TBAI #5

18.2K 3K 477
                                    

Komen yan banyak kalo mau saya double up hari ini ^^

















Suara tawa menggelegar hingga menggema di seluruh sudut ruangan itu. Karena merasa geli yang berlebihan, ia bahkan sampai memukul lengan sofa yang tengah ia duduki.

Chanyeol, Sehun dan Jongin hanya menatap pria yang lebih tua beberapa tahun dari mereka itu.

Ketiganya datang setelah bayi ajaib itu akhirnya lelah bermain sendiri dan tertidur dengan anjing kesayangan Chanyeol yang menemaninya. Juga Baekhyun yang mau tak mau Chanyeol pindahkan ke sebuah kamar tamu.

Tiga orang yang bersahabat dekat sejak masa sekolah itu pun langsung pergi ke markas, terlebih saat mengetahui jika rekan satu tim mereka dulu akhirnya menginjakkan kaki di tanah kelahirannya sendiri.

"Astaga, kalian bahkan tidak bisa menahan emosi karena hanya seorang bayi pintar seperti itu?" ejeknya lalu setelahnya kembali tertawa.

Lagi-lagi, ketiganya tak memberi tanggapan dan hanya tatapan datar yang ada di wajah mereka sekarang. Ya, setelah ketiganya datang dengan wajah yang tak seperti biasanya.

Kim Junmyeon.

Seseorang yang lebih tua dari mereka itu datang berkunjung dan langsung bertanya tentang bagaimana karir Chanyeol saat ini. Dan pria tampan utu pun langsung menjawab dengan seadanya hingga akhirnya sesi tanya jawab berujung gelak tawa.

Dimana ketiganya mengeluh protes dan marah akan sikap sombong dan semena-mena balita berumur tiga tahun itu.

"Kau tidak tahu betapa menjengkelkannya dia." Jongin berkomentar.

"Aku bahkan tak berbicara sedikitpun mengenai dia, tapi aku juga kena." kini Sehun pun menimpali dengan gerutuan.

"Kau tidak tahu betapa aku ingin membungkam mulutnya yang selalu berkata dengan penuh kesombongan. Rasanya aku ingin meledakkannya di tempat, tapi aku masih membutuhkan bayi itu." kini Chanyeol pun meluapkan kekesalannya. Hilanglah sudah image dia yang dingin dan tak terbaca, karena sekarang guratan jengkel terlihat jelas di wajah tampannya.

Junmyeon meredakan twanya lalu menggeleng pelan.
"Wajar saja, dia tinggal di daerah yang elit. Orang tuanya sangat kaya, bahkan dia jarang sekali keluar dan terkena cahaya matahari." jelasnya lalu menghela napas ftak habis pikir jika bayi itu bisa membuat rekannya kelimpungan seperti ini.

"Memangnya mau kau gunakan untuk apa bayi itu? Menjual organnya? Atau jangan-jangan kau merasa jengkel karena harta kekayaanmu tak lebuh banyak dari orang tuanya?" ejek Junmyeon yang lagi-lagi tertawa dengan ucapannya sendiri.

Chanyeol mendengus dengan wajah datarnya yang ttap tak berubah sama sekali.
"Kekayaanku lebih dari pada orangtuanya. Hanya saja mulutnya benar-benar membuatku merasa di rendahkan."

"Lantas?"

Pria tampan itu mengedikkan bahunya.
"Untuk menjebak keledai bodoh."


































Chanyeol baru saja tiba di rumahnya tepat saat matahari baru saja terbenam. Begitu juga dengan Sehun dan Jongin yang berada di mobil yang berbeda.

Sang Phoenix itu berjalan dengan langkah tenang sepetibbiasa, bahkan suara langkah kakinya pun hampir tak terdengar. Saat sudah tiba di ruang tamunya yang sangat luas itu teriakan bocah kerdil itu terdengar.

"Ulah apa lagi yang sekarang dia perbuat?" tanya Jongin dengan tidak santainya. Sepertinya pria tan itu sudah terlanjur kesal dengan Yuan, jika sudah menyinggung kulit eksotisnya ini ia menjadi lebih sensitif.

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang