PSYCHO - ONESHOOT

2K 127 8
                                    

Kedua monolidku menatap benci pada gadis berambut panjang bernama sana. Gadis yang sekelas denganku dan berhasil merebut pria incaranku dengan mudah tanpa sungkan.

Oh ya,namaku kang seulgi. Siswa paling disegani di HYYH school. Aku sebenarnya memiliki sebuah geng. Maksudku, aku pernah memiliki geng. Tapi semua berakhir.

Karena kedua temanku jatuh cinta. Dan memutuskan untuk berpacaran.

Park jimin, Choi Sana, dan aku.

Singkatnya, sana sangat tau betul jika aku menyukai jimin. Tapi gadis yang bernotabene sebagai SAHABATKU itu malah menikungku dengan jelas.

Yang aku ingat, sehari setelah ia dan jimin berpacaran. Sana menemuiku,menangis dan meminta maaf soal perasaannya. Sial, aku lulub dengan ekspresi wajah menyedihkannya.

Tapi,lama kelamaan sana malah semakin suka menunjukkan kemesraannya bersama jimin dihadapanku.

Hari itu,aku membubarkan "yourturn" dan memilih melanjutkan hidup sebagai seulgi tanpa adanya geng yang memuakkan. Jimin sempat menanyakan kenapa aku berubah, bodoh. Tentu saja aku cemburu.

.

.

.

Pagi hari, aku sudah menyaksikan dua sejoli itu bercumbu tanpa sungkan didepanku. Masalahnya adalah,kenapa berciuman didepanku??? Bukankah kelas ini memiliki lebar yang cukup luas untuk dijamah? Kenapa tidak dibawah bangku? atau didalam lemari misal?

"ck." decakku keras.

Jimin sepertinya mendengar decakanku, ia sempat menatapku dan berhenti membalas ciuman sana.
Tanpa permisi kuputuskan untuk keluar kelas. Membiarkan dua bocah dimabuk cinta itu melanjutkan adegan mesumnya.

Hatiku benar benar terbakar api cemburu. Bukankah cukup mengenaskan aku menangisi jimin dihadapan sana 5 bulan lalu?Bahkan gadis itu berkata akan membantuku mengatakan perasaanku padanya.

Oh girl, faktanya dia sendiri yang mengatakan perasaannya pada jimin.

.

.

.

.

.

Aku duduk dikantin sambil menunggu pesananku tiba, beberapa temanku sering menyampaikan keluhan mereka terhadapku, soal aku yang tak lagi ceria, yang selalu menunjukan ekspresi datar,bahkan tak segan menatap ketus lawan bicaraku. Sekalipun itu guruku sendiri.

Aku tersenyum smirk tanpa menjawab. Rasanya bibirku terlalu malas menanggapi hal semacam itu.

Saat aku hendak mengambil tasku diloker. Sana menghampiriku sambil terkekeh.

Kedua monolidku meliriknya, enggan menyapa apalagi tersenyum.

"Seulgi, you know what? Jimin bilang padaku,setelah lulus nanti. Dia akan melamarku!Bagus kan??." Antusias sana. Ia sampai meloncat girang dan mengangkat kedua tangannya bergerak aneh.

Melihatku tanpa ekspresi dan respon, sana tertunduk. Lalu ia meraih tanganku. "Seulgi, kurasa...kau harus merelakan jimin. Sejak awal,aku saja yakin jika jimin sama sekali tidak tertarik padamu. Tentu sajaa, bahkan aku saja lebih cantik darimu. Hmm,bisakah kau menerima kenyataan itu seulgi? Bisa kan? Sahabatku sayaang.." cerocos sana sambil mengayunkan tanganku.

Sana sangat geram karena aku sama sekali tak merespon.

Sana sangat geram karena aku sama sekali tak merespon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Where stories live. Discover now