WHO ?

1.6K 126 22
                                    

Ini terjadi, 2015...saat aku baru saja lulus kuliah, aku dan pacarku,park jimin.

Singkat cerita, aku dan jimin mulai berpacaran ditahun 2012. Kami termasuk couple goals dimata semua teman teman. Perjalanan cintaku,sangat baik.

Bukankah aku sangat beruntung? memiliki kekasih yang tampan,pintar,baik hati,jago dance juga bernyanyi, dan sayang padaku.

Baik aku maupun jimin,kami benar benar dibuat buta oleh oranglain. Banyak sekali pria yang mendekatiku,namun aku justru tak nyaman, meskipun jimin tidak masuk kuliah saja,aku tidak ada niatan bermain belakang. Entahlah,bagiku semua pria jelek,hanya jimin yang tampan. 😏😎

Begitupun jimin, kalian percaya? aku bahkan memasang chip diponselnya tanpa ia tau,dan membayar beberapa teman yang bisa kupercaya tentunya untuk mengawasi jimin,hasilnya nihil. Dia memang sangat sopan dan ramah,tapi untuk menggoda para gadis saat aku tidak ada? No,its not jimin. He's always remember me.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Matahari pagi menyambutku,menusuk pandanganku hingga terpaksa aku harus menutup wajah dengan selimut tebalku. Sambil menggeliat, kucari posisi tidur paling nyaman. Tapi tiba tiba ponselku berdering,kulirik dengan mata yang sedikit tertutup.

"My mochi munchmunch".

Tanpa perintah,kedua monolidku terbuka lebar. Senyum cerah terpancar diwajahku,segera kiraih ponselku dan kusentuh ikon telepon berwarna hijau.

"Halo?? Ya jim???."

"Pasti baru bangun? Cantik sekali,apa kau belum bersiap? 15 menit lagi aku sampai!."

"Hah?! aku bahkan belum kekamar mandi!!."

"Baiklah,30 menit lagi, bersiaplah,aku mencintaimu! Bear."

"Uhuuu,aku juga mencintaimu,mochi!."

Setelah mematikan sambungan telepon,aku berlari menuju kamar mandi dan membersihkan diri secepat mungkin,berganti pakaian,memakai cream wajah,tint dan menyisir rambut ala kadarnya.

Tas yang sudah kusiapkan sejak semalam kuraih, tak lupa aku membawa satu jaket parka favoritku. Baru saja aku menutup pintu kamar, sudah terdengar klakson mobil berulang ulang.

"Hish,apa dia pikir aku tuli? aku dengar,aku dengarr!!." geramku sembari berlari turun. Lalu masuk kedalam mobil jimin.

Dia menyambutku dengan senyuman manis yang membuat pipiku memerah.

"Morning,sayang." sapanya sembari mengaitkan seatbeltku.

"Morningg,chu chuu." balasku gemas.

Jimin terkekeh lalu ia mulai menginjak gas dan menjalankan mobilnya. Oh,fyi..kami akan pergi ke busan,hari ini jimin akan mengenalkanku pada orangtuanya.

Sedikit gugup dan cemas,padahal orangtua jimin sudah mengenalku cukup lama. Bahkan mereka selalu meminta jimin membawaku ke busan.

Sepanjang jalan, jimin selalu mengatakan bahwa ia mencintaiku,tak peduli hujan atau badai,ia tak akan berhenti. Kadang,ia tak fokus menghadap kedepan,justru ia memilih menatapku sembari tersenyum dan mengelus pelan pipiku.

• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang