10. Aneh

259 38 4
                                    

Selamat Membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat Membaca!


Jumat, Agustus

Hari Rabu telah berlalu, begitu juga kamis. Rabu kemarin Tim Marching Band latihan tanpa pengawasan dari Dito. Dito harus pergi untuk melihat tempat untuk perlombaan.

Dan hari ini semua para anggota grup Marching Band sudah mulai berkumpul. Seto memberikan pengarahan, namun sebelum itu dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu. Dan setelahnya Seto memberikan penjelasan kembali mengenai kesiapan untuk perlombaan.

Sejauh ini grup Marching Band berlatih dengan sangat giat. Mereka semua bertekad memberikan yang terbaik untuk sekolahnya. Satu Minggu ini mereka latihan untuk membuat formasi, dan Mayoret sangat berperan penting sebagai pemandu grupnya.

Rabu kemarin mereka telah selesai latihan membuat formasi, dan sekarang ini mereka akan mengulang sedikit untuk formasi. Lalu setelahnya akan latihan untuk penampilan lagu yang akan dibawakan oleh grup.

Dito berlatih dengan sangat konsentrasi, begitu juga Fino yang sedang melakukan atraksinya. Dan Caca sedang berusaha melatih ketanggapannya dalam melempar baton. Ia menari sambil berjalan maju dan mundur berulang-ulang lalu melemparkannya tongkat Mayoretnya.

Dito melakukan aksinya dengan kayang sambil memainkan tongkatnya. Begitu juga Fino. Fino sedikit kesulitan dalam hal kayang seperti itu. Ia melirik kearah Dito, Dito bisa melakukannya dengan baik.

Caca juga bisa melakukannya, tetapi Dito mencegahnya untuk melakukan itu. Dulu saat masih ada Arin mereka berdua sering melakukan atraksi tersebut.

Seto bersama dengan Justin melihat kedua Mayoret yang sedang melakukan aksinya itu. Terlihat seperti, tidak nyaman, bagaimana ya?

Justin menghampiri keduanya. "Berhenti, Dit."

Dito menghentikan aktivitasnya. "Kenapa?"

"Gak enak posisi Lo sama dua Mayoret ini." Ungkapnya. Dito menoleh ke belakang menatap Mayoret lainnya.

Seto mengangguk. "Iya, jangan kaya gini. Lo bakal nutupin orang dibelakang Lo entar,"

"Terus gimana?"

Justin diam sejenak. "Nih, kan formasinya para pemain itu dari ujung sana ke ujung sana tuh, jadi mending kalian di depan mereka masing-masing. Jadi pemandu mereka dibarisan paling depan, biar ga nutupin aksi mereka juga."

"Siap, tapi kak, emang dari dulu kita kaya gini kak." Kata Caca.

Dito mengangkat satu alisnya menatap raut wajah Caca. "Tapi ada benernya kata Justin, kita harus ubah, sebelum mendekati hari perlombaan." Kata Dito.

Seto mengangguk yakin. "Iya gitu, lagian juga gak bakal ngurangin nilai kok. Malah keren lho,"

"Cuma aneh aja kak nantinya," kata Caca.

My Girlfriend Is MayoretWhere stories live. Discover now