IND - Chapter Twelve - Blossom Night

856 59 36
                                    

Pha memutuskan untuk berendam setelah mandi. Ia duduk di dalam bathtub dan memejamkan matanya sambil menunggu air penuh, sementara pikirannya melayang tanpa arah tujuan, dan akhirnya ia pun tertidur. Sementara air terus mengalir dari keran memenuhi bathtub hingga meluap keluar, menggenangi lantai kamar mandi.

Satu jam kemudian....

Singto kebetulan lewat di depan kamar Pha saat hendak ke dapur dan melihat air mengalir keluar dari dalam kamar, ia pun panik dan langsung menyerbu masuk ke kamar Pha yang untungnya tidak di kunci.

Singto tercengang dan mematung di depan pintu sejenak sebelum berjalan masuk dengan hati – hati agar tidak terpeleset. Ia menghela nafas saat melihat kondisi kamar Pha yang tampak seperti kolam, sementara matanya menelusuri sumber air, lalu menggedor pintu kamar mandi yang terkunci.

Pha melompat kaget dan membelalakkan matanya, ia mematung sejenak sebelum mematikan keran. Kemudian melangkah keluar dari bathtub dengan hati – hati, lalu menyambar handuk sebelum membuka pintu.

Pha tercengang saat melihat pemandangan di depan matanya dan berpikir apa yang harus ia lakukan dengan kamarnya.

Singto kemudian berinisiatif berlari ke gudang untuk mencari beberapa handuk bekas dan ember, dan kembali ke kamar Pha. Selanjutnya ia berjongkok di lantai dan mulai menguras air menggunakan handuk.

Setelah memperhatikan apa yang dilakukan Singto sejenak, Pha pun turun tangan membantunya. Ia mencoba berjongkok, namun tampak kesulitan dengan handuknya.

"Oh, shit!!!" seru Pha, ia kehilangan keseimbangan dan hendak jatuh.

Melihat itu, Singto reflek menjulurkan tangan untuk menyelamatkannya, ia berhasil menarik ujung handuk hingga terlepas dari pinggang Pha, sementara Pha jatuh terduduk dengan kedua kaki terbuka lebar di lantai dan telanjang.

Seakan ada yang menekan tombol pause, menghentikan waktu di sekeliling mereka, Singto mematung, memandang Pha lurus tanpa berkedip.

Di sisi lain, Pha membeku dengan ekspresi tercengang, seakan sedang berpose untuk di lukis.

Sejenak kemudian...

Pha merangkak kembali ke posisinya semula dan menarik handuk dari tangan Singto, namun pria itu memegangnya erat, menolak memberikannya.

"Apakah kau sedang menikmati melihatku telanjang?" Pha menggodanya sambil bercanda.

"Ya..." jawab Singto spontan.

"Berhentilah menggodaku dan lepaskan!"

Namun Singto tidak bergeming, ia menatap Pha lurus dan bertanya dengan nada serius.

"Jika kukatakan bahwa aku menyukaimu...apakah kau akan percaya?"

Tidak dipungkiri, detak jantung Pha meningkat dua kali lipat, ia memandang Singto curiga, ia tidak tau apakah saat ini pria itu sedang bercanda atau serius.

"Ya, aku percaya...."

"Apakah kau akan berpikir bahwa aku gila?"

Pha menyeringai dan mencoba menebak arah pertanyaan Singto.

"Tidak..." jawabnya singkat dan mencoba menarik handuknya lagi dengan mengerahkan seluruh tenaganya, beberapa saat kemudian tiba – tiba saja Singto melepaskan tangannya menyebabkan Pha terjungkal ke belakang.

Singto langsung melesat maju tanpa memberikan kesempatan pada Pha untuk merespon situasi tersebut, ia memanjat ke atas Pha dan tanpa aba - aba langsung mencium bibir pria itu. Mata Pha terbelalak kaget dan membeku seketika saat menyadari apa yang terjadi.

IND/ENG - Unacceptable Love - ENDWhere stories live. Discover now