02. Titik Temu

969 85 29
                                    

Selamat membaca!

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Selamat membaca!

~•~
Titik Temu

Disaat aku bertemu denganmu
Terasa ada gejolak yang bersemu
Meramu tatapan indahmu
Dan senyuman manismu
Yang menjadi bagian dari kelemahanku
Untuk pertama kalinya seumur hidupku
Yaitu kamu.

~•~

"Gak heran 'kan? Dia bilang apa tadi? Mau comeback? What the hell man," ujar Rifai yang terus berdecak kesal mendengar perkataan Dito barusan.

Ridho tertawa hambar, "bener kali dia lagi pms, biasanya cewek kalo lagi pms moodnya ngaco apalagi omongannya suka gajelas," Lucky menoleh mendengar suara Ridho. "Lo gila aja ya? Mana bisa cowok pms."

Ridho cemberut mendengar ucapan Lucky, "Yeh, Lo tinggal iya-in aja omongan gue kayaknya."

Rifai berdecih pelan, "Lo berdua diem deh, gue lagi badmood banget," ucapnya setelah itu pergi melenggang entah kemana.

Ridho dan Lucky hanya pasrah dengan kedua temannya yang meninggalkan seperti ini. Selalu seperti ini. Jadi sudah biasa untuk mereka berdua ditinggalkan oleh seseorang bagi mereka. Apalagi ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Hal yang lumrah untuk mereka.

"Eh Dho, Lo ngerasa ada yang aneh gak si dari Rifai?" Tanya Lucky setelah diem beberapa saat dari kepergian Rifai. Ridho berdehem sejenak, dan berpikir. Lalu menggeleng, "Gak ada sih, kayak biasanya aja."

Lucky mendengus, "Menurut gue Rifai aneh, emangnya kenapa sih kalo Dito mau kembali lagi? Bukannya bagus? Juniornya bisa mengenal seniornya secara langsung setelah dia Hiatus bertahun-tahun,"

Ridho menghela nafasnya sejenak, "Lo gatau apa-apa, Ky. Kalo Lo tau, Lo bakal ngerti situasinya."

"Jadi gue harus pengertian gitu?"

"Aduh susah ngomong Ama Lo mah, dahlah gue mau cabut ngantin!" Ujar Ridho lalu pergi begitu saja meninggalkan Lucky yang masih diam mematung.

"Kok gue jadi Bolot sih? Bukannya Ridho yang bolot and lemot 'kan?"

~•~

Siulan demi siulan terdengar sepanjang koridor sekolah yang dilewati oleh Nasya. Ya Caca. Sebenarnya ia risih dengan hal itu tetapi sudah biasa menurutnya jika ia digoda seperti itu seusai ia menampilkan dirinya ditengah lapangan seperti tadi.

My Girlfriend Is MayoretDonde viven las historias. Descúbrelo ahora