- La Rouge - (END)

2.5K 171 30
                                        

"Akh jim!."

.

.

.

.

.

.

Masih dengan dentuman musik yang keras,namun terasa begitu hening bagi keduanya. Seulgi duduk di sofa paling pojok, dan jimin berdiri tepat didepan pintu ruangan vvip.

Mata sipit itu sesekali melirik pada sang wanita yang termenung dan enggan untuk berbicara.

"Mau kuantar pulang?." Tawar jimin seraya melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

Seulgi tak menjawab, ia masih sangat shock atas kejadian yang baru saja terjadi. Memang benar,keduanya hanya sekedar bermain main dan belum menginjak tahap selanjutnya,tetap saja seulgi merasa sangat terkejut.

"Seulgi ssi?." panggil jimin lagi.

"Hm? Baiklah antar aku pulang."

Jimin menganggukkan kepalanya lalu menarik tangan putih seulgi keluar dari club. Bahkan ia membukakan pintu mobil untuk seulgi.

Sepanjang perjalanan, seulgi dan jimin bungkam,tak ada yang berani membuka suara.

Sampai dilampu merah, seulgi yang mulai bosan dengan kesunyian,terpaksa harus memulai obrolan. Meski ia malas untuk bicara dengan jimin. Gadis bermonolid ini memutuskan 'memanfaatkan keadaan' dengan pura pura bersikap seperti biasanya.

"Ehm,jimin ssi. Boleh aku tanya sesuatu?." tanya seulgi seraya menolehkan wajah bulatnya pada jimin.

"Boleh,tanya saja."

Seulgi tersenyum tipis kala jimin mengizinkannya untuk bertanya.
"Sebenarnya,kenapa kau tidak gabung diperusahaan sejak dulu? Lalu,kenapa kau sangat terlihat membenci kakek?."

Jimin salah tingkah. Ia melempar senyum tipis sebelum menjawab pertanyaan seulgi. "Ini semua karena ayah dan ibu." jawabnya.

Kening seulgi mengernyit. Kedua bola matanya berotasi, benar juga ia bahkan tidak tau siapa orangtua jimin,dimana mereka berada. Seulgi harus memanfaatkan sesi tanya jawab ini.
"Ayah ibu? ada apa dengan mereka?."

Jimin menginjak pedal gas dan kembali menyetir.
"Mereka meninggal 5 bulan lalu. Dan sejak saat itu,hidupku hampa sekali. Kakek tidak jahat,tapi dia kadang egois dan mementingkan dirinya sendiri. Entah kau akan percaya atau tidak padaku,orangtuaku saja tidak pernah menganggapku malas,atau suka membangkang. Orang lain menilaiku begitu karena mereka tidak suka padaku. Setelah ayah dan ibu meninggal karena kecelakaan mobil, kakek semakin sering kesulitan menahan emosi. Dan fyi saja, orangtuaku...mereka lah yang menyuruhku untuk tidak meneruskan perusahaan." jelas jimin sembari menyibakkan rambut tebalnya kebelakang.

Seulgi terkejut,pasalnya cerita yang dijelaskan oleh jimin berbanding terbalik dengan fakta fakta yang diberikan oleh taemin. Merasa butuh cerita detail, seulgi memajukan tubuhnya lalu semakin fokus mendengarkan penjelasan jimin.
"Eoh? benarkah?? kenapa begitu? Maaf jika aku bertanya tanya..jika kau keberatan,tak perlu dijawab."

• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Where stories live. Discover now