Bab 13: Untitled

249 21 7
                                    

Halooo, maaf baru update hoho. Selamat membaca ya. Ditunggu sama vomentnya~

.

.

Noura menatap jengkel Jimmy yang duduk di hadapannya. Agak kesal karena ia ingin makan, tapi Jimmy malah terus mengajaknya mengobrol. Apalagi roti lapis lima di depannya ini sudah menunggu untuk disantap. Hanya mereka berdua yang ada di kantin Yeosu Beach Pension, peserta lain entah berada di mana.

"Nah gitu dong udah rapi pagi-pagi. Makan yang banyak ya~!" Jimmy kembali mengeluarkan logat Koreanya. "Ngomong-ngomong mana Yuli?"

"Tidur," jawab Noura singkat yang kemudian memotong-motong rotinya dengan pisau.

"Lah? Kenapa nggak dibangunin? Nanti telat lagi kita." Jimmy tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali.

"Nggak enak ati gue, soalnya kemarin—" Noura terdiam karena Afa tiba di kantin; memperhatikannya dari pintu masuk. Dari gelagatnya Afa terlihat ingin berbalik.

Namun Jimmy keburu memanggilnya. "Sini sarapan bareng, Fa!"

Afa akhirnya melangkah ke arah mereka, tapi duduk di meja lain, yang terpisah dua meja dari meja Noura.

"Jauh banget, Fa. Sinilah!"

Noura rasanya ingin mengomeli Jimmy. Ia ogah duduk satu meja dengan Afa!

"Di sini aja," jawab Afa singkat. Ia lalu menaruh handphone dan kartu kunci hotel di atas meja.

"Dari awal tur, Afa yang kelihatan paling nggak semangat. Kenapa ya?"

Noura hanya mengedikkan bahunya. Ingin menyampaikan pada Jimmy bahwa ia benar-benar malas membahas apa pun itu tentang Afa! Ia kemudian memperhatikan Afa yang beranjak ke meja panjang yang di atasnya terdapat makanan-makanan tersedia. Para pengunjung diperbolehkan mengambil makanan sesuka hatinya.

"Aku bangunin yang lain deh," Jimmy beranjak keluar kantin.

Namun tiba-tiba Afa menjatuhkan sendok dan menimbulkan suara yang bikin Noura bergidik. Bunyi suara sendok yang jatuh masih menjadi teror buat Noura. Keringat dingin pun bermunculan di dahinya. Noura mencoba menenangkan diri dengan bersandar ke kursi dan meminum airnya banyak-banyak. Ia mendelik ke arah Afa yang tampak tidak merasa berdosa telah membuat Noura panas-dingin seperti ini.

"Awas ya," geram Noura. Ia memperhatikan meja Afa dan matanya langsung tertuju pada kartu hotel yang diselipkan di bawah ponsel. Sementara Afa masih sibuk memilih-milih makanan, Noura memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil kartu itu. Ketika menyadari ada tempat sampah di dekat pintu, ia buru-buru membuang kartunya ke sana dan kembali ke meja dengan ekspresi penuh kemenangan. "Berhasil."

Benar saja, setelah kembali ke mejanya, Afa langsung makan; tidak menyadari ada yang hilang. Noura jadi bersemangat dan melanjutkan santapannya.

Kemudian Yuli, Lina, Jimmy, dan Ramzi berdatangan; seketika membuat kantin ramai.

"Ayo, cepat makannya. Tiga puluh menit lagi kita berangkat ke Suncheon ya~!"

"Yeayyy!" teriak Noura kegirangan; yang langsung membuat Jimmy kaget.

Namun Jimmy senang juga karena mood salah satu wisatawannya ada yang bagus. "Kita naik kereta ke Suncheon, cuma makan waktu 20 menit. Jangan lupa bawa barang-barang yang penting. Nggak perlu berat-berat. Kita bakal balik lagi ke sini, besok baru pindah penginapan di Jeungdo, terus...." Jimmy terus merocos sementara anggota yang lain tentu lebih memilih menghabiskan makanannya.

Noura sendiri lebih memikirkan Suncheon yang membuatnya penasaran setengah mati. Ia selalu senang bertandang ke tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.

Jeolla, I'm Hurt (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant