04

153 120 33
                                    

Sesampainya di rumah. 

Alsha langsung ke kamar dan mandi setelah itu sholat ashar lalu tidur sebab mood nya kali ini hancur gara gara cowo ngeselin itu.

Malam harinya. Sang Nenek yang khawatir pada cucunya itu, sebab Alsha dari sore tidak keluar kamar dan tidak biasanya ia seperti itu, Akhirnya Sang Nenek menghampiri kamar cucu nya.

*Tok tok tok*

"Alsha cucu Nenek, ayo makan kamu dari sore belum makan sayang," Ajak Sang Nenek itu dengan perasaan khawatir.

Sementara dikamar Alsha pun terbangun karna Suara Neneknya itu. Lalu ia menyibakkan selimut nya dan membuka pintu

"Baru bangun? Kamu tumben kok langsung tidur tadi?" Ucap Sang Nenek sambil mengelus rambut Alsha yang berantakan.

"Iya Nek, Alsha Cuma gak mood aja." Alsha langsung meninggalkan neneknya untuk menuju ke dapur, dan duduk dikursi meja makan,

Tak lama Sang Nenek pun menyusul cucu kesayanagannya itu. "Apa Alsha masih sedih gara gara memikirkan mereka ya?"

"Kalau memang iya, nenek hanya bisa berharap semoga kamu bisa kuat menghadapi ini semua Alsha." Gumam Nenek dalam hati .

"Anak muda sekarang ya bahasanya mood mood segala." Ucap Sang Nenek dengan menyiapkan nasi untuk cucu tersayang nya itu,

Dengan mencepol rambutnya, Alsha pun menjawab ucapan dari Sang Neneknya "Hehe itu bahasa inggris nya Nek."

"Karna apa si, cucu Nenek yang manja ini ngga mood, huh?" tanya Nenek penasaran

Alsha pun mengambil lauk pauk yang dirasa menarik baginya, Dan karna pertanyaan dari Neneknya, Bayangan dari muka si cowo ngeselin itu terlintas tiba-tiba "Ndak kok Nek bukan apa apa, Cuma ada cowo ngeselin dan sombong itu yang bikin Alsha ga mood." Kesal Alsha.

"Cowo? cucu Nenek sekarang punya cowo?" Tanya sang nenek.

"-Uhuk uhuk." Alsha pun sontak kesedak karna mendengarkan ucapan Nenek nya

"Ihh Nenek bukan. Dia bukan pacar Alsha, Alsha gamau punya pacar yang sombong dan ngeselin itu. Lagian ya nek, Alsha gapunya pacar, kan Alsha ini anak baik." Ucap Alsha dengan jari berbentuk v.

"Masa sih? Nenek kok jadi penasaran deh dengan muka nya, apa iya se ngeselin itu." Jawab Nenek dengan mellipatkan kedua tangan nya.

Alsha pun membayangkan muka cowo ngeselin bin tengil itu dan berkata "Nenek ini mah kepo deh, iya sih dia tampan terus tinggi, keren juga tapi dia itu ngeselin sekali Nek, sombong pula." jelas Alsha dengan mulut yang masih mengunyah menceritakan cowo itu.

"Kalau ngunyah jangan bicara dulu, segitu inginnya kamu cerita tentang cowo tampan itu ke Nenek, atau cucu Nenek ini suka ya sama cowo itu?" Neneknya itu tidak henti hentinya menggoda Alsha,

Dan disaat itu juga sendok yang semula di pegang Alsha, meluncur kebawah dan berbunyi nyaring "Nenek, Alsha gasuka sama cowo itu kok."

"Benarkah?, kok pipinya itu merah merah? Tanya Nenek dengan menunjuk pipi Alsha, tapi sebenarnya pipi Alsha merah bukan karena dia suka sama cowo ngeselin itu, tapi karna melihat tampan nya yang dari dekat membuat jantung Alsha berdetak cepat. Tapi karena sifatnya yang ngeselin lunturlah semua ketampanan itu di mata Alsha.

"Ihh ngga Nek, ini efek skincare kok. au ah Alsha mau sholat isya terus bobok lagi, met malam nek." Alsha pun langsung menyudahi makan malam nya itu kemudian langsung mencium pipi nenek dan pergi menuju kamarnya.

"Alhamdulillah ya allah, Alsha akhirnya bisa tersenyum lagi. Sudah lama tidak melihat senyum malu malu nya itu." Ucap Nenek dengan bahagianya

"Siapa cowok itu ya kira kira?" Segitu penasaran Sang Nenek dengan cowok itu.

Incident 2003Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang