22. Diam!

179 19 0
                                    

My Girlfriend is Mayoret

.

Assalamualaikum, readers!
Hai, Haloo! Alhamdulillah aku masih bisa diberi kesempatan untuk nulis/publish part kali ini ditengah kesibukan yang padat banged.

Sebelumnya aku minta maaf kalo jarang up, karena aku lagi sibuk bgt hehe.. Minggu lalu aku up cerita sebelah 'DAN' dan niatnya Minggu ini bakal up cerita My Girlfriend is Mayoret. Dan finally, aku update hehe ^^

Untuk part kali ini aku minta maaf juga kalo agak kurang seru gitu, karena aku lagi gamood sedikit 👌 untuk ngerevisi ulang partnya. Emang dasar mageran awowkowk :v

Hehehe.

Mon maap juga nih ye, kalo typo bertebaran dimana-mana :v

Jadi selamat menikmati Part ke-22 ini.

Selamat Membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat Membaca!

Setelah istirahat pertama selesai Caca membaringkan tubuhnya lagi untuk beristirahat diruangan serba putih itu. Uks. Kepalanya terasa sangat berat dan pusing, ia juga sedikit mengantuk. Caca akhirnya memilih untuk melanjutkan tidurnya lagi dan bangun dengan keadaan tubuh yang sudah mulai bersemangat.

Dilain tempat Dito baru saja datang setelah ia pergi ke kamar kecil untuk mencuci mukanya, ia duduk di bangkunya lalu kembali memperhatikan seorang Guru kejuruannya yang sedang menerangkan materi pelajaran hari ini.

Setelah mencuci mukanya rasa kantuk yang datang padanya hilang seketika. Sebelumnya ia terus menguap dan menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa kantuknya itu. Namum temannya Rifai, menganjurkannya untuk membasuh wajahnya agar segar kembali.

Rifai menoleh menatap Dito, Dito sedang mengusap pelan wajahnya yang masih terdapat beberapa air sisa basuhan diwajahnya. "Gimana, Dit? Enakan, kan? Lebih seger gitu?" katanya sambil menaikan satu alisnya menatap Dito.

Dito menoleh sekilas lalu mengangguk, "Ya, lumayanlah."

Rifai semakin menatap Dito dengan lekat. Dito merasa tidak nyaman lalu menatapnya denga tajam. "Kenapa Lo ngeliatin Gue?" tanyanya.

"Gue mau tanya sama Lo, Dit." kata Rifai membuat Dito menaikan satu alisnya lalu berdehem pelan menanggapi perkataan Rifai.

"Tadi itu, Lo kabur kemana pas Upacara?" tanya Rifai to the point. Dito diam sejenak, matanya yang tadinya menatap papan tulis beralih menatap Rifai disebelahnya. "Kenapa emangnya?"

My Girlfriend Is MayoretWhere stories live. Discover now