TBAI #2

22.8K 3.3K 358
                                    

Komen yang banyak dong~













Baekhyun mengernyitkan keningnya melihat Yuan dengan seseorang yang dari postur tubuhnya adalah seorang pria dengan berpakaian tertutup berwarna hitam.

Langkah kakinya ia percepat, takut-takut jika pria itu akan menculik Yuan. Sudah banyak kasus yang seperti itu terjadi, karena menurut pemberitaan setempat organ tubuh anak-anak akan sangat mahal di jual karena masih bersih dan belum tercemar oleh alkohol, narkoba, asap rokok dan sejenisnya.

"Yuan-ah!" panggilnya yang membuat balita itu memutar kepalanya, begitu juga dengan Chanyeol. Pria tampan itu langsung berdiri dari posisi jongkoknya.

"Oh, Baekhyun noona!" panggil Yuan yang membuat Chanyeol mengerutkan keningnya.

"Noona?" beo Chanyeol yang merasa ragu. Matanya memindai Baekhyun dari atas kebawah lalu ke atas lagi dan berhenti pada sebuah dada datar disana.

Pemuda cantik yang mengetahui arah mata Chanyeol, segera berdehem dan mengibaskan bajunya agar tak terlalu mencetak jelas tubuhnya. Chanyeol langsung mengalihkan tatapannya dan ikut berdehem.

"Maaf Tuan, saya Byun Baekhyun selaku pengasuh dari Yuan. Kalau saya boleh tahu, apa yang anda bicarakan dengan Yuan? Saya pikir kita tidak saling kenal."

"Tentu saja kita tidak saling kenal. Yang berkerabat kan aku dan Yuan, bukan aku dan kau." kata Chanyeol dengan malas tanpa membuka maskernya.

Wajah Baekhyun yang tadinya ramah kini berubah, alisnya menukik tajam dengan sebuah dengusan keluar dari belah bibirnya yang tipis.
"Dan aku sebagai pengasuh Yuan sudah tahu siapa saja kerabatnya yang sering datang berkunjung. Dan kau bukanlah salah satu dari mereka, Tuan."

"Aku baru saja tiba di Seoul, aku kerabat jauh dari ibunya. Dan selama ini aku bekerja di luar negeri, hari ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kampung halamanku." balas Chanyeol yang tak mau kalah, setidaknya ia sudah mempunyai data lengkap tentang keluarga Xiao.

Mata Baekhyun memicing tajam, membuat Chanyeol semakin menaikkan masker yang ia pakai. Lalu atensi pemuda cantik itu beralih pada Yuan yang tengah mengayunkan kakinya dan melihat dengan santai perdebatan mereka.

"Yuan-ah, kau kenal ahjussi ini? Dia berkata jika dia adalah kerabat dekat dari ibumu."

"Noona, aku mendengarnya. Kau tidak perlu susah untuk kembali menjelaskannya padaku." kata Yuan dengan beedecak membuat mata Baekhyun melebar dan membuat Chanyeol harus menahan tawanya.

"Baiklah, kau dasar bayi pintar! Jadi apa kau mengenalnya atau tidak?" tanya Baekhyun kembali.

Sang bayi berusia tiga tahun itu menaikkan kakinya dan kini berdiri di atas kursi. Kedua tangan kecil gemuknya itu menyilang di depan dadanya, lalu matanya memicing pada Chanyeol.

Sedangkan pria tampan itu pun memasukkan kedua tangannya di saku celana jeansnya. Dia harus tenang dan tidak memakai emosi, kalau Baekhyun bisa tahu dia bukanlah kerabat Yuan. Bisa-bisa misinya untuk menangkap si bayi harus membutuhkan waktu lebih lama lagi.

Alis bayi itu bergerak ke atas ke bawah dengan seringai kecilnya uang membuat Chanyeol melotot. Bayi ini sangat pintar, bisa saja dia akan menuduhnya penculik. Dan mengatakan jika sebelumnya dia diming-imingi dengan cokelat permen juga es krim.

"Noona, sepertinya... " balita itu sengaja menggantungkan ucapannya, membuat Chanyeol semakin melotot. "...aku lupa siapa ahjussi ini. Sepertinya kami belum pernah bertemu. Noona harusnya mengerti, aku masih sekecil ini tentu saja tak bisa mengingat siapa kerabat dari Baba dan Mama." lanjutnya.

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang