TBAI #3

20.4K 3.1K 717
                                    

Ayo komen yang banyak, siapa tau saya bakal khilaf pankapan ye kan.


























"Ahjussi, aku akui mobilmu lebih canggih dari Baba. Tapi apakah kau punya pesawat pribadi?"

Sudah lima belas menit sejak mobil yang Chanyeol kendarai meninggalkan Sky Daycare. Bayi kerdil nan gempal itu terus saja berbicara tentang apa yang ia ketahui.

"Aku punya tiga pesawat pribadi, tiga helikopter dan satu pesawat jet." ucapnya dengan bangga. Ya setidaknya ia punya lebih dari sepuluh mobil sport mewah dan tujuh kendaraan udara. Juga satu buah kapal pesiar besar.

Bayi itu mengangguk namun tak ada ekspresi kagum di wajahnya. Sedangkan Baekhyun hanya bisa menganga tak percaya.

"Aku bahkan belum pernah menaiki kendaraan udara. Dan Tuan ahjussi punya tujuh?" beo Baekhyun yang penuh keterkejutan.

Chanyeol yang mendengar panggilan Baekhyun untuknya hanya mengernyit.

"Noona, kau tak perlu khawatir. Mama bisa menciptakan sebuah pesawat sesuai keinginanmu, aku akan bilang pada Mama nantinya." kata Yuan yang bersikap layaknya orang dewasa. Dia bahkan menepuk punggung tangan Baekhyun yang berada di pahanya.

Omong-omong bayi itu sekarang sedang berada di pangkuan Baekhyun. Terpaksa karena mobil yang Chanyeol kendarai memang hanya muat dua orang. Bukan seperti penculik jika begini.

Baekhyun hanya bergumam terima kasih lalu ia meringis. Memangnya siapa dia selain pengasuh Yuan yang harus meminta sebuah pesawat dengan designnya sendiri.

"Oh ya, ahjussi!" Chanyeol hanya bergumam dengan bola matanya yang ia putar malas. Sepertinya bayi ini tidak lelah mengoceh sepanjang hari. "Berapa harga jam tangan yang kau pakai? Jam ini persis sekali seperti milik Papa, hanya saja berlian yang ahjusi pakai tidak lebih banyak dari Papa."

Cengkaraman pada kemudi menguat, namun Chanyeol hanya tersenyum dengan gigi yang terkatup rapat. Bocah ini benar-benar menguji kesabarannya dengan semua perkataan sombongnya.

"Ya, berliannya memang sangat sedikit. Aku takut jika nanti akan memancing orang untuk mencuri, berlian yang besar dan banyak ada di dalam brangkasku." jawab Chanyeol yang sudah sangat kehilangan minat.

Sebuah pistol sudah tersedia di dalam jaket kulitnya, jika saja mulut pintarnya yang berguna hanya untuk menyombongkan diri itu kembali membuatnya emosi.

"Ah~ tak sekaya yang terlihat."

"Apa?!"

"Yuan-ah!"

Bayi itu hanya mengerjapkan matanya cepat lalu mengendikkan bahunya. Tak merasa takut dengan pekikan kesal Chanyeol, tak merasa gentar walau aura mencekam sudah mengelilingi dirinya.

Baekhyun saja merasa ketakutan dengan aura Chanyeol, namun sepertinya bayi ini sangat santai tanpa beban.

"Kau!" Chanyeol menepikan mobilnya. Lalu menunjuk bayi itu dengan tajam. "Katakan semua kesombonganmu sekarang juga atau kau ku tembak!"

"Tuan ahjussi! Kau membawa senjata api?! Itu di larang oleh hukum, ada peraturan di undang-undang kalau tak boleh menggunakan dan menyimpan senjata api. Itu ilegal!" pekik Baekhyun yang di rundung kepanikan. Ia ingin membuka pintu tersebut namun ternyata Chanyeol mengunci akses keluar.

"Kau ingin tahu siapa aku? Aku adalah mafia paling di segani se-Asia." kata Chanyeol namun tak membuat keduanya terkejut. "Aku bisa saja membunuh kalian sekarang juga." ancamnya.

"Pffttt... "

Hahahaha.

Baekhyun tertawa dengan gelinya, ia bahkan sampai meneteskan air mata. Sedangkan Yuan hanya diam dengan mata bulatnya yang mengerjap.

THE BABY AND I [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang