● 너,나는, 우리 오빠 ●

1K 123 34
                                    

Seulgi berdiri sambil memandangi jimin yang terkulai diatas kasur UKS setelah dihajar oleh youngK. Sambil terus merutuki nama kakaknya, seulgi sudah bersiap untuk melawan sang kakak yang telah bersikap seenaknya.

"M--mau kemana lo?." tanya jimin sembari mendesis menahan perih disisi bibirnya.

"Kekelas youngK."

"Ngapain? lo gila?."

"Lo yang gila brengsek, dihajar diem aja. Lemah lo jim, ck!." Seulgi mendecak geram dan melangkah pergi meninggalkan jimin seorang diri.

"Akh, emang sih,parah. Kayak gue ngapain aja ke seulgi. Emang youngK punya masalah apa sih sama gue? Uda kelewat gila tu orang. Coba aja lo bukan kakaknya seulgi,abis , abis dah lo!." Gerutu jimin menahan dendam.

.

.

.

.

Derap langkah seulgi penuh penekanan,sampai sampai suara ketukan lantai dan sepatunya terngiang pengah. Kedua tangannya mengepal sempurna, beberapa siswa pria yang melihat seulgi berjalan seorang diri ,sempat sempatnya bersiul bahkan menggodanya. Namun,untuk detik ini seulgi takmau merespon atau memarahi mereka semua. Baginya, yang harus dilakukan saat ini adalah, menemui youngK.

BRAKKK.

Seulgi mendorong pintu kelas 12 dengan keras. Dari yang awalnya kelas 12 begitu ramai,kini hening. Semuanya menatap seulgi penuh tanya.

"YOUNGK,SINI LO KEPARAT!." teriak seulgi keras.

Wonpil yang mendapati sosok seulgi sedang naik pitam justru tersenyum dan bertepuk tangan lalu menyapanya.

"HAI RATUKU,HAI PRINCESS!! HAI TUAN PUTRIII,ULULULULU MARAH YAA?!?!?!." cetus wonpil genit sembari beraegyo.

Seulgi hanya melirik wonpil lalu mendecih.
YoungK melepas airpods putih yang melekat pada telinganya lalu menatap inosen sang adik.

"Apa? lo ga bawa duit jajan?." Tanya youngK santai.

"Palalo botak, sini lo." cetus seulgi berani.

Beberapa teman kelas youngK begitu antusias melihat pertengkaran kakak beradik ini. Pasalnya, youngK yang memang terkenal garang dan ditakuti,justru terlihat lemah dan bernyali ciut jika berhadapan dengan seulgi.

YoungK menghampiri seulgi dan menarik lengan adiknya keluar kelas. Tak lupa ia menutup pintu agar tak ada yang mendengar percakapan kakak beradik ini. Namun,teman kelas youngK tak kehilangan akal,mereka semua akan menggerombol mencari posisi pas untuk bisa menguping.

"Lo apain jimin? siapa suruh lo mukulin dia?." tanya seulgi penuh curiga.

YoungK terbelalak. "A-aa itu, gue cuma gasuka aja kalo lo sama dia terus terusan."

"Ck,berenti aja lah urusin gue? ini pasti wonwon kan yang ngasih tau lo? Dia juga, cowo tapi doyan banget nyalain api?."

Seulgi menyibakkan rambut panjangnya kebelakang. Monolidnya tak henti menatap youngK dengan tatapan mengintimidasi.

"Ga gitu, lo kan adek gue uda sewajarnya gue ngelindung----"

"Ngelindungin? lo malah terkesan kayak over protect young, sumpah. Gue uda gede. Lo bisa ga sih bedain ngelindungin sama ngekang?."

YoungK tertunduk lemas. Rasanya,seperti gagal menjadi seorang kakak yang bisa diandalkan. Perlahan youngK mendongak dan memberanikan menatap kedua monolid seulgi yang memerah. Tangan kekarnya menyentuh pundak sang adik dengan kukuh.

"Gue kenal jimin uda lama seul, gue satu SMP sama dia. Lo kenal dia baru di SMA kan? lo gatau dia kayak apa? Gue gini demi lo,lo adek gue. Paham? Mau lo nantang gue atau ga terima,its okay,tapi gue ga akan berenti. Ibaratnya, kita berdua itu pohon,gue dahannya dan lo daunnya. Jimin? dia itu angin. Gue yakin,angin bakalan berhembus kenceng banget,dan uda pasti daun daun bakal berguguran,tapi gue disini sebagai dahan,gue bakal mempertahankan daun itu biar ga jatoh sia sia. Paham lo?." jelas youngK puas.

• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang