~ ❤️36 ~

641 44 2
                                    

Selamat membaca 🙏

Hari ini hari terakhir puasa tahun ini.
Papa mengajak istri anak dan menantunya untuk berbuka puasa diluar saja.

Azkia memilih resto ikan langganan nya.
Tempat yang sama saat makan malam setelah wisuda Arya dulu. Azkia sudah reservasi tempat dan menu, agar tak menunggu lama.

Mereka menggunakan dua mobil. Karena papa mama nanti akan langsung kerumah eyang menginap disana.
Sedangkan Arya dan Kia pulang lagi. Karena besok akan sholat ied dengan keluarga Arya dulu, baru setelahnya kerumah eyang.

"Mari silakan bisa dibantu." Sapa ramah petugas resto menyambut mereka

"Atas nama Azkia mba." Jawab Kia

"Mari saya antar."

Mereka lalu menuju ketempat yang sudah direserved Kia. Tak lama, menu pun di hidangkan. Namun masih beberapa menit lagi menunggu waktu buka puasa.

"Ya. Papa mau ngomong."

"Ya Pa. Kenapa?"

"Papa sebetulnya punya saham di perkebunan teh. Join sama papanya Adit. Beberapa waktu kemaren, Adit hubungi papa. Dia nawarin agar papa take over saham mas Dibyo. Karena Adit ingin membeli perkebunan di sebelahnya. Jadi istilah gampangnya, nanti perkebunan yang lama ini jadi milik papa semua. Dan yang sebelah lagi jadi dibeli Adit jadi milik Adit. Papa sih sebenarnya tertarik. Tapi, papa coba tawarkan kalian. Kalian mau gak. Ya kalau masalah kedepannya sudah pasti, akan jadi milik Kia juga milil kalian. Papa punya kan juga buat kalian. Gimana menurut kalian?"

"Kia sih udah tahu mas kalau papa punya perkebunan teh. Tapi emang Ki ga pernah cerita ke mas karena Ki juga tahu mas ga akan respon hal hal begitu. Tapi kalau sekarang ada tawaran ini dari papa, Ki setuju. Kia mau ambil saham itu. Tapi kayanya duit Ki sendiri ga cukup. Gimana kalo ki sama mas Arya fifty fifty. Jadi nantinya saham jadi papa lima puluh persen, Ki dua puluh lima persen dan mas Arya juga dua puluh lima persen. Itu kalau mas Arya sama papa setuju."

"Arya terima usul Kia Pa. Itu lebih baik. Trus kapan mau urusnya?"

"Papa udah sempat bilang ke Adit sebenernya, kalau misal nantinya kamu terima, semua akan langsung papa limpahkan ke Kia. Jadi tinggal atas nama Kia dan kamu Ya. Masalah serah terima kapan Adit ngikut aja mau kapan."

"Tapi Ki belum ada Pa uangnya kalau bulan ini. Mana mau acara Sita juga kan."

"Masalah uang gampang Kia. Yang penting masalah legalin surat dulu. Biar Adit juga bisa segera take over yang sana."

"Ya udah kalau gitu Pa secepatnya aja kita bicarakan sama mas Adit." Pungkas Arya karena sudah waktu buka puasa.

"O ya Ki Ya, acara Sita maju. Satu minggu setelah lebaran besok dia langsung nikahan. Numpang nikah di Bantul kok. Ternyata C1 mereka masih Bantul." Kata mama sambil mereka makan

"Haaaa? Terus?" Kia kaget

"Acara di Bandung nya bulan depan. Makanya semua pulang kesini. Buat persiapan." Tambah mama

"Pa...Kia cuti sponsor nih....papa sponsorin ya? Hehehehe.." rengek Kia

"Kok gitu..baru juga papa mau ngasih nomer rekening..." Balas papa bercanda

"Huuu papa. Pelit pantes buncit." Timpal mama

"Kalau papa pelit...mana mau beliin tas mama..." sahut papa

"Ma, terus Ki kasih bude Ida nya besok, apa besok pas acara di Bandung?"

"Yeee itu sih serah kamu."

"Ga usah bahas itu sayang. Ga sopan." Tegur Arya

"Tuh denger. Suami kamu udah lebih ngerti."

"Iya aja. Di kantor dari dulu mas Arya anak buah kesayangan papa. Mama seneng banget punya anak cowok. Cocok udah." Curhatan Kia membuat orang tua dan suaminya menertawakan dia.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang