~ ❤️33 ~

667 48 2
                                    

Happy reading 🙏

Waktu terus berlalu.

Tak terasa,
Hari ini Azkia sudah mulai sekolah di kelas barunya, kelas XII.

Beberapa bulan menjalani kehidupan barunya.
Tak banyak yang berubah menurut Azkia. Dia tetap sekolah, tetap menjalani pekerjaannya.
Arya, suaminya juga semakin sibuk. Seperti papanya dulu saat mulai menapaki tahap demi tahap kenaikan pangkat dan jabatan.

Kehidupan rumah tangga kecilnya selalu manis. Iyalah, masih itungan bulan....

Azkia sudah terbiasa sekarang menyiapkan keperluan Arya. Meski sebetulnya suaminya tak pernah meminta. Karena Arya sendiri terbiasa mandir, menyiapkan semua sendiri.

Azkia juga sudah lumayan bisa memasak. Itu semua karena sekarang mama lebih sering menemani sang papa dinas ke Jakarta. Karena sedang persiapan kenaikan jabatan.

"Mas anter sekalian berangkat. Kamu siap siap sana." Titah suami Kia mereka selesai sarapan.

Arya memang lebih banyak mengantar Azkia sekolah. Jika dia tidak ada jadwal yang akan membuatnya pulang kantor lebih dari biasanya.

"Pa Ma kami berangkat ya." Pamit Arya pada kedua mertuanya.

Meski satu kantor, yang sekarang sudah tidak satu ruangan karena kenaikan jabatan sang mertua.
Arya tak pernah berangkat bersama dengan mertuanya. Supaya profesional kata papa.

Azkia turun dan memberikan helmnya pada sang suami. Lalu berpamitan sambil mencium tangan.
Selalu seperti itu jika salah satu dari mereka akan bepergian. Namun jika di depan umum Arya tak akan mencium kening istrinya. Apalagi di sekolah.

Satu bulan setelah masuk sekolah, Azkia kembali libur. Libur bulan puasa.

Puasa pertama untuk Azkia dan Arya sebagai suami istri. Dan kebetulan, papa mendapat tugas lawatan kerja ke Bandung, selama dua puluh hari kerja. Otomatis mama ikut. Secara, jalan jalan kan...

Jadi Azkia hanya berdua dengan suaminya hampir satu bulan utuh puasa. Karena papa mama baru akan kembali lebaran kurang enam hari.

Jumat sore ini, rencana mereka akan berangkat ke Bandung. Karena papa memutuskan membawa mobil sendiri, dari pada repot disana ga ada kendaraan sendiri. Jadi Arya memilih menemani mengantar sampai Bandung. Agar bisa gantian nyetir. Begitu. Dan minggunya Arya akan pulang dengan Kia menggunakan kereta.

Selepas sholat ashar, mereka berangkat. Arya menitipkan rumah pada Andika adiknya.

"Hati hati Pa Ma mas mba..." Ucap Dika setelah Arya memasrahkan kunci.

Iya setelah Arya menikah dengan Azkia, Andika dan Ana juga diminta memanggil papa mama oleh papa Kia. Dan untuk menghormati Azkia sebagai kakak ipar, mereka tetap menyebut mba Kia. Meski Azkia lebih muda dari mereka. Dan Azkia tetap seperti biasa memanggil mas Dika dan mba Ana juga.

Mobil pun melaju. Papa Kia memilih membawa mobil Kia. Lebih simple katanya.
Arya berada di belakang kemudi dan Kia di sampingnya. Sedang papa mama memilih di belakang saja.

"Mas ga usah lewat tol. Biar bisa jajan kalau liat orang jualan." Pinta Kia

"Siap nyonya."

"Kebiasaan deh Kia. Laper mata." Sahut mama

"Mama juga mau kan...." Goda papa

"Udah mas tidur aja. Daripada ribet." Kata mama

"Ya, papa lupa bilang. Laci meja papa ada jam tangan papa. Udah dari kapan papa lupa terus. Besok coba liatin ya, kalau masih rejeki ya ada. Bawa pulang aja."

JODOH    (selesai) ✅Where stories live. Discover now