Normal? semua kembali normal?
Sedikit ada rasa tenang setelah jimin membawa seulgi ketempat peristirahatan taehyung. Gadis bermonolid dengan perut yang sedikit membesar itu tersenyum lebar sembari mengelus papan nama pria yang ia cintai.
Menyesakkan bukan? Bagaimana rasanya? Melihat wanita yang kau cintai,tersenyum manis pada pria lain. Oh maaf, bukankah aku pria lain itu?
Karena masalah kesehatan, jimin pergi kekantor seorang diri,tanpa ditemani seulgi. Sebenarnya, seulgi sudah menawarkan diri untuk ikut,tapi karena jimin merasa sedikit sakit hati ,ia menolak.
Lucu bukan? Baru saja sehari kekantor tanpa ditemani seulgi. Desas desus rumah tangga berantakan kembali mencuat.
"Pak? Apa anda butuh sesuatu?." Tawar jiyeon didepan pintu ruangan jimin. Tepatnya mereka bertemu tanpa sengaja karena jiyeon berdiri disisi ruangan jimin.
Jimin menggeleng dan tersenyum. "Tidak,aku tidak butuh apapun. Oh ya jiyeon, apa aku ada jadwal hari ini?."
deg.
Jimin tersenyum?! padaku? Kau tertarik denganku kan jim?"Oh? t--tidak ada pak..kau hanya perlu merevisi laporan dari pak kim,sudah kuletakkan dimejamu." balas jiyeon ramah.
"Baiklah. Kembalilah keruanganmu." titah jimin sebelum ia menarik kenop pintu ruangannya dan masuk kedalam.
Jiyeon tersenyum smirk sembari menggigit bibirnya sendiri. "Suaramu bagai candu,jimin ah."
..
.
.
.
.
.
Tok tok tok
.
.
.
.
"Oh,masuk.." seru jimin setelah mendengar suara ketukan.
"Selamat sore pak, tadi saya membuat teh,lalu saya ingat kalau anda menyukai teh hijau." Ujar jiyeon sembari meletakkan segelas teh diatas nakas.
Jimin sedikit terkejut dibuatnya. Ia sampai menatap jiyeon dengan ragu. "Kau membuatnya untukku?." tanya jimin.
Jiyeon mengangguk. "Pak,aku ini sekretaris mu, jangan sungkan. Harusnya kita tidak perlu menempatkan pagar besi sebagai pembatas."
"Ah,ya..kau benar. Bagaimanapun juga,kau sudah membantuku selama kurang lebih 3 tahun. Btw,terimakasih tehnya."
Jimin meraih pegangan gelas kaca tsb dan mulai meminumnya. Seolah tak ada yang aneh didalam teh hijau buatan jiyeon. Rasa puas dan senang begitu nampak dari ekspresi wajah jiyeon,padahal jimin baru saja menempelkan bibir tebalnya di gelas tersebut. Lalu,meneguknya.
"Well, i got you...honey."
Jimin merasa aneh setelah meminum teh hijau buatan jiyeon,pasalnya gadis itu tidak segera keluar,malah menatapnya sambil terus tersenyum.
