💙>25

1.9K 279 61
                                    




Sebelah tangan lentik seorang gadis nampak terulur keatas hingga menyentuh buah kemerahan yang terlihat sangat menggiurkan.

Ditariknya buah apel itu dengan setengah keras, hingga membuatnya terlepas dari pohon tempatnya tumbuh.

Gadis itu tersenyum sebelum balas memamerkannya didepan wajah sang pemuda yang juga balas tersenyum senang dibawah tubuhnya.

" Aku mendapatkannya"

" Kau memang terbaik"

Lisa mengeratkan lagi pelukannya disekitar leher pemuda itu, ketika dengan tiba-tiba V membawa tubuhnya untuk bergerak kembali.

Gadis itu mengarahkan apelnya kewajah sang pria, sebelum ikut mencondongkan wajah hingga ke dekat pipinya," Kau mau? "

V lantas terkekeh mendengar ucapan polos itu," Kau kan tahu kalau tubuhku tidak bisa mencerna hal seperti itu"

Lisa yang baru mengingatnya pun langsung merasa malu dengan ikut tertawa sendiri. Padahal ia sudah dekat dengan pemuda ini setiap hari, tapi masih saja ada hal-hal kecil yang membuatnya lupa.

Manik setengah biru itu setengah melirik sosok diatas punggungnya, sebelum menghentakkan tubuhnya keatas sehingga tubuh Lisa ikut terbawa untuk naik keposisi awal.

Mereka—hanya V—berjalan mengelilingi taman besar kerajaannya sekedar untuk mencuci pandang akibat bosan untuk berada didalam. Apalagi sejak kejadian yang mengharuskan mereka untuk tetap saling berjaga, membuat Lisa perlahan menjadi lupa akan bagaimana situasi kota saat ini.

Sebab mereka berada jauh didalam hutan, yang sunyi dan tak banyak orang. Kecuali para saudara ini.

Dan oh iya, para saudara mereka dari klan Evander juga yang jauh-jauh sudah datang ketempat mereka dengan tujuan yang Lisa sendiri tak mengerti.

Namun V sepertinya mengerti, namun ia tak memberitahu banyak tentang apa saja. Seolah ia sengaja merahasiakannya.

Pria bersurai biru itu masih terus menggendongnya memutari taman, untuk mengajak sang gadis memetik berbagai buah-buahan yang tersedia secara gratis disana. Dan berlimpah pula.

Hampir seperti surga, namun bedanya ini masih didunia.

Lisa yang tak bisa menanggung banyak bebawaan dengan posisinya, akhirnya hanya memilih untuk memetik satu buah jeruk dengan dua apel ditangannya. Dan mencoba memakannya perlahan dengan rasa manis yang langsung menyentuh permukaan tenggorokan keringnya.

Tak pernah ia tahu bahwa buah bisa sesegar ini jika langsung dipetik dari pohonnya.

"Kau menyukainya? " tanya V seraya mencoba menoleh kebelakang bahunya.

Lisa mengangguk dengan mulut setengah mengunyah," Sangat. "

" Kau mau apa lagi setelah ini? " V kembali bertanya dengan lembut, bahkan tak pernah melunturkan senyumannya disana.

Gadis itu terlihat mengernyit sebelum beralih untuk mencondongkan kembali wajahnya kesisi wajah sang pria," Kau tidak lelah? Kita sudah berkeliling cukup lama sejak tadi"

V menggeleng pelan sebagai jawaban, hingga tanpa terasa membuat sebelah pipi mereka saling bersentuhan, " Aku masih sanggup menggendong dua gadis lagi yang seukuran denganmu, Lisa"

" Jadi kau mau menggendong gadis lain? "

" Tidak seperti itu. Kau kan tahu kalau hanya kau milikku" balas V setengah menggoda.

Lisa terlihat mendengus, "Bisa saja"

V kembali tertawa melihat tingkah kesal sang gadis yang menggemaskan. Membuatnya menjadi semakin menaruh rasa yang dalam disetiap harinya.

Bluegrass  || Taelice || ✅Where stories live. Discover now