"mungkin sekitar 50 orang, alpha..."

"baiklah... Segera siapkan 25 warrior kita dan aku sendiri yang akan memimpin kalian menangani masalah ini..."

I'm Alpha Damian [END]Where stories live. Discover now