2.4

1.5K 307 85
                                    

"Tunggu sebentar, kita sudah jauh dari mereka. Istirahat sejenak dulu, aku lelah" ujar Juyeon sambil mengatur nafasnya.

Hyunjae menumpukan tangannya dilutut, ikut mengatur nafasnya sama seperti apa yang dilakukan oleh Juyeon. "Kau tau, ini akibatnya jika aku sering membolos kelas olahraga saat akademi dulu."

"Lalu bagaimana kau bisa menjadi Jenderal?" Hyunjae menunjuk pelipisnya.

"Sombong sekali, tapi Hyunjae mereka masih mengejar..." kata-kata Juyeon sukses membuat Hyunjae terkejut dan langsung menggandeng tangan Juyeon untuk kembali berlari.

Belum ada lima langkah, badan Juyeon dan Hyunjae sudah di tarik paksa ke dalam gang oleh seseorang.

"Sssttt, diamlah!" katanya sambil membekap mulut Hyunjae dan Juyeon.

"M-mingyu..." ujar Hyunjae terbata-bata saat melihat pelaku yang menarik Hyunjae dan Juyeon ke dalam gang.

Mingyu melepaskan topinya lalu tersenyum ke arah 2 pria didepannya. "Masuk lah ke dalam mobil di ujung gang. Aku akan menyusul," kata Mingyu sambil memberikan kunci mobilnya kepada Juyeon.

Dengan segera Hyunjae dan Juyeon pergi ke ujung gang sedangkan Mingyu entah mau melakukan apa.

Setelahnya, Mingyu kembali ke mobilnya dan segera melajukannya keluar parkiran.

"Mingyu"

"Ya, kenapa?"

"Kau... tidak akan membawa kami ke kantor polisi kan?" tanya Hyunjae ragu-ragu.

"Untuk apa. Toh aku sudah tau bahwa kalian sedang menjalin hubungan."

"Apa!? Menjalin hubungan apa?! Kau ini aneh sekali."

"Jadi kau bukan menjalin hubungan dengan Mafia itu ya?"

"A-aku?" tanya Juyeon sambil menunjuk dirinya sendiri membuat Mingyu mengangguk mantap.

"Dari mana kau bisa mengambil kesimpulang bahwa aku menjalin hubungan dengannya?" tanya Hyunjae sambil memajukkan badannya ke kursi depan.

Mingyu menol sedikit, "Mulai dari kau yang berpelukan dengannya didepan kantor, di rumah sakit, pergi ke pasar malam. Apa lagi ya?"

"PASAR MALAM?!"

"Iya, aku tidak sengaja melihatmu."

Hyunjae mendudukkan dirinya di kursi kembali. Mingyu sudah seperti mata-mata saja kalau seperti ini.

"Lalu kau akan membawa kami kemana?"

"Ke rumah mu tentu saja."

Setelah sampai dirumah, Mingyu segera pamit karena ada kencan bersama kekasihnya.

Dikamar, bukannya pergi ke kamar mandi Juyeon malah langsung membaringkan dirinya di kasur besar Hyunjae.

"Mandi dulu, Tuan Mafia. Baru kau bisa tidur, ayo aku akan menyiapkan baju untukmu" perintah Hyunjae kepada Juyeon yang sekarang tengah berbaring di atas kasur.

Bukannya bangun, Juyeon malah menarik Hyunjae supaya ikut berbaring bersamanya. "Juyeon, mandi dulu. Badan mu lengket."

Hyunjae menyerah. Juyeon tidak bergeming sedikit pun. Sepertinya ia sudah terlelap. "Juyeon" panggilnya sambil menepuk pelan pipi Tuan Mafia yang ternyata sudah terlelap.

"Ya sudahlah. Selamat malam, Tuan Mafia. Semoga kau bermimpi indah"

Setelahnya Hyunjae pergi ke kamar mandi untuk membersihlan darinya lalu ikut pergi ke alam mimpi bersama Tuan Mafianya.

Keesokan paginya Juyeon buru-buru pergi. Bahkan ia tidak sempat menyentuh sarapan yang sudah dibuat oleh Hyunjae. Katanya anak buah Juyeon memerlukannya. Mangsa segar ada di markas.

GUNS N' ROSES✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن