6. Dancing in The Rain

1.9K 333 55
                                    

"Inget ya, semuanya! Kita diem aja. Biarin si Kakak kesini sampe nanti kalo dia macem-macem baru kita lawan bareng-bareng. Oke?" Suara Risa, salah satu teman sekelas Hyunjin dan Seungmin terdengar.

Seungmin memijat tulang hidungnya.

Sejak Jum'at sore, groupchat-nya ramai karena judulnya diganti menjadi 'Protect Seungmin #ProtectSeungmin'. Kata Risa, salah satu biang gossip terbesar di kelas, seorang kakak kelas menanyakan Seungmin padanya. Kakak kelas itu dikenal seantero sekolah karena naksir dengan Hyunjin.

Hyunjin duduk di bangku depan Seungmin. "Min, sorry," gumamnya.

"Diem." Seungmin berkata tegas. "Lo nanti jangan ngomong apa-apa, awas lo." Ia mengancam galak si Hyunjin.

Apa sih yang kakak kelas itu lihat dari hubungan Seungmin dan Hyunjin? Jelas-jelas mereka cuma temen sekelas yang kebetulan tetanggaan.

"Min, tenang, gue lebih rela kalo lo yang sama Hyunjin dibanding kakak itu," kata Risa pada Seungmin.

"Apasih? Orang gue sama Hyunjin temen biasa. Apanya yang sama Hyunjin?" sangkal Seungmin. Enggak, dia nggak jutekin Risa.  

Risa menghela napas. Jelas-jelas lo suka ngeliatin Hyunjin, Min, Min, pikirnya dalam hati.

Tok tok.

Seseorang mengetuk pintu kelas Seungmin. Tiga orang, sih. Tiga orang perempuan.

Tanpa menunggu, perempuan yang berdiri di tengah berjalan ke arah meja Seungmin.

Seungmin menghela napasnya berat.

"Lo Seungmin?" tanya si Kakak berambut panjang itu. Namanya... Jinah.

Seungmin menoleh sambil berkata, "iya. Ada perlu apa ya, Kak?" Jangan sampe nih orang basa-basi, pikir Seungmin. 

"Nggak ada sih, gue cuman mau ngasih tau aja. Jangan terlalu deket sama Hyunjin, ya. Seluruh sekolah ini udah tau, tapi karena lo anak pindahan, jadi wajar kalau belum tau. Gue kasih tau sekarang kalo gue suka sama Hyunjin. Jadi lo, Seungmin, nggak usah deket-deket," kata Jinah.

Hyunjin sudah akan menarik tangan Jinah menjauh ketika Seungmin menjawab, "saya udah tau kok, kalo kakak suka Hyunjin." Ah mampus.

Jinah menegakkan badannya, kemudian menyilangkan tangannya. "Bagus dong? Nggak perlu susah-susah." Ia tersenyum congkak.

"Baru suka doang udah sok banget," kata Seungmin. Teman-teman sekelasnya semua terbelalak. Selama ini mereka mengira Seungmin adalah anak polos yang takut kalau harus berbicara dengan orang, karena Seungmin ini walaupun suka tersenyum, yang ngajak omong Hyunjin doang.

 Seungmin menoleh dan menatap kakak kelasnya tajam. "Gimana bisa mau jadi pacar Hyunjin kalo nyuruh Hyunjin jauhin temen-temennya? Dasar aneh," kata Seungmin. "Kalau nggak percaya diri bisa dapetin Hyunjin, nggak usah bawa-bawa dan nyalahin. Apalagi kalo sampe nyuruh-nyuruh orang lain, Kak. Saran aja, sih."

Teman-teman sekelas Hyunjin berbisik-bisik. Jinah geram sendiri. Berani banget ini anak. Yang lain biasanya nurut-nurut aja.

"Woi, Kak!" Seungmin mengangkat tangannya setelah Jinah cuma diam, memanggil Minho yang kebetulan lewat di depan kelas. "Temen lo nyasar nih, Kak. Bawa balik, gih."

Minho yang dipanggil mengerutkan keningnya. "Paan sih, Min? Nggak jelas lo," katanya sambil berlalu. Seungmin tertawa ketika Minho berteriak. "WOI JINAH! BALIK LO JANGAN MAIN SAMA ADEK KELAS." (Mereka udah dikenalin Hyunjin, btw.)

Hampir semua siswa di kelas Seungmin tertawa, membuat Jinah kesal dan keluar kelas terburu-buru.

Hyunjin berdiri dari tempatnya, menghampiri Seungmin.

Friends // Seungjin [✔]Where stories live. Discover now