29. Peringatan

91 12 2
                                    

Selamat Membaca!

Selama beberapa Minggu ini Caca sudah mulai terbiasa menjalankan praktek kerja lapangannya di kedai milik kakak seniornya itu. Kini ia sudah mulai telaten dalam membuat kopi dan melayani beberapa pelanggan.

Seperti sekarang ini kedai kopi milik Dito sedang ramai-ramainya di sore pada hari Sabtu ini, Caca berpikir mungkin karena malamnya adalah malam Minggu jadi pengunjung kedai kopi bertambah dari hari biasanya.

Seharian ini ia dibantu oleh Dito, Caca tahu sebenernya hari ini Dito seharusnya mengikuti tambahan di sekolahnya mengingat bahwa Dito sudah menginjak kelas dua belas dan sebentar lagi ia akan melaksanakan ujian.

Suara deheman Dito berhasil memecahkan lamunan Caca saat ini. "Eh, iya kak?"

Dito menggelengkan kepalanya lalu menghampiri Caca. "Kalo cape istirahat mending pulang aja Ca, bentar lagi juga dateng kok pegawai kedai saya."

Caca menoleh menatap Dito dengan gelengan dikepalanya. "Gak kok. Aku gak cape kak, gapapakan aku temenin kak Dito sampe mereka dateng aja?"

"Yaudah terserah kamu aja, saya kedepan dulu." ucap Dito sebelum pergi meninggalkan Caca di dapur.

Caca menghela nafasnya sebelum akhirnya ia beralih untuk kembali bekerja membersihkan daerah dapur dan mencuci beberapa piring dan gelas yang kotor. Sementara diluar Dito sedang melayani beberapa pelanggan yang datang, betapa terkejutnya melihat antrian panjang saat ini menyerbu dirinya.

Suara decitan pintu membuat Dito yang tengah sibuk melayani pelanggan menoleh kearahnya. Senyuman yang menghiasi wajahnya kian mengembang ketika seseorang datang menyapa dirinya.

"Hey, Dito, apa kabs Lo bro?" Dito tertawa kecil mendengar sapaan dari teman lamanya itu. "Kabar baik, Lo bertiga gimana kabarnya?" ujar Dito.

Ketiga orang tersebut hanya tersenyum dan mengangguk lalu berjalan menuju ketengah kedai dimana disana ada sebuah panggung kecil yang biasanya digunakan untuk menampilkan beberapa pertunjukan dari sebuah Band.

"Julian mana, Gil?" tanya Dito pada Agil.

"Dia sibuk banget, jadi kita cuma bertiga. Kita bolehkan tampil? Itung-itung ngilangin penat haha.." kata Cowok bernama Agil, Dito hanya mengangguk lalu kembali melayani pelanggan.

***

Suasana kedai semakin ramai ketika suara musik mulai terdengar di kedai kopi sore hari ini, sebuah band yang cukup terkenal itu berhasil menarik perhatian orang-orang yang mengunjungi kedai tersebut. Siapa lagi kalau bukan Boys Fun.

Band beranggotakan 4 orang yang diketuai oleh Julian, laki-laki bernama Julian itu adalah teman seperjuangan dengan Dito. Mereka pertama kali bertemu ketika menghadiri sebuah pertunjukan musik. Lalu pertemuan kedua mereka dipilih oleh sekolah untuk mewakili sekolahnya di acara seminar musik. Setelah itu Dito sering bertemu dengan Julian ketika mereka menjadi ketua bimbingan musik pada tahun lalu.

Dan mereka memutuskan untuk bersahabatan hingga saat ini. Yang Dito ketahui Julian memang saat ini sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan dan jadwal yang padat. Padahal mereka sama-sama kelas tiga.

Sudah hampir sebulan kurang Band tersebut tidak pernah datang ke kedainya, biasanya setiap malam Minggu mereka akan datang untuk tampil di kedai miliknya.

Suara musik dan suara indah milik vokalis band tersebut berhasil membuat Caca penasaran mati-matian ingin melihatnya. Dengan bergegas Caca berjalan menuju keluar dari dapur, matanya langsung tertuju pada Dito yang saat ini sedang berada ditengah panggung. Dito bernyanyi?

My Girlfriend Is MayoretWhere stories live. Discover now