💙>7

4.2K 477 14
                                    

Sore ini kampus terlihat masih dipenuhi beberapa mahasiswa yang masih selalu berlalu lalang, walau banyak juga dari mereka yang memilih pulang karena jam mata kuliah mereka sudah usai.

Katakanlah kalau Lisa dari salah satu mahasiswa rajin saat ini. Kenapa? Gadis bersurai dark brown yang sengaja ia kuncir kuda itu terlihat tengah serius memilih beberapa buku didalam perpustakaan dengan sesekali meneguk es boba nya.

Ya, hari ini sangat panas dan Lisa cukup tidak tahan untuk tidak menenggak air menyegarkan itu meski kini dirinya berada dalam perpustakaan dengan tiga buku sudah ia peluk erat didadanya.

Hari ini ia sendirian, Rosé sudah pulang lebih dulu karena katanya ia sudah janji dengan orang tuanya akan pulang awal dan akhirnya ia pun sendiri untuk memilih buku-buku yang nanti akan ia pelajari. Entah apa yang terjadi hingga gadis ini bisa mendadak berada diperpus dengan beberapa buku yang akan ia geluti sebentar lagi, entah karena ia memang rajin atau mungkin karena ia sedang dalam mood yang baik.

Lisa menghela nafas setelah merasa kalau buku yang ia ambil sudah lebih dari cukup untuk segera ia pelajari. Gadis itu melangkah keluar dari rak-rak buku yang berjejer dan berjalan menuju meja dimana kursi-kursi biasa disediakan untuk mereka membaca.

Dan ya, nyatanya tak hanya dia yang mendadak rajin disini, bahkan hampir semuanya. Kursi didalam perpustakaan ini hampir terisi penuh dengan mereka yang juga tengah belajar sendiri-sendiri. Lisa keduluan rupanya. Tapi langkahnya yang akan keluar terhenti ketika manik bambi itu justru menangkap salah satu kursi yang masih kosong tepat di bagian ujung nomer dua.

Lisa pikir itu keberuntungannya, karena daripada membawa buku ini kerumahnya-yang pasti akan membuatnya keberatan-lebih baik memanfaatkan satu kursi kosong itu untuk segera ia duduki.

Langkah kaki berbalut sneakers itu seperti tak mencuri perhatian siapapun dan itu membuatnya lega, karena setelah itu yang ia lakukan langsung meletakkan lima buah buku-yang jelas tebalnya bukan main-keatas meja bersama tas miliknya dan es bobanya yang kini sepertinya berhasil mencuri perhatian yang lain.

Heol, ini perpustakan as you know.

"Kau tidak seharusnya membawa makanan kedalam perpustakaan"

Lisa terkesiap dengan baritone asing itu, kepalanya menoleh hingga membuat kuncirnya bergoyang dan mendapati pemuda yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya tengah duduk persis disebelahnya.

"K-kau? "

Pemuda tampan dengan surai biru mengagumkan itu balas menatapnya yang semula masih terfokus kesebuah buku miliknya, tak ayal membuat pipi Lisa memanas bukan main. Oh ayolah, cuaca diluar sudah cukup membuat tubuhnya panas bukan main bahkan mengharuskan dirinya membeli es boba, apa iya harus ditambah dengan rasa panas dari tatapan pemuda tampan misterius ini juga.

"Kau mengenalku? " ucap pemuda itu dengan penasaran.

Ekspresinya ramah sekali, Lisa sempat salah sangka sejak awal. Ia mengira pemuda ini termasuk salah satu dari 'Pemilik Wajah Tampan Berkepribadian Sombong'. Lisa meringis, ia tidak sadar bahwa ekspresi berlebihannya barusan rupanya cukup membuat lawan bicaranya bisa membaca bahwa ia seperti sudah mengenalnya dari awal.

"Ti-tidak, aku hanya pernah melihatmu. Jangan salah sangka" balas Lisa gugup. Manik nya tak sanggup lagi beradu pandang, akhirnya ia lebih memilih menatap buku-buku tebal dihadapannya dan menyesap kembali minumannya yang tinggal setengah.

Pemuda itu terkekeh. Merdu sekali. Tentu saja mereka terasa tak asing, mereka akhir-akhir ini memang sering beradu pandang dalam suatu kesempatan, bukan?

"Maaf atas kelancanganku. Aku tahu kau pasti tak nyaman atas sikapku"

Lisa yang semula asik membuka halaman dibuku-bukunya kembali terhenti setelah mendengar kalimat mengejutkan barusan. Ia berdehem dan melirik takut-takut pada sosok yang kini rupanya masih setia memperhatikannya sejak tadi.

Bluegrass  || Taelice || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang