O.2

3.2K 545 189
                                    

Mafia kelas atas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mafia kelas atas. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan mafia biasa atau kelas bawah. Hanya saja 'biasanya' mafia kelas atas memiliki akal lebih pintar dari mafia yang lain. Eum, kalian pasti idak yakin jika Lee Juyeon seorang mafia kelas atas. Tapi kalian harus percaya, di cerita ini Juyeon berakal. Ya, meskipun adegannya sedikit, sih.

Lee Juyeon. Mafia kelas atas sejak tahun 2017. Hm, sudah lama ternyata. Menyelami dunia gelap ini karena ingin mencoba hal baru katanya. Juyeon memulai aksinya sebagai mafia tepatnya pada tanggal 15 Januari 2017. Tepat pada hari ulang tahunnya. Juyeon menandai aksi pertamanya sebagai hadiah terbaik saat ulang tahunnya.

Apa aksi yang dia lakukan? Kalian terlalu kepo, Juyeon bilang itu privasi. Jadi tidak boleh diberitahu. Lanjut, Juyeon sudah menjadi buronan polisi sejak aksi pertamanya. Ajaibnya, Juyeon tidak tertangkap sampai sekarang. Dari aksi pertamanya di Paris hingga ia pindah ke Indonesia. Hingga sekarang menjadi incaran Jenderal manis kita, Lee Hyunjae.

Fyi, Juyeon bukan saja seorang mafia. Juyeon juga seorang psikopat gila. Maksud dari gila, cara membunuhnya benar-benar sadis. Mulai dari mencongkel matanya, memotong jari, hidung, dan lidah. Lalu mengeluarkan organ dalam dari tempatnya lalu dijual atau memotong kepalanya lalu dijadikan pajangan seperti kepala hewan yang dipajang di papan kayu. Paham kan?

Fyi lagi, Juyeon sudah bertunangan. Dengan siapa? Miyawaki Sakura. Anak teman Ibunya yang selalu menemani Juyeon saat Ibu Juyeon menyuruhnya dan yang selalu mengantarkan makan siang maupun malam ke rumah Juyeon -mengingat setelah aksi pertamanya, Juyeon ingin tinggal sendiri. Dan, Juyeon tidak bisa memasak. Pernah sekali melakukan percobaan Mie Carbonara, berakhir dengan panci yang meleleh karena terbakar dan mie yang gosong karena ditinggal bermain play station dengan Younghoon.

"Lee Hyunjae? Siapa dia?"

"Jodohmu" ujar Younghoon bercanda.

"Jangan bercanda. Meski aku menemukan jodohku, Ibu tetap saja akan menikahkan ku dengan Sakura"

"Baiklah baiklah. Lee Hyunjae, Jenderal pemegang kasus mu"

"Pemegang kasus ku? Apa bisa?"

"Tidak tau. Kalau belum dicoba, kita tidak akan tau"

"Seberapa hebat dia?"

"Orang bilang, dia adalah Jenderal terbaik di kota ini"

"Jenderal terbaik? Haha, mari kita tes dulu. Undang ke markas. Sebagai bahan percobaan, kirim imessage saja dulu. Aku ingin tau, bagaimana cara dia menghadapi sebuah teror"

"Besok saja, ini sudah malam"

"Oh iya benar. Ngomong-ngomong, kau dapat berita ini dari siapa?"

"Ada salah anak buah mu di bidang informasi, mempunyai teman anggota polisi di kantor si Jenderal ini. Dia meminta bocoran informasi tentangmu dan data dirinya sekalian. Dia memberitau ku untuk memberi ini padamu"

"Pintar sekali. Belum disuruh sudah bertindak"

"Yonghoon, jus mu ada dibelakang. Ambil jika ingin"

"Kau membuatkan untukku juga? Manis sekali kekasihku ini" Younghoon menarik pinggang kekasihnya -Changmin- lalu mengacak-acak rambutnya. Sementara Changmin masih setia meminum jus jeruk buatannya. Padahal hatinya juga ikut berantakan.

"Bukan tempat untuk menjadi budak cinta"

"Cari pacar dong. Kau sudah tua"

"Tua dari mana. Aku masih umur 22. Masih muda dan tampan"

"Iya kau tampan, tapi belum punya pacar"

"Jangan ikutan mengejekku, Changmin. Kau setelah berpacaran dengan Younghoon semakin menyebalkan ya"

Changmin menjulurkan lidahnya, mengejek Juyeon. Changmin kembali ke dapur untuk membuat makan malam.

"Nomor Jenderal itu ada di berkas ini. Kau akan meneror bagaimana?"

"Disini ditulis, dia mempunyai adik laki-laki . Kalau begitu, ancam saja dengan adiknya. Kita bilang jika adiknya kita tangkap. Lalu kita akan memancingnya untuk pergi ke markas. Disana, kita sekap dia. Lalu kita paksa supaya lepas tangan dari kasus ini. Jika tidak mau, konsekuensinya adalah nyawa"

"Bagus juga, kau pintar"

"Jangan pernah meragukan seorang Lee Juyeon"

"Mulai, deh. Besar kepala"

Changmin memanggil ketika masakannya sudah jadi. Kenapa hanya sebentar? Karena Changmin hanya memasak mie instan.

Selesai makan malam, Younghoon dan Changmin pamit pulang. Setelahnya Juyeon kembali ke kamar. Menggosok giginya lalu mengganti pakaiannya. Sebelum tidur, Juyeon harus melakukan apa yang harus dilakukan.

Lembaran foto yang baru saja di print itu Juyeon tancapkan di papan dengan paku kecil. Lalu menandainya dengan spidol merah dengan tulisan 'The Next Target'.

"Manis, sih. Tapi sayang, kau sudah menjadi targetku"

Let's begin the story

GUNS N' ROSES✔Where stories live. Discover now