IND - Chapter Ten - First Time

719 62 11
                                    

Seperti yang di rencanakan, Pha mengundang CEO Bangkok Enterprise untuk makan malam sambil mengobrol dengan tujuan membahas kembali persyaratan investasi sekaligus mengganti perwakilan.

Nantthinut Thangsakorn, menjabat sebagai CEO pada usia 56 setelah suaminya meninggal, ia memiliki seorang putri tunggal yang akan segera menikah dengan Luke. Sebagai hadiah pernikahan, ia mewariskan 35% saham yang dimiliki suaminya pada putri dan menantunya, jadi keduanya bisa bekerja sama menjalankan perusahaan setelah ia meninggal.

Pha dan Singto berpapasan dengan Luke dan tunangannya Ploy di pintu masuk.

Pha memperkenalkan dirinya dengan singkat pada wanita itu dan mengacuhkan Luke. Ketika tiba giliran Singto, tiba – tiba saja wanita itu langsung memotong dan berkata.

"Aku ingat padamu, kau adalah salah satu karyawan di café milik Luke, bukan?"

Singto tidak menjawab, ia hanya merespon dengan tersenyum.

"Aku juga ingat kau terlibat skandal dengan seorang customer, bukan?" tambah Ploy.

Singto membelalakkan matanya kaget dan melototi Luke.

"Aku melihat videonya, kau bersama seorang pria....dan kalian sedang..." ia tidak melanjutkan, lalu melirik Pha dan berkata. "Mungkin kau tidak tau, tapi sekretarismu ini sungguh tidak tahu malu, sebaiknya kau segera memecatnya sebelum ia mengulangi perbuatan yang sama..."

"Kukira kau salah paham..." ujar Pha.

"Apa maksudmu?" tanya Ploy. "Semua orang mengetahui skandal tersebut..." ia menambahkan. "Aku hanya ingin mengingatkanmu...agar perusahaanmu tidak mendapat masalah dan diterpa gossip yang miring karena perbuatannya..."

"Aku sudah menyelidiki hal itu, dan mengetahui ada seseorang menaruh sesuatu ke dalam minuman Singto dan menjebaknya, lalu memvideokannya..." ia melirik Luke sambil tertawa menyeringai. "Singto hanyalah korban disini..."

"Apakah kau memiliki bukti?" Luke membantah.

"Bukti?" Pha mengembalikan pertanyaan Luke dan tertawa. "Biasanya pertanyaaan itu hanya ditanyakan oleh pelaku untuk membela dirinya, apakah itu kau?"

"Jangan menfitnah!" tukas Luke dan menggertakkan rahangnya kesal.

"Aku tidak tahu kalau kau begitu memperhatikan karyawanmu hingga mengurusi masalah pribadinya..." sindir Luke.

Pha memikirkan sesuatu lalu diam – diam membawa tangannya ke belakang, melepaskan cincinya dan memasukkannya ke dalam sakunya.

"Aku tidak pernah mengurusi masalah pribadi karyawanku, tetapi kasus Singto berbeda..."

Luke dan Ploy bertukar pandang bingung menunggu penjelasan.

Pha lalu menyilangkan jarinya dengan Singto sambil tersenyum lebar, membuat pria yang lebih muda hampir mendapatkan serangan jantung. Singto seraya menunduk memandangi tangan Pha yang menggenggam erat jari – jarinya degan tidak percaya.

"Di kantor dia adalah sekretarisku, tetapi diluar itu...kami sedang berkencan..."

Luke dan tunangannya mematung dan tercengang seketika.

"K-kalian berkencan?!" seru Ploy.

"Well, sebenarnya kami ingin merahasiakan ini, tetapi aku tidak bisa tinggal dia dan membiarkan kalian terus mengatakan hal – hal yang menyakitinya...."

"Maaf..." ucap Ploy menyesal.

"Kau bilang apa?!" seru Luke dengan nada tinggi. "Bukankah kau sudah menikah? Aku melihat cincin dijarimu..." ia melirik tangan Pha dan menemukan ia tidak mengenakan cincin seperti hari – hari sebelumnya.

IND/ENG - Unacceptable Love - ENDWhere stories live. Discover now