1.6

1.9K 352 69
                                    

"Kakak, aku akan pergi ke game corner bersama Eric. Ayo Eric!"

"Dah, Kak Juyeon!"

2 anak bayi yang berkedok anak Sekolah Menengah kelas 3 itu mulai memisahkan diri dari Kakak-kakaknya.

"Hyunjoon!"

Saat Hyunjae ingin menyusul adiknya yang sudah lumayan jauh, Juyeon buru-buru menahan tangan pria manis itu. "Biarkan saja. Kita pergi ke bagian food corner saja. Ayam punyamu ketinggalan di mobil dan belum kau makan. Kau pasti lapar"

Hyunjae menyerah dan mengikuti jejak pemuda 98 didepannya. Semakin menyusur ke dalam pasar, semakin ramai dan padat pula. Tentu membuat aktivitas berjalan menjadi sedikit susah. Harus menerobos orang-orang yang tengah bergerombol.

"Juyeon, ini ramai sekali. Ayo kembali" kata Hyunjae, tapi dihiraukan oleh Juyeon yang tetap saja berjalan menembus gerombolan manusia-manusia.

Hyunjae jengkel tapi tetap mengikuti mafia itu. Hyunjae mulai merasa tidak enak ketika ada yang membicarakannya dibelakang, "Lihatlah pria didepanku ini, manis sekali" entah itu untuknya atau bukan, tapi Hyunjae merasa risih.

Tangannya terulur untuk memegang tangan Juyeon yang ada didepannya. Juyeon terkejut. "Kenapa?" tanya nya sambil melihat tangan Hyunjae yang memegang tangannya.

"Takut hilang" jawabnya sambil mengalihkan pandangannya. Juyeon hanya mengendikkan bahunya lalu kembali menghadap depan.

Hyunjae tersentak saat dia merasa pantatnya disentuh. Pelakunya adalah orang-orang yang membicarakan Hyunjae tadi. Tangannya semakin meremat tangan Juyeon hingga sang empu menolehkan kepalanya.

"Juyeon...."

"Kau kenapa? Kau sakit?"

"Orang-orang itu..... yang dibelakang...."

"Kenapa? Apa yang mereka lakukan?"

"Pantatku...."

Juyeon murka. Ia melepaskan genggaman tangannya. Melakukan sesuatu pada gelangnya lalu mengarahkannya kepada tangan bajingan dibelakangnya.

"Akh!"

"Kau kenapa bung? Ya Tuhan, tanganmu berdarah. Kenapa?"

"Akh, ini sakit. Kita pergi saja, mencari jalangnya nanti lagi saja"

Gerombolan lelaki itu pergi keluar dari kerumunan. Tangan Juyeon sudah bertengger dipinggang ramping milik Hyunjae.

"Apa yang kau lakukan pada mereka?"

"Gelangku bisa mengeluarkan mata pisau. Aku menyilet tangannya sampai berdarah. Lalu mereka pergi"

"Eum.... terima kasih"

"Tak masalah. Lihat itu, ada kedai udon dan ramen? Ingin kesana?"

"Hm, boleh juga"

Setelah berhasil berjalan dikerumunan yang ramai, akhirnya mereka sampai di kedai udon dan ramen.

Disisi lain, 2 bayi kecil ini sedang asik sekali bermain. Sudah banyak permainan yang mereka coba, bahkan ada yang sampai 2 atau 3 kali saking serunya.

"Eric, kau tidak ingin makan apa?"

"Oh iya, benar juga. Mau makan dimana?"

"Mau menyusul Kakak?"

"Tidak usah. Berpergian bersama orang tua itu tidak menyenangkan. Kita ini masih remaja. Bagaimana kalau beli makanan ringan saja? Untuk mengganjal perut"

"Boleh-boleh. Ayo mencari twist potato"

Eric mengangguk, lalu menggandeng tangan teman barunya menuju kedai makanan ringan. Seharusnya dengan memakan makanan ini Hyunjoon akan senang, karena kentang adalah makanan favoritnya. Tapi sepertinya baru kali ini ia jengkel ketika makan kentang.

GUNS N' ROSES✔Where stories live. Discover now