💙>26

1.8K 287 126
                                    

Ini masih fresh baru turun dari otak saya, dan ini termasuk chapter yang panjang.
Maaf kalo kalian nanti bosen duluan, disepanjang cerita hehe.
Dan maaf juga kalo masih ada beberapa kata yang tak beraturan, sebab aku cuma ngoreksi sekali doang, hehe~

Tolong divote ya, ngemis nih:')






" Hanya mereka?"

Sebuah sahutan dingin dari seorang Elf  muda itu memandang remeh sebuah gedung kerajaan tinggi dihadapannya.

Malam ini tujuh Elf  muda, bersama salah satu hyung nya tengah memantau tempat yang dalam beberapa jam lagi akan mereka serang bersama-sama.

Gedung putih dengan berpagarkan tinggi itu terlihat masih kokoh dibalik penjagaan para pengawal mereka, meski tak ada yang tahu nasib mereka akan bagaimana nanti.

Salah seorang Elf dari klan Eros tersenyum miring, sebelum menepuk-nepuk pelan bahu saudaranya yang terlihat sudah tak sabar sebentar lagi, " Apa kau bisa mengalahkan mereka?"

Sosok yang ditanya itu terlihat terkekeh disela-sela pengamatan mereka. Belum lagi manik semerah darahnya yang terus memandang tajam kearah gedung putih kerajaan itu yang lampu-lampunya masih menyala terang.

Membuat mereka berdelapan seolah seperti serigala yang menunggu waktu untuk menyerbu santapannya.

" Apa mereka akan tahu kalau kita akan menyerangnya? "

Baekhyun—salah seorang hyung mereka—menoleh kesalah satu saudaranya yang berbicara," Aku tidak tahu, tapi kita lihat saja nanti. Kau juga sudah tidak sabar kan, Jaemin? "

Pemuda yang disebut namanya itu tersenyum miring bersama sang kakak yang tertawa kecil dengan senang.

Baekhyun akhirnya beranjak untuk berdiri kembali bersama tudung jubah hitam yang ia pakai.

Menatap dengan seringai jahat, seiringan bayangan-bayangan peperangan yang akan mereka nantikan sebentar lagi.

Seluruh kakak beradik dari klan Altha akan menyesali ini semua.

Dan Zevgári nya, akan menjadi bukti dari kemenangan mereka.

・・・

" Jadi apa kita tidak akan tidur? " ujar seorang gadis pada sosok pria dibelakangnya.

V balas mengangguk meski tak bisa dilihat oleh gadis itu," Kalau aku tentu tidak akan tidur, tapi kalau kau mau tidur. Aku akan menjagamu"

Lisa kembali mengulum bibirnya terdiam, menunggu bagaimana V melepaskan kepangan rambutnya dengan lembut hingga membiarkannya terurai kembali.

Hatinya masih suka bergemuruh sejak tadi. Bahkan tak cukup sanggup untuk membayangkan bagaimana bentuk dari pertempuran itu sendiri.

Ia hanya tahu jika peperangan hanya terjadi pada masa penjajahan, dan ia sendiri belum lahir dimasa itu.

Lalu ini? Apakah akan sama bentuknya? Apa mereka menggunakan senjata api juga?

Dan juga nasib lelaki ini. Apa mungkin ia akan baik-baik saja. Lisa selalu mengkhawatirkan itu sejak tadi meski mungkin V tak menyadarinya.

" Kau memikirkan apa? " suara rendah itu menelusup masuk ketelinga sebelah kiri Lisa bersama sebuah pelukan melingkar diperut rampingnya.

Bluegrass  || Taelice || ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora