IND - Extra Chapter One

727 60 22
                                    

3 bulan kemudian....

Usia kandungan Singto sudah memasuki bulan ke 6, ia tampak sulit berjalan, sakit punggung, kaki kram, dan merasakan sulit bernafas. Setiap hari ia hanya berbaring di kasur, berjalan ke kamar mandi, ke dapur, lalu duduk kembali di sofa dan menonton TV atau mengutak - atik ponselnya.

Hari - harinya mulai terasa membosankan dan rasanya ia hampir gila, dan untuk alasan itu terkadang Pha terpaksa bekerja dari rumah untuk menemaninya.

Terkadang, Vee datang berkunjung dan membawa putri kecilnya untuk bermain dengan Singto agar ia tidak bosan. Vee bekerja freelance menjual produk - produk kecantikan online, jadi ia punya banyak waktu luang.

Selain itu, ia juga sering memberikan tips pada Singto tentang apa yang harus diperhatikan selama kehamilan, dan hubungan keduanya sangat baik.

Pagi itu Pha berinisiatif mengajak Singto ke kantor untuk pertama kalinya sejak mereka menikah. Awalnya Singto tampak ragu - ragu, namun Pha bersikeras hendak mengumumkan pada seluruh karyawan tentang hubungan mereka.

Seluruh karyawan berkumpul di lobby saat mobil mercedez putih tiba di depan pintu, Pha turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobilnya pada petugas sekuriti, lalu membukakan pintu untuk Singto dan menuntunnya keluar dengan hati - hati.

Singto berjalan sambil memeluk perutnya yang besar, meskipun gugup, namun ia berusaha bersikap tenang dan memandang ke depan, menatap mata semua orang yang sedang memandanginya dengan berbagai ekspresi sambil tersenyum.

"Kurasa aku tidak perlu mengenalkan pria di sampingku ini pada kalian lagi, karena aku yakin kalian sudah tidak asing dengannya, tetapi aku ingin mengumumkan bahwa saat ini dia adalah pasanganku yang sah dan salah satu pemilik perusahaan, jadi aku berharap kalian memperlakukannya sama seperti kalian memperlakukanku..."

Selanjutnya Pha membawa tangannya membelai perut Singto dan menambahkan. "Selanjutnya aku ingin memperkenalkan anggota baru keluarga kami, usianya 6 bulan..."

Wajah seluruh karyawan tampak terkejut, beberapa karyawan berbisik - bisik satu sama lain dan tersenyum, sejenak kemudian beberapa orang mulai bertepuk tangan dan mengucapkan selamat, diikuti oleh yang lainya.

Setelah selesai, Pha memperkenalkan seorang wanita yang merupakan sekretaris barunya pada Singto dan menyerahkan barang bawaannya pada wanita itu, lalu mengajak Singto mengunjungi kantornya.

Singto melangkah masuk dan merasa nostalgia dengan tempat itu, ia berdiri di depan mejanya sejenak dan tersenyum. "Aku merindukan mejaku...dan pekerjaanku..."

Sekretaris baru tersebut mengetahui cerita di balik hubungan Pha dan Singto dan tanpa sadar berkomentar.

"Aku yakin kau lebih menyukai posisimu yang sekarang..."

Singto seraya meliriknya curiga, namun ia mengabaikannya lalu duduk di depan mejanya, menyentuh keyboard, memeriksa laci, dan mencari beberapa benda miliknya dulu.

"Maaf, aku menyingkirkan beberapa barang yang sudah tidak diperlukan, kuharap kau tidak keberatan..."

"Tentu saja tidak, meja ini sudah menjadi milikmu..." balas Singto. "Kau adalah sekretaris CEO yang baru sekarang, kuharap kau akan menikmati pekerjaannmu..."

"Terima kasih dan aku sangat senang bisa mendapatkan kesempatan ini, kuharap aku bisa melakukannya lebih baik darimu..."

Singto seraya menatapnya tajam dan langsung bisa membaca maksud ucapannya, lalu membalas dengan halus. "Jika performance mu bagus, mungkin aku bisa mempromosikanmu ke department lain..."

Ekspresi sekretaris itu berubah seketika dan bertanya - tanya apakah Singto serius atau sedang menyindirnya.

"Apakah sebaiknya aku mengosongkan posisi sekretaris dan memintamu membantuku di kantor seperti dulu?" Pha menginterupsi, lalu mengajak Singto duduk di sofa, mengambilkan segelas air untuknya.

IND/ENG - Unacceptable Love - ENDWhere stories live. Discover now