💙>20

2K 337 90
                                    





Gadis itu menatap benda pipih ditangannya cemas sebab sudah satu jam lamanya ia menunggu dan sosok pemuda yang ia cari tak juga muncul kepesta sahabatnya. Padahal ia sudah berjanji dan akan menunggu dirinya bahkan sebelum ia tiba, namun kenyataannya apa? Justru ia yang tengah menunggunya dan ia tetap tak ada.

Ia membuka kembali room chat antara dirinya dan pemuda itu, yang masih tak memberikannya jawaban apapun padahal ia sudah mengirimkannya pesan sejak tadi. Lisa menghela nafas sebelum memilih mematikan benda itu dan memasukkannya kembali kedalam tas. Ia meneguk jus jeruknya lagi yang tanpa terasa sudah tinggal sedikit dan langsung habis dalam sekali tegukan dirinya.

Malam ini menjadi sangat tidak menyenangkan baginya, seharusnya bisa saja ia memilih bersenang-senang dengan teman-temannya, namun mengingat kondisi kakinya yang cedera membuat dirinya memilih duduk dibagian pinggir seraya menatap sekumpulan temannya yang nampak sudah tak mengingat lagi tentang waktu.

Ia sendiri tidak tahu sampai kapan pesta sahabatnya ini akan berakhir, sedangkan jam diponsel sudah menunjukkan hampir tengah malam dalam beberapa menit lagi. Gadis itu merasa lelah sekarang padahal ia hanya duduk saja sejak tadi, mungkin akibat segala kegiatan panjang yang ia lakukan seharian, hingga membuatnya sudah merasa mengantuk di jam segini.

Berbanding terbalik dengan teman-temannya, mereka terlihat sangat bersenang-senang dipesta milik Jennie bahkan hampir tidak mengingat dirinya. Ia lantas mengerjap-ngerjapkan kedua matanya cepat untuk kembali mencapai titik kesadarannya namun semuanya terasa tidak begitu berpengaruh.

Akhirnya ia lebih memilih beranjak dari sana dan melangkah untuk ketoilet sebentar untuk sekedar membasuh wajahnya dengan air segar. Mungkin sehabis dari toilet ia juga akan memilih untuk bergabung ketengah pesta, toh tidak ada salahnya mencoba pengalaman baru.

Gadis itu masuk ketoilet perempuan dan menemukan ada satu orang gadis juga yang baru saja selesai mempoles wajahnya. Gadis asing itu langsung keluar dari sana dan diganti dengan Lisa yang menempatkan diri dihadapan sebuah wastafel dan cermin besar.

Ia terpejam dengan membasuh wajahnya beberapa kali dengan air segar yang mengalir dari kran wastafel yang ia hidupkan, mencoba kembali fokus dan menyingkirkan rasa kantuknya yang kali ini sedikit berhasil sebab air kran terasa sedikit dingin. Hingga setelah selesai, gadis itu menutup kembali kran wastafel dan beralih menatap pantulan dirinya didalam cermin.

"Halo Lisa "

Dan betapa terkejutnya ia ketika menemukan sosok Sehun tengah berdiri tepat dibelakang tubuhnya dengan menyeringai. Gadis itu memandangnya heran dengan setengah takut lewat pantulan dari cermin dihadapannya yang besar.

" Kau? Bagaimana bisa kau berada disini? " ujar Lisa mencoba hati-hati sebab ia sudah mendengar banyak hal tentang Sehun dan seluruh keluarganya yang memang akan selalu mengincar dirinya.

Percakapan antara dirinya dan V siang tadi seolah menjadi nyata dimalam ini, dengan ditemukannya langsung sosok salah satu keluarga The Eros yang sudah datang menghampirinya sesuai dugaan mereka.

"Tidak perlu terkejut seperti itu. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya kan? " ujar sosok itu berbisik ditelinga kanannya hingga membuat lehernya ikut tersentuh desiran nafas milik pemuda dibelakangnya.

Gadis itu meneguk salivanya sendiri dengan tegang, dirinya dilanda rasa ketakutan luar biasa. Memikirkan bagaimana nasibnya nanti. Apa yang akan ia lakukan padanya? Akan dibawa kemana dirinya? Dan payahnya ia tengah sendirian tanpa sosok V bersamanya.

"Apa yang kau mau? " dan pertanyaan terkesan menantang itu akhirnya keluar dari bibir sang gadis, membuat sosok pria dibelakangnya terkekeh dengan memandang pantulan dirinya.

Bluegrass  || Taelice || ✅Where stories live. Discover now