chapter 10

48 8 0
                                    

Di lokasi kejadian, ada bekas rem dadakan sepanjang sepuluh meter. Fiona menyuruh Levi untuk mengambil gambar keadaan saat ini.

"Ketua, lihat ini," ucap Angela menunjuk ke arah pecahan kaca spion.

"Ambil itu, simpan sebagai bukti," perintah Fiona.

"Baik."

"Alvaro ...." Namun dia hanya diam ditempat.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Fiona heran.

"Ini benar-benar kecelakaan." Fiona tak mengerti maksud Alvaro.

"Apa alasanmu berkata begitu?" tanya Fiona lagi.

"Pertama, terdapat dua orang yang menjadi korban. Kedua, bekas rem ini tidak dibuat-buat. Ini memang rem dadakan. Dan yang ketiga, mungkin ini sedikit tak logis, tapi yang salah adalah pengendara motor."

"Kau memiliki bukti?".

"Ini." Alvaro menunjukkan rekaman CCTV dari handphonenya.

"Sejak kapan kau .." Fiona tak melanjutkan ucapannya.

"Aku sudah menghapal semua rute disekitar kantor. Sekian pendapatku, Ketua." Alvaro memberi hormat.

"Ah baiklah, nampaknya ini hanya kecelakaan biasa. Segera buat laporan sebagai kasus kecelakaan!" perintah Fiona.

Mereka semua kembali ke kantor, dan segera membuat laporan kecelakaan.

"Eh ... bagaimana formatnya?" tanya Levi.

"Kau benar-benar!" Fiona hampir saja memukul Levi.

"Maaf," gumam Levi cepat mengaku salah.

"Serahkan tugas itu ke Angela, ataupun Alvaro. Jangan menghambat proses penyelidikan."

"Baik. Detektif Angela, bisa kau menggantikan posisi ku?" tanya Levi.

"Tentu, aku akan melakukannya untukmu,"ucap Angela menduduki meja kerja Levi.

"Terimakasih."

***

Setengah jam kemudian Fiona datang lagi. Dia membawa berkas detail laporan itu.

"Seperti yang Alvaro katakan, ini hanya kecelakaan biasa. Satu poin untuk kalian." Mereka terkejut tak paham apa yang dimaksud dengan satu poin oleh Fiona.

"Ketua, apa maksud dari satu poin tadi?" tanya Angela sopan.

"Aku memiliki sistem sendiri di sini. Aku punya sistem penilaian, aku juga berhak memecat kalian. Disini kita berterus terang tentang tujuan kalian. Jangan pernah memanggilku dengan sebutan Istri Kepala, karena ini tak ada kaitannya sama sekali dengannya. Paham?!".

"Paham!" jawab mereka serentak.

"Aku akan jujur terlebih dahulu, kau!" ucap Fiona menunjuk Levi, "katanya kau lulusan terbaik, tapi tentang format laporan saja tidak tahu? Kau benar-benar lulusan terbaik, 'kan?"

"Benar, Ketua."

"Kutunggu buktinya. Dan kau!" Sekarang Fiona menunjuk laptop yang berisikan boneka Eliana. "Bagaimana bisa kau berkomunikasi lewat laptop seperti ini? Apa selama pelatihan kau juga seperti ini?"

"Tentu saja tidak, Ketua," jawab Eliana sopan tapi tegas.

"Sekarang Angela." Angela terlihat siap-siap menerima kritikan pedas dari Fiona.

"Coba katakan sekali lagi, kenapa kau menjadi Detektif?" tanya Fiona.

"Menangkap penjahat, dan memiliki gaji yang besar," ucap Angela yakin.

Si Kucing Hitam[ON GOING].Where stories live. Discover now