~ ❤️5 ~

951 55 3
                                    

Happy reading yaaa....


UN pun akhirnya berakhir.

Azkia tinggal menikmati masa istirahat sejenak, sebelum memikirkan akan lanjut ke SMA mana.

Sore ini, di teras rumah pak Sunu sudah berkumpul teman teman  Azkia. Hampir 20 anak.

Dan di sudut lain teras, juga ada pak Sunu dan beberapa rekannya.

Sementara di dapur, mama Kia dan adiknya,Astrid.

"Trid...kata Kia, Nia deket sama Adit anak mas Dibyo ya?"

"Iya Ti. Tapi gapapa kan? Ga nyalahi kan?"

"Kayanya ga. Kan pakde Rekso kakak ibu, bukan bapak. Lagipula sodar dari kamu Trid, bukan mas Heru."

"Sebenere aku pengen tanya mas Sunu Ti...gimana Adit di ranah kerjanya."

"Ya tanya aja...kayae mas Sunu ga pernah nyinggung Adit. Apa emang ga pernah nangani kasus yang sama aku ga ngerti Trid."

"Dah mateng Ti. Itu smua, temen Kia sama temen mas Sunu kamu suguhin makan Ti?"

"Ya ga mesti, kalau mereka mau ya tak suguhin keluar. Tapi kalau temen Kia kan jarang Trid."

"Ya udah suguhin aja to...tuh rame banget diluar."
"Aku tak pulang ya...aku bawa lauhe..sekalian buat ibu ya Ti. Biar tak ampirke."

"Ya Trid bawa aja. Buat ibu sekalian. Makasih malah. Aku belum kerumah ibu e, kata Kia ada Eko. Belum pulang dia?"

"Minggu depan kata Ibu. Mba Ita aja mau nusul kesini kok malah."

"Wahhh brati kita bikin syukuran aja Trid. Perayaan ultah pernikahan kita sekalian Kia Lala selesai UN to?"

Tati dan Astrid memang menikah di waktu yang sama, karena kakak adik itu memang lahir juga di tahun yang sama. Kesundulan kata orang dulu.
Hanya saja Astrid langsung mendapat momongan yaitu Nia. Sedang Tati keguguran kandungan pertamanya,kakak Kia.

"Boleh Ti. Nanti aku bilang papa anak anak."

"Ki...temen temen mu ajak makan sana!" Perintah sang mama.

"Ya Ma tar kalau pada mau. Tante Astrid pulang Ma?"

Mamanya hanya mengangguk.
Lalu masuk menyiapkan hidangan utk rekan rekan suaminya.

"Pren...makan ya...?" Tawar Kia pada teman temannya setelah membantu mamanya menyuguhkan hidangan pada rekan sang papa.

"Bolehlah. Masakan mama kamu kan tob Ki...hahahaha" jawab beberapa teman Kia.

"Aku bantu Ki." Tawar Sari teman Kia.

Ditengah tengah menikmati makan mereka, ada beberapa teman Kia yang memperhatikan sudut kesibukan papa Kia. Yang tentunya juga lagi menikmati hidangan.

"Ki, ternyata pegawai di kantor papa mu ada yang bening juga ya...hehhe" seloroh Amel teman Kia.

"Ya iyalah. Dulu papa ku awal kerja juga kan belum tua kali." Beberapa pun tertawa.

"Yg muda sebelah papa mu itu siapa Ki? Kayanya pernah jemput kamu les kan beberapa kali." Tanya Sari membuat Kia menengokkan pandangan.

"Mas Arya. Itu mas nya mba Ana lho, kakel kita yang lulus kemaren." Terang Kia.

"Kayanya smart ya Ki. Aku liat dari tadi dia yang beresin ngetik ngetik gitu pas papa kamu bincang bincang." Tambah Amel.

"Ya kayanya gitu. Masih kuliah ambil hukum." Terang Kia lagi.

"Wahhh satu alur sama otak mu Ki....pecinta perundang undangan. Hahahaha..." Ledek Sari.

"..." Kia hanya menggerakkan bahunya.

JODOH    (selesai) ✅Where stories live. Discover now