TBAI #1

28.2K 3.7K 605
                                    

Balik lagi di cerita saya yang baru hoho

Komen di komen yaaa....




























Pria tampan nan tinggi itu tengah bersiap untuk menyelesaikan misinya sendiri, yang tidak bisa di selesaikan oleh lebih dari dua puluh anak buahnya. Entah secerdik apa bayi kerdil itu atau memang dia yang tidak mempunyai anak buah yang handal.

Saat ini ia tengah memakai kaos polos berwarna hitam yang mencetak jelas otot dadanya yang bidang dan juga otot perutnya. Kakinya yang jenjang kini telah berbalut jeans berwarna hitam juga dengan robekan di kedua lututnya.

Tangan kekarnya itu tengah merapikan rambutnya yang masih setengah basah. Hari masih sangat pagi, jarum jam masih menunjukkan pukul delapan. Biasanya jika ia sedang tak ada kegiatan apapun, tidur sampai siang bahkan menjelang sore adalah pekerjaannya. Sedangkan malam barulah ia bangun dan sampai pagi ada di markas.

Selesai dengan rambutnya, ia beralih untuk mengambil sebuah jaket kulit berwarna hitamnya, namun sebuah panggilan masuk pada layar ponselnya membuat pria tampan itu urung. Dan langsung menyambar ponseknya yang menampilkan id si penelepon.

Pengawal biadab is caliing....

"Hm, tumben pagi-pagi kau menelepon? Gajimu sudah ku transfer semalam, bahkan dua kali lipat dari biasanya. Masih kurang?" ucapnya dengan sarkas.

Sang Phoenix itu berjalan pelan menuju sisi balkon kamarnya yang tertutup kaca besar. Menyenderkan pinggulnya disana sembari menatap hamparan lalu lalang mobil di bawah sana. Wajar saja, hari ini adalah hari kerja. Semua orang di Seoul sangatlah sibuk.

Suara tawa terdengar dari seberang. Selain Sehun, pengawal yang satunya ini memang tidak tahu sopan santun.

"Gaji yang kau berikan sudah sangat banyak, walaupun masih tidak bisa membeli satu koleksi jam tangan mahalmu, Bos." tukasnya lalu tertawa kembali.

Chanyeol mendengus. "Sudahlah tak usah basa-basi seperti itu. Aku sedang tidak punya banyak waktu sekarang."

"Misi apa yang akan kau lakukan, Park? Dimana semua anak buahmu?"

Lagi-lagi pertanyaan yang membuat Chanyeol kesal. Sudah di bilang selain Sehun, pengawalnya yang satu ini memang tak ada takutnya dengan dirinya.

"Semua anak buah dan pengawalku mereka masih tidur karena mabuk semalam. Kau puas, Kim?" ucapnya sarkas yang lagi-lagi mengundang gelak tawa dari lawan bicaranya di seberang sana.

"Salahkan dirimu, Bos. Kau yang membelikan banyak minuma untuk kami semalam. Kau bahkan membolehkan aku untuk mencicipi salah satu jalang disana dan wow! Beberapa dari mereka bahkan masih virgin!" serunya dengan heboh dengan sedikit berantakan.

"Tidurlah kembali, bodoh! Kau masih mabuk dan aku hanya mengijinkanmu sekali itu saja. Jika kau sekali lagi tertangkap basah oleh pacarmu, urus saja sendiri." ancamnya dengan malas. Sedakan ancaman itu tak ada artinya.

Sepertinya lawan bicaranya itu bangun dengan mabuk yang masih tersisa. Buktinya ia masuh tertawa geli.

"Tenang saja, Bos. Sehun sudah ada di sampingku saat ini, dia sedang tertidur. Kau tahu, bahkan saat tidur saja punyanya masih sangat besar dan panjang kkk~"

Alis Chanyeol menyatu tajam, keningnya berkerut, mulutnya keluar suara desisan lalu akhirnya ia menjauhkan ponselnya sebelum ia matikan.

"Pasangan gila." ucapnya lalu segera menonaktifkan ponselnya.

Dengan gerakan cepat, Chanyeol langsung memakai jaket kulitnya. Lalu masker untuk menutupi wajah tampannya dan juga sebuah topi berwarna hitam. Kenapa tak ada warna lain? Entahlah, Chanyeol hanya suka warna gelap dan semua barangnya di dominasi warna hitam.

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang