~ ❤️² ~

1.8K 104 3
                                    

sore ini,,,

"Monggo pak Bambang, mas Maryanto, dek Hadi, dek Arya, disambi lho apa adanya..." Mama Azkia mempersilakan rekan rekan suaminya untuk menikmati apa yang dia hidangkan.

"Iya bu Sunu...wah jadi ngrepoti lho..." Jawab pak Bambang yang memang jarang ikut kumpul dirumah pak Sunu karena kebetulan pak Bambang adalah sejawat jabatan dengan pak Sunu. Bisa dibilang senior.

"Pak...disini sudah biasa pak...nyamanke mawon hehehehehe..." seloroh Hadi salah satu junior yang memang biasa kerumah pak Sunu.

Dan tawa ringan pun tercipta.

"Kok tumben pak ini ibu yg ngluarin Kia kemana?" Arya menelisik karena biasanya Kia yang menyuguhkan.

"Belum pulang les Ya. Gak tau jam segini kok belum minta jemput." Jawab pak Sunu jujur.

Lalu mereka pun melanjutkan kembali bahasan kasus yang tengah dihadapi.

: Pa, jemput aku udh slse les. Mks Pa :
Pesan masuk di ponsel pak Sunu.

Bukan membalas tapi pak Sunu pun langsung menelpon

"Nduk...wah papa nanggung ada temen. Kamu ga ada barengan?"

"Ga ada Pa, ni tinggal Kia. Tau gitu Kia bawa motor. Ya udah Kia tunggu di cafe depan bimbel ya, tapi tar papa yang bayari hehehehe."

"Ya udah Kia tunggu tar papa jemput."

Sambungan telepon pun berakhir.

"Kia minta dijemput ya Pak?" Hadi bertanya saat bahasan kasus sudah mencapai kunci.

"Iya. Malah nyalahin aku krn ga kasih bawa motor tadi. Jiannn..." Jawab pak Sunu sambil tertawa.

"Biar tak jemput aja Pak sekalian mau keluar kok." Hadi menawarkan diri.

"Ya wes nuwun Di.."

Ya begitulah, smua memang sudah terbiasa akrab saling meminta tolong. Jadi tak ada istilah sungkan.
Karena kadang Hadi atau pun rekan yg lain jg tak segan meminta bantuan bu Sunu utk masak kalau keluarga mereka ada acara acara kecil.
Atau kadang urusan sengketa keluarga pak Sunu mampu membereskan dengan baik secara kekeluargaan.

"Papa ki...kok yang jemput mas Hadi, kan tadi janji bayari jajan aku di cafe. Ehhhh maaf. Hehehehe" Azkia yang baru sampai berniat merajuk pada sang papa akhirnya menyadari jika ada rekan papanya yang bisa dibilang senior.

"Maaf pak Bambang " ucap Azkia yang langsung bersalim pada rekan papanya itu.

"Gapapa Azkia." Jawab pak Bambang sambil tersenyum.

"Kia masuk dulu. Permisi smua." pamit Azkia.
Setelah menyalami smua rekan papanya.

Tak lama setelah bebersih diri, Azkia keluar kamar.
Dan menyusul santai di teras pendopo tempat papanya dan rekan rekan berkumpul.

"Lhohhh pa...kok tinggal mas Arya dan mas Hadi?" Azkia sudah duduk membawa laptop dan beberapa buku di set kursi sebelah.

"Kia..kamu tadi ga bilang minta bayarin." Hadi menyahut teringat rengekan Azkia tadi.

"Ehh ga usah mas. Udah makasih malah mas Hadi jemput Kia. Yg janji kan papa tadi." sahut azkia sambil langsung manyun manyun.

"Iya nanti papa ganti. Bon nya mana?" Papanya sengaja suka menggoda putrinya.

Tak menjawab Azkia membuka laptopnya dan tugas tugasnya.

"Kok blank sih...." Azkia sewot

"Kenapa Kia...?" Hadi mendekat ingin membantu.

"Ga tau nih.." jawan Azkia tanpa menolehkan pandangan dari layar laptopnya.

"Mas Arya...kan waktu itu pernah mas Arya bantuin jg trus nyala. Gimana nih mas...." Azkia masih mencoba menyalakan laptopnya.

"Coba lihat." Hadi pun berusaha mencari apa penyebabnya.

Karena memang Arya masih mengetik berkas berkas  yang tadi sudah di sepakati untuk persiapan sidang besok.
Jadi Arya pun diam. Toh Hadi sedang berupaya mencari tahu.

Namun meski terlihat fokus pada pekerjaannya, Arya sekilas melirik mencuri pandang pada Azkia dan Hadi di sebelah. Tanpa ada yang tahu.

"Bisa mas Hadi? Dulu jg pernah gini tapi mas Arya apain ga tau trus mau nyala lagi..." Terang Azkia.

"Diapain Ya...?" Tanya Hadi masih sambil mengotak atik laptop Azkia.

"Kamu kan bukan jurusannya Di...dikantor aja kamu minta tolong Arya. Hehehehe.." ucap pak Sunu tertawa bercanda.

Hadi pun berbalik kembali ke sudut kursi awal.

"Udah Di. Berkas nya kamu yg bawa apa aku? Apa bapak aja yg bawa pak?" Arya sambil membereskan tumpukan berkas yang sudah diketiknya.

"Wes biar bapak aja yang bawa. Kalian besok kan ga ikut ke pengadilan kan? Cuma aku sama pak Bambang kok." Putus pak Sunu.

Arya pun melangkah ke sudut kursi lain, tempat Azkia berada dg setumpuk tugas nya.

"Kenapa ha...?" Sapa Arya pada Azkia. Yang lalu mengutak atik laptop Azkia.

"Ya ga tau. Kan dulu mas Arya jampe jampein trus mau nyala. Hahahahahaha..." Azkia tertawa lebar dan terkesan manja.

Pak Sunu pun sudah beberapa saat masuk rumah untuk bebersih diri.
Tinggal Hadi di set kursi sebelah yg memperhatikan keakraban Arya dengan Azkia.

Hadi merasakan, seperti ada rasa tak nyaman menyaksikan itu.
Hadi pun memutuskan untuk pamit pulang.

"Ya, aku pulang duluan aja ya. Kia, tolong mau pamit bapak ibu..." ucap hadi

"Bentar mas, Kia panggil papa."
"Paaaa...." Azkia hanya berteriak ternyata.

"Huussttt Kia. Ga sopan to...masuk aja sana panggilnya!" Nasihat Arya.

Askia manyun lalu melangkah masuk.
Tak lama yang keluar bu Sunu.

"Lhoo ga nunggu makan aja bareng² dek Hadi?" Sapa bu Sunu

"Sampun Bu lain kali. Pamit dulu Bu." Undur diri Hadi dengan bersalaman dengan bu Sunu. Lalu bersalaman juga dengan Arya.

"Duluan ya Ya." Hadi berlalu keluar pagar.

# # #

Semoga berkenan ya dg ceritanya jg bisa dapet feel cerita nya.
Mohon saran dan koreksi yaaa...🙏

JODOH    (selesai) ✅Kde žijí příběhy. Začni objevovat