- Lovey Dovey -

1.5K 151 10
                                    

* VOTE SEBELUM BACA *

.

.

.

.

.

"Apa? diskorsing?! ya,jimin ah...waaaa,gilasih. Salahku apaan coba?!." keluh seulgi kesal karena jimin memberinya surat diskorsing padanya.

Sambil berkacang pinggang dan menatap kesal pada jimin,seulgi terus menggerutu.

"Mwo? kau kelewatan." balas jimin singkat. Kedua tangannya sibuk menata ulang beberapa buku yang berantakan tak tertata diatas meja nya.

"Huh?,kelewatan? contohnya? bisa diperinci? PARK JIMIN?."

Jimin menghela nafasnya lalu berhenti menata buku buku miliknya. Kedua maniknya menyerobok masuk dalam monolid seulgi.
"Haruskah kau terus memanggilku sayang dikelas? memegang tanganku? dan kau baru saja mencium pipiku kang seulgi!." bentak jimin keras.

Tampak kecewa wajah jimin sekarang, tak henti henti ia menghembuskan nafas kasar. Sambil memegangi kepalanya, jimin kembali menatap seulgi yang sama sekali tak gentar. Malah, ia tersenyum lebar dan melemparkan heart finger pada jimin.

"Oh,shit.." gumam jimin pelan.

.

.

.

.

Sejak kejadian dimana seulgi mencium pipi jimin saat pelajaran berlangsung, semua siswa mulai mencurigai hubungan antara dosen dan mahasiswi. Tapi mereka semua tidak berani membicarakan soal ini terlalu lama,mengingat seulgi adalah anak dari pemilik universitas, belum lagi desas desus berita mengenai hubungan dekat jimin dan ayah seulgi. Mereka semua mulai berspekulasi panjang, namun tak ada yang  berani memastikan.

Semenjak jimin memberi surat diskorsing pada seulgi, ada rasa aneh menggeluti pikirannya. Ia tak fokus mengajar,bahkan jimin sangat sering melamun.

"Ssaem, darimana laba rugi yang kau maksud? Kenapa kau malah menyuruh kami membuka halaman 112? bukankah itu soal jual beli?." seru minkyung tak paham.

Semua mahasiswa mengangguk menyetujui pernyataan minkyung.

Jimin tersadar dari lamunannya lalu membaca materi yang ada dihalaman 112. "Oh,maaf..maksudku ..ah,kalian boleh melakukan apa saja sekarang. Aku akan kembali ke ruanganku." ujar jimin lirih sembari meraih tas kecil beserta buku ekonomi miliknya.

Langkah jimin yang mulai meninggalkan kelas memberi ruang bagi seluruh mahasiswa untuk menerka apa yang dosen mereka rasakan.

"Beneran mikirin seulgi masa?."

"Hell,diantara semua siswi kenapa harus seulgi sih?."

"Jangan jangan mereka berdua.."

"Tapi parah ga sih?seulgi nyium jimin ssaem loh?."

"Kurasa mereka ada samting sih gengs."

• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Where stories live. Discover now