💙>4

4.6K 536 17
                                    

Tin Tin!

Suara nyaring klakson menyeruak, membuat Lisa terkejut saat dirinya sedang santai menonton televisi dengan ponsel di tangannya. Sedetik kemudian ia segera melangkah cepat dengan senyuman merekah di wajah cantiknya.

Ia langsung membuka pintu yang sengaja tak ia kunci dan menemukan tiga buah mobil sudah terparkir di sebelah mobilnya bersamaan dengan keluarnya satu persatu mereka dari dalam mobil.

"Bagaimana? Tidak tersesat kan? Kkk~" ledek Lisa seraya memakai alas kakinya sebelum beranjak keluar untuk membantu Rosé yang sudah mengeluarkan beberapa belanjaan yang sepertinya adalah daging sapi dari bagasi di ikuti oleh Jisoo yang juga membawa daging lainnya.

"Tidak kok Lisa, Rosé membawa kita semua dengan petunjuk yang benar " sahut Jisoo yang disambut wajah bangga dari Rosé namun membuat Lisa mendengus geli.

Dan disebelah mereka, sebuah mobil yang diketahui milik Hanbin baru membuka pintu nya masing-masing dan menampakkan empat orang pemuda yang langsung memandang rumah Lisa dengan ekspresi berbeda satu sama lain.

"Wah jadi ini rumah barumu Lisa? " ujar Hanbin dengan masih menatap lurus kearah bangunan sederhana yang sudah di hiasi oleh lampu-lampu jingga untuk penerangan mereka juga.

Lisa tak berniat menjawab dan terus membawa beberapa belanjaan mereka untuk keluar dan menaruh nya di sudut halaman yang jauh dari parkir nya mobil mereka. Hanya berjarak lima meter dan disana sudah tersusun sebuah meja berbentuk persegi panjang berwarna putih dan kursi yang entah pas atau tidak pada jumlah mereka.

"Selera mu memang berbeda ya Lisa, nanti kita cari rumah yang sama ya untuk kita berdua" celetuk Hanbin membuat Lisa mendengus malas.

Rosé hanya memandang jengah sedangkan disebelahnya Jisoo terkekeh geli akibat ucapan laki-laki yang penuh dengan kepercayaan diri tersebut.

"Diamlah, dasar bucin" ketus Jennie yang baru mengeluarkan beberapa kantong putih belanjaannya yang sepertinya bumbu untuk acara panggangan mereka.

Hanbin berdecak kesal memandang Jennie yang sudah berlalu untuk menaruh belanjaan nya di atas meja.

"Dasar iri! "

" Bin! Berhentilah bicara dan bantu kami disini" ujar seorang pemuda yang diketahui bernama Bobby membuat Hanbin menoleh dan berjalan menghampiri mobilnya sendiri yang dipakai untuk tumpangan dia dengan teman-temannya.

Hanbin membuka bagasi mobilnya sendiri yang di dalamnya sudah ada sebuah Barbeque Charcoal Grill dan dua kantong belanjaan berisi soju. Seorang pemuda lainnya yang bernama June langsung maju kedepan untuk mengangkat alat pemanggang itu sendiri, karena ia begitu percaya diri kalau dirinya itu kuat. Sedangkan Hanbin langsung mengambil dua kantong botol soju nya dan berlenggang pergi menghampiri sekumpulan gadis yang berada tak jauh disana.

"Bawa nih " ujar June setelah meletakkan pemanggangan tersebut kehadapan seorang pemuda cuek yang semula masih sibuk memainkan ponselnya.

Pemuda cuek itu-Jinani-sedikit terusik saat di rasakannya panggangan bbq itu di dorong kearahnya, membuat pemuda itu mengalihkan pandangan nya pada June yang sedikit lebih tinggi darinya sembari mengernyit tanda tak mengerti.

" Bawa kesana tuh" sambung June seraya menunjuk sekumpulan geng Lisa yang sibuk meracik bumbu untuk daging mereka di atas meja putih yang kini sudah setengah terisi oleh berbagai macam peralatan dan bumbu, belum lagi oleh botol soju bawaan Hanbin.

"Kenapa harus aku? " balas Jinan membuat June mengendikkan bahu tanda tak peduli sembari menutup kembali bagasi Hanbin.

Jinan mendengus kesal sembari memasukkan ponselnya kedalam saku hoodie. Tangan nya langsung menyentuh sisi besi dari panggangan bbq itu dan mendorong nya untuk berjalan kearah segerombolan gadis disana.

Bluegrass  || Taelice || ✅Where stories live. Discover now