O.3

2.9K 490 131
                                    

"Jika kita mengepung dari belakang juga, itu mengurangi presentase mereka bisa kabur, Jenderal. Mengingat pasukan kita lebih banyak dari yang kita butuhkan dikasus ini"

"Benar, Jenderal. Apalagi markas mereka berada di hutan. Peluang mereka akan lebih kecil jika kita ikut mengepung dari belakang juga"

"Saya akan mempertimbangkannya lagi. Terima kasih sudah mengikuti rapat hari ini. Jika hasilnya sudah ada, saya akan mengadakan rapat lagi. Saya akhiri, kalian boleh istirahat"

Satu-persatu anggota polisi mulai keluar dsri ruang rapat. Ruang rapat yang tadinya ramai karena suara saling bersahutan kini menjadi sunyi senyap. Hanya ada suara nafas Hyunjae dan suara angin dari Air Conditioner.

Hyunjae menghela nafas, kemudian membereskan kertas putih dan beberapa map yang berceceran lalu berdiri dari duduknya. Hyunjae kembali ke ruangannya. Menata map-map itu di loker lalu mendudukkan dirinya di kursi.

"Jika rencana ini berhasil dalam sekali percobaan, gaji ku akan ditambah. Maka aku akan mengajak Chanhee dan Jacob berlibur kemana saja yang kami inginkan, lalu kami akan be-"

"HYUNJAE AYO MAKAN SIANG!" teriakan Chanhee membuyarkan angan-angan Hyunjae. Membuat Hyunjae menggeram kesal lalu membukakan pintu dan menyuruh Chanhee masuk.

"Bisa kah kau diam? Ini kantor bukan studio dance mu bersama Changmin yang bisa kau buat sebagai tempat ajang teriakan siapa yang paling keras. Dan ku ingatkan sekali lagi, kau lebih muda dari pada diriku"

"Jacob saja jika ku panggil hanya degan nama tidak pernah protes"

"Itu Jacob, hatinya terlalu lembut sehingga tidak sanggup untuk memarahimu. Jangankan memarahi, menegurmu saja tidak sanggup. Dia malaikat, bukan manusia"

"Ya ya terserah. Jadi, kak Hyunjae ayo makan siang. Ada kedai ramen baru di ujung jalan. Katanya enak, aku ingin mencobanya. Dan banyak orang bilang pelayan dan chefnya tampan"

"Kau itu ya, jika melihat yang tampan sedikit oleng. Yang bening sedikit oleng. Ingatlah Sangyeon, jangan sia-siakan perjuanganmu selama 3 tahun untuk mendapatkannya"

"Iya, kakak Hyunjae. Ayo, ganti pakaianmu lalu pergi ke kedai ramen itu"

"Tunggu disitu" Hyunjae beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah lemari baju di ruangannya. Mengambil 1 stel baju lalu pergi ke toilet untuk mengganti seragamnya.

5 menit waktu yang Hyunjae butuhkan untuk mengganti seragamnya. Sekarang Hyunjae dan Chanhee sudah ada di trotoar, berjalan menuju kedai ramen yang Chanhee bilang tadi.

"Oh ya, bagaimana kuis mu kemarin?"

"Kuis ku? Ah, nilainya belum keluar. Kau tau, soal nya sangat mudah. Benar-benar mudah"

"Iya, soalnya sangat mudah karena aku memaksamu untuk belajar kemarin. Jika tidak, kau pasti sudah kewalahan menghadapi soal-soal itu"

Chanhee hanya mengangguk sambil memutar bola matanya malas. Sudah bosan jika Hyunjae menceramahinya seperti ini. Berjalan selama 10 menit, akhirnya mereka sampai di kedai ramen yang dimaksud Chanhee. 'Kedai Ramen Paman Kim' namanya.

"Selamat datang!"

Chanhee dan Hyunjae disambut oleh seorang pelayan disana. Pelayan itu mengantar Hyunjae dan Chanhee ke tempat duduk untuk dua orang.

"Ini menunya. Jika sudah memutuskan mau pesan apa, panggil saja pelayan disekitar"

Pelayan itu membungkuk lalu meninggalkan Hyunjae dan Chanhee yang sedang sibuk melihat menu.

"Ternyata bukan ramen saja, ada udon juga"

"Ada udon? Kalau begitu aku akan makan Curry Chicken Katsu Udon saja. Kau mau apa, Chanhee?"

GUNS N' ROSES✔Where stories live. Discover now