27. Meracik

94 14 0
                                    

Haii, akhirnya kita berjumpa lagi setelah sekian lama tidak nongol aku :)

Aku cuma mau bilang kalo ini part terpanjang kayanya hihi.

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• • •

Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan Caca masih berada didalam kelasnya setelah makan siang bersama Dito. Kelasnya saat ini sedang menjalankan ulangan harian khusus mata pelajaran Pengelolaan Bisnis Ritel.

Caca menoleh ketempat duduk Anggun, menatap temannya yang tengah menguap dan mengucek-ucek matanya merasa jenuh dengan pemandangan kertas diatas mejanya itu. Kemudian ia memilih untuk kembali menatap selembar kertas dihadapannya. Ia sesekali memeriksa jawaban yang ia tulis di kertas itu. Apakah sudah benar atau ada yang salah?

Caca merasa ada sesuatu yang mengganggu dirinya. Ya, Bella. Lihat, sekarang ia sedang menendang kecil sepatunya. Caca menoleh sekilas menatap Bella dengan alis mengkerut. "Kenapa?" bidiknya pelan.

"Contek jawaban Lo dong, Ca." balas Bella berbisik.

Caca membulatkan matanya mendengar ucapan temannya itu. Bagaimana bisa? Caca hanya takut kepergok gurunya bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencontek. "Gimana kalo ketahuan?"

"Aman, kok. Tenang aja sama Gue mah. Plis, Ca. Lo temen Gue kan?" Bella memohon pada Caca.

Sedangkan Caca hanya menghela nafasnya, lalu berniat memberikan lembaran jawabannya. Tetapi pergerakannya terhenti saat sang Guru tersebut memanggil namanya.

"Caca," panggilan Guru tersebut membuat Caca mengalihkan pandangan menatap kepada sang Guru. "I-iya, Bu?"

"Kemari, nak. Kamu sudah selesai kan?" Caca mengangguk pelan.

Bella mendengus sebal menatap sang Guru, lalu mengerucutkan bibirnya melihat Caca yang sudah beranjak dari kursinya untuk memberikan selembar jawaban miliknya. "Yaelah, sial banget Gue."

"Sorry," bisik Caca pelan saat kembali kekursinya untuk duduk.

"Lima belas menit lagi kumpulkan, setelah itu Ibu akan selesaikan pertemuan kelas."

"Lho? Kok tumben Bu? Biasanya sampe bel pulang?" Anggun membuka suaranya bertanya heran.

"Ibu mau ada urusan diluar bersama Pak Jojo,"

"Jadi, cepat selesaikan."

"Baik, Bu."

Berbeda dengan kelas Dito. Suasana begitu rusuh, berisik, dan sangat heboh dikarenakan setelah istirahat kedua kelasnya mendapatkan jam kosong. Tentu menjadi surganya anak-anak yang menepati kelas tersebut. Begitu juga dengan ketiga teman Dito yang saat ini sedang bermain kartu Uno dibelakang sana. Namun tidak dengan Dito.

My Girlfriend Is MayoretWhere stories live. Discover now