~ ❤️50 ~

704 52 4
                                    

Selamat membaca.  🙏

Acara resepsi pernikahan Ana cukup meriah meski hanya dirumah. Banyak tamu undangan yang datang baik teman bapak, ibu, mas Aji, Arya, Andika terutama teman Ana sendiri. Teman teman sekolah Ana semasa sekolah, hampir semua datang.

Karena Ana satu SMP dengan Kia, jadi hampir semua mengenal Azkia. Dan kaget setelah tahu Azkia sudah menikah dan menjadi kakak ipar Ana.

"Wahhh patah aku Azkia..." Kata Seno teman satu kelas Ana dulu

"Kalah cepet kita Sen.." timpal Rivan

"Kalian sih...kurang gigih pdkt nya ya Kia." Kata Windi sahabat Ana

"Bisa aja kalian. Emang bukan jodoh kali mba Windi...." Balas Azkia

Arya hanya memperhatikan dari jauh, karena dia juga menemui rekan kantor bersama papa juga karena pasti kalo yang sudah purna papa lebih kenal dibanding Arya.

Tak jauh beda dengan obrolan teman teman sekolah Ana. Ada rekan bapak dan papa yang sudah purna pun demikian.

"Saya baru tahu kalo pak Sunu besanan dengan pak Bandi. Padahal dulu ingin saya ambil mantu putrinya. Hahahaha.. jangan tersinggung ya nak Arya. Anak saya suka dulu lihat putri pak Sunu karena tinggi. "

"Iya tidak apa kok Pak." Santun Arya

"Pak Nur, Arya ini sama anak saya dekat sudah dari anak saya kecil. Cuma sama Arya ini Azkia mau dekat. Ya memang jodoh Pak. Semoga putra pak Nur akan mendapat jodoh yang lebih tepat."

"Amin. Terima kasih pak Sunu."

"Azkia nyanyi Ki.."

"Iya Kia nyanyi Ki..."

Suara ramai teman teman Ana menarik perhatian sang suami yang tengah berbincang tadi. Dan setelah paham Arya hanya bisa tersenyum melihat istrinya dipaksa menyanyi dengan iringan organ tunggal yang disewa.
Azkia memang bersuara sangat merdu. Saat SMP dia sering menjuarai lomba nyanyi bahkan sinden. Makanya teman Ana bersorak agar Kia menyanyi saat sang mc menawarkan bagi yang akan menyumbangkan suara.

"Eeehhhh...engga engga. Aku udah ga bisa nyanyi sekarang mba....tar malu maluin."

"Bohong deh...udah sana nyanyi. Kita semua kangen denger suaramu Kia."

"Ga deh...kalian aja. Aku ga dapet ijin suami. Hehehe." Azkia terus berusaha menghindar.

"Tar kita belain deh kalo suami mu marah. Cepet ayo sana."

"Duet duet deh sama Randi kaya dulu. Sana. Ran...cepet mumpung ketemu lho." Paksa Windi

Azkia sekilas melirik ke arah sang suami saat badannya di dorong teman teman ke panggung.
Arya hanya tersenyum mengangguk memberi ijin.

Akhirnya Azkia naik juga ke panggung sebelah panggung pelaminan. Bersama Randi teman angkatan Ana yang memang pasangan duet Azkia dulu. Keduanya membawakan lagu Jawa kekinian bertajuk sayang. Seluruh tamu undangan di buat kagum atas penampilan Azkia dan Randi. Karena memang sudah biasa duet tak sulit menyatukan suara dan chemistry nya. Sehingga membuat semua bersorak ramai bahkan sang pengantin sekalipun.
Usai lagu duet dinyanyikan Randi lalu turun. Namun tidak dengan Azkia karena dia di tahan oleh mc untuk diminta menyanyi kembali, satu lagu lawas atas permintaan bapak Maryanto begitu ucap mc.

Mau tak mau, Azkia kembali menyumbangkan suara untuk memeriahkan hari kebahagian adik iparnya.
Menjadi pusat perhatian sudah hal biasa bagi Azkia kini sehingga tak ada canggung bila hanya bernyanyi di pernikahan iparnya.
Namun, sang suami akhirnya sedikit tak nyaman. Karena banyak teman Ana yang jadi benar benar memperhatikan istrinya itu.
Selesai lagu, Arya memberi kode agar Azkia turun, dia menunggu di sebelah panggung tepat di tangga turun. Lalu Arya terima tangan Azkia untuk membantunya turun.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang