TBAI #12

13.5K 2.4K 478
                                    

Gak sampe 300 komen sih, tapi gak apa apa deh...

Maaf ya kalo banyak typo, maklum bawaan wkwkwk




















Gaun mewah berwarna peach yang menjuntai hingga sebatas lutut, tas dengan harga selangit yang ia tenteng serta kacamata berwarna coklat yang terlihat biasa namun tempatnya bukan di pasaran. Semua itu di pakai oleh seorang wanita dengan polesan bibir yang tak begitu merah dengan rambut panjangnya yang terurai.

Im Yoona atau orang mengenalnya dengan sebutan Nyonya Park paling terhormat. Wanita yang usianya hampir menginjak angka lima puluh itu terlihat anggun dengan pakaian berkelasnya, seperti sudah terlahir dengan di kelilingi oleh berlian dan pundi pundi uang. Sang Ibu satu anak itu pun tampak luwes berjalan dengan sebuah sepatu hak tinggi yang jika di jual lagi pun nilainya masih sangat tinggi.

Berjalan dengan penuh keangkuhan namun tak melunturkan senyum kecilnya. Yoona berjalan masuk ke dalam kantor milik sang anak semata wayangnya itu, anak yang di cintainya, anaknya yang dulu sehangat sinar mentari pagi.

"Nyonya Besar."

Yoona menghentikan langkahnya kala salah satu kaki kanan kepercayaan anaknya itu menyambutnya dengan sebuah bungkukan hormat.

"Selamat pagi menjelang siang, Sehun-ah." Sapa kembali Yoona kepada pemuda tampan nan tinggi di hadapannya itu.

Sehun tersenyum simpul, lebih tepatnya agak sedikit terpaksa. Ia pun segera memberi jalan untuk sang ketua sebenarnya dan berjalan tepat di belakang Yoona.

"Raut wajahmu sepertinya terlihat tidak senang melihat aku berkunjung kemari." Celetuk Yoona yang membuat Sehun sedikit gelagapan.

"Maafkan aku, Nyonya Besar. Ini tidak seperti yang kau pikirkan, hanya saja ada sedikit keributan di pagi hari ini. Aku hanya takut kau akan terganggu." Jelas Sehun sedikit meringis.

Nyonya Park mengerutkan keningnya, tak paham apa yang dimaksud oleh Sehun. Namun langkahnya tak berhenti untuk sampai ke tempat ruangan sang anak. Tepatnya di lantai paling atas di gedung yang 80% terbuat dari kaca.

"Bisa kau jelaskan sekali lagi, Tuan Oh? Aku kurang mengerti apa yang kau maksud."

Sehun berdehem di tengah kegugupannya.
"Putri dari salah satu kolega anda berkunjung kemari, Nyonya." Terangnya namun belum mendapat tanggapan dari sang lawan bicara. "Dia bernama Rosseana Park, gadis yang selalu mengklaim jika dirinya adalah——"

"Kau tak perlu melanjutkan." Yoona memotong, wanita paruh baya itu terlihat di luar memang sepertinya sangat tenang dan tak terganggu sedikitpun. Namun sebenarnya mendengar nama gadis itu saja sudah membuatnya meradang, ia sudah lama alergi mendengar nama gadis yang ia tebak tak lagi perawan itu.

"Bawa aku dengan cepat ke ruangan Chanyeol. Aku harus menemui gadis tak tahu malu itu, beraninya ia mengaku sebagai kekasih dari anakku." Dengusnya yang sekarang terlihat jengkel. "Memangnya dia tidak tahu jika Chanyeol sudah memiliki kekasih yang lebih baik dari pada dia. Dia bahkan sangat cocok menjadi menantu Keluarga Park." Lanjut Yoona yang terlihat sangat membanggakan sang calon menantunya ini.

Sehun yang sebelumnya tak mendapatkan informasi apapun hanya bisa diam di dalam kebingungannya. Selama ini yang ia tahu hanya Rose saja wanita yang ada di sekitar ketuanya itu, tak ada wanita yang lain.

Hingga akhirnya mereka tiba di lift khusus, lift yang langsung mengantarkan seseorang ke ruangan sang ketua mafia itu. Sehun masih saja terlarut dalam kebungungannya sedangkan Yoona terlihat lebih santai.

"Kau tahu, Sehun-ah? Aku sendiri juga tak menyangka jika anak itu bisa memilih pasangan hidupnya dengan baik." Yoona terkikik oleh ucapannya sendiri. Membayangkan wajah imut dan cantik Baekhyun membuatnya sangat bersemangat. "Aah, aku jadi merindukan calon menantu cantikku."

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang