TBAI #7

18.3K 2.9K 462
                                    

Kalo rame sih bisa double dan up tiap hari, tapi kalo sepi ya suka suka saya aja ntar upnya :v

































Baekhyun kembali membuka matanya yang malam ini rasanya tidak mau untuk tertutup barang sebentar. Tubuhnya kini berbalik, berpindah posisi menghadap kedua anak adam yang berbeda usia sangat jauh itu tengah berpelukan.

Senyum kecil terulas di bibir tipisnya. Jika orang asing melihat keduanya mungkin mereka berpikir jika Ayah dan anak itu benar-benar sangat cocok hingga membuat iri orang yang melihatnya.

Lalu pelan-pelan ia beringsut turun dari ranjang. Dan kemudian berbalik pergi ke balkon kamar. Ia tak berani untuk keluar lebih jauh, takut-takut Yuan akan terbangun dan menangis mencarinya.

Jadi yang bisa Baekhyun lakukan adalah bersandar di pagar balkon dengan menikmati angin dingin pukul dua pagi.

Iya, ini sudah jam dua pagi. Namun katanya sama sekali tidak bisa tertutup, tak ada rasa ngantuk sedikit pun. Entahlah, mungkin karena ia tak terbiasa tidur di tempat orang asing terlebih tidur seranjang dengan si pemilik rumah.

Jantungnya berdegup sangat cepat dan perasaannya gelisah entah kenapa. Baekhyun tak mau menerka, ia tak ingin menduga. Karena ia tak ingin jatuh untuk kesekian kalinya, pemuda cantik itu bahkan harus bangga pada dirinya sendiri karena bisa berjuan bangkit dari keterpurukan yang sudah ia alami beberapa kali.

Helaan napasnya menimbulkan sebuah asap yang keluar dari belah bibir tipisnya. Menggambarkan betapa dinginnya suhu dini hari ini.

"Jangan lemah, jangan mudah termakan rayuan. Kau hanya sendiri Baekhyun-ah, kau harus kuat atau kau akan mati sia-sia." gumamnya sembari memeluk tubuhnya sendiri kala angin kembali berhembus menerpa tubuhnya.

Tak berbeda jauh dengan Baekhyun. Nyatanya di ranjang yang sama di tempati oleh pemuda cantik itu, Chanyeol juga tak bisa tidur. Sangat tidak biasa seseorang tidur satu ranjang bersamanya.

Pria tampan itu pun membuka matanya dan mendapati sisi ranjang yang lainnya kosong. Tak ada Baekhyun disana, lalu matanya melirik pada gorden balkon yang melambai terkena angin malam. Dan Chanyeol menebak, pemuda cantik itu ada disana.

Lalu atensinya beralih pada Yuan yang kini tidur dengan nyaman di sampingnya. Bahkan bocah itu meletakkan kakinya di atas tubuh Chanyeol. Membuat sang Phoenix takut untuk menggerakkan sedikit tubuhnya dan membuat Yuan terbangun.

Matanya menerawang jauh dengan pandangan kosong. Entah apa yang tengah otaknya pikirkan itu. Hingga akhirnya suara gesekan seperti orang berjalan membuat matanya kembali tertutup. Dan tangannya berbalik memeluk Yuan, mendekap balita itu yang malah semakin nyaman dalam tidurnya.

Sampai dirasa ranjang kembali bergerak pelan, pertanda bahwa ada seseorang yang kembali mengisi sisi kosong tersebut. Lalu setelah berselang cukup lama dan merasa tak ada lagi pergerakan, matanya kembali terbuka dan mendapati sebuah punggung sempit menyapanya.

Lalu matanya kembali cepat ia pejamkan. Meyakinkan dirinya dan juga menenangkan jantungnya yang tiba-tiba tak bisa diam seperti biasa.

Meyakinkan bahwa ia tak tergoda oleh apapun, ia tak tertarik pada siapapun bahkan jika itu hanya sebuah punggung sempit yang telihat kuat juga rapuh di saat bersamaan.

"Tidak ada gunanya mengurusi hidup seseorang." lirihnya lalu tanpa sadar jatuh tertidur.































"Sepertinya dia punya mainan baru."

Pria tampan yang tengah berkutat dengan segelas wine di tangannya itu mendongak. Menatap wanita muda di hadapannya yang memakai pakaian terbuka dengan bibir berwarna merah merona.

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang