1.7

1.7K 335 24
                                    

"Makan roti isimu, hari ini kakak akan mengantarmu"

"Kenapa bukan kak Kevin?"

"Kau masih berharap kepadanya setelah kau disakiti? Kakak tidak akan membiarkan itu terjadi, Hyunjoon. Pakai sepatumu, kakak akan tunggu kau di mobil" Hyunjae menyempatkan untuk mencium kepala adiknya itu. Dirinya berjalan menuju mobil yang sudah terpakir di depan pintu. Memanaskannya lalu menunggu Hyunjoon keluar.

Saat Hyunjae akan kembali ke dalam karena tasnya tertinggal, Kevin datang dengan mobilnya. Sepertinya ia akan menjemput Hyunjoon, tapi Hyunjae tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

"Masih berani kau menampakkan wajahmu disini?"

"I-itu bukan seperti yang kau kira, Jae. Hyunjoon salah paham"

"Salah paham? Kau akan mengatakkan kalau itu kakakmu? Kak Stella sedang ada di Kanada. Kalau dia pulang pun, dia tidak akan merangkul mu mesra karena kak Stella tidak suka hal seperti itu"

"Iya, bukan kak Stella. Tapi kalian salah paham"

"Pulanglah, Moon. Aku tidak akan mengijinkanmu mengantarkan Hyunjoon"

"Biarkan aku bicara dengannya agar masalah ini selesai"

"Kau tau? Aku paling benci dengan orang yang membuat adikku menangis. Pulanglah. Hyunjoon tidak ingin melihatmu"

"Hyunjae"

"Pulanglah!"

Kevin menyerah. Dia tidak bisa memaksa kehendak Hyunjae jika ia sudah seperti ini. Kevin mencoba memaklumi, Hyunjae sayang sekali dengan Hyunjoon. Itulah mengapa ia tidak mengijinkannya bertemu dengan Hyunjoon. Ia sudah membuat hati adiknya sakit dan membuatnya menangis.

Hyunjoon yang melihat kejadian itu dari dalam hanya bisa menahan tangisnya ketika melihat Kevin pergi dari pekarangan rumah. Hyunjoon menarik nafas panjang, lalu keluar menemui kakaknya.

"Sudah siap?"

"Eum, aku siap!"

Hyunjae dan Hyunjoon segera masuk ke dalam mobil. Lansung melaju menuju sekolah Hyunjoon.

 Lansung melaju menuju sekolah Hyunjoon

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

( banner by laviendier )

"Kasus ini penting, Jenderal. Jika kita menundanya terus, pemerintah bisa saja memecat kami termasuk anda"

"Benar Jenderal. Kita tidakbisa menunda lagi. Apakah Jenderal sudah mempunyai rencana?"

"Y-ya, aku sudah punya rencana. Tapi aku tidak yakin berhasil atau tidak"

"Berhasil atau tidak itu belakangan. Yang penting usaha terlebih dahulu"

"Akan kupikirkan lagi nanti. Rapat ini berakhir sampai disini. Terima kasih"

GUNS N' ROSES✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt