18

87 55 13
                                    

"Kamu bawa Alshaa kemanaaa.....kebiasaan sihh main narik narik." ucapnya. Dan Aska sama sekali tidak mendengarkan ucapan cewe dibelakangnya ini.

"WOY KA AYO LATIHAN, pacaran terossss." celetuk Randi dari belakang.

Sontak kedua nya menoleh. "Alsha mengembalikan kamera dulu." Alsha pun melepaskan genggaman Aska yang sudah ke berapa kalinya itu, dan setelah itu ia melangkahkan kaki nya untuk pergi menjauh dari cowo itu.

"Jangan lama lama!" teriak Aska, 

Ia pun berjalan menghampiri orang yang tadi sempat menghentikan langkahnya itu "Rand aku mau anterin Alsha dulu. nanti aku balik lagi, tolong izinkan Pak Yudi ya." ucap Aska dengan mengambil tas nya yang berada di tribun itu.

"Ngga nyongko, koncoku saiki wes payu" (Ngga nyangka, temanku sekarang sudah laris). ucap Randi dengan gelengan kepala

Aska pun mengernyitkan dahi nya dan berkata "Payu payu.....mok kiro aku tempe ngono?"

(laris laris, kau kira aku tempe gitu?)

"Ka, kenapa kau meninggalkan aku sendirian," ucap Randi dengan menatap intens ke arah Aska.

kata kata Randi barusan, semakin membingungkan Aska. "Tega sekali kamu ka, meninggalkan aku bersama kejombloan ini." lanjut Randi mendramatisirkan keadaan

Aska pun ternganga mendengarkan ucapan Randi barusan "Minum obat dulu Rand, kasian aku lihat kau begini." Ia pun menepuk bahu Randi dan pergi meninggalkannya.

"WOY KA, aelah main tinggal aja,"

"Mentang mentang udah masuk anggota kebucinan, sekarang jadi sombong tuh anak." ucap Randi dan langsung  membalikkan tubuhnya ke belakang

"WOI RAND MINGGIR!" teriak seseorang

"Duggg"

                                                    ***

Sebuah bola basket mendarat sempurna di depan kepala Randi, yang hendak membalikkan tubuhnya itu. Sontak semua teman temannya menghampiri Randi dengan khawatir.

"Rand gapapa?" tanya temannya untuk memastikan keadaan Randi

"Gaiss......."

"Kenapa aku melihat burung burung terbang didepanku ya, apa kita berada dikebun binatang?" ucap Randi dengan melambaikan tangan ke teman temannya.

Reflek semua temannya menatap Randi dengan bingung.

"Jlebb"

Dan setelah itu dunia Randi gelap.

"Makasih." ucapnya yang turun dari motor Aska.

 "Gitu aja?" tanya Aska dengan membuka kaca helm nya itu.

"Ya iya. kan kamu udah nganterin tadi, jadi Alsha ucapkan terimakasih."

"Ngga ada embel embel disuruh masuk kek." celoteh Aska

Alsha yang paham akan maksud si Alas itu, langsung saja ia mengatakan,

 "Ohh mau masuk ke rumah Alsha?, silahkan masuk. tuan Alas yang sombong." ia pun mempersilahkan Aska untuk masuk, dengan nada yang terpaksa.

Dan Aska pun tesenyum dengan jahilnya.

"Tapi....boong," tawa nya 

 "Hahaha, bisa baik juga cewe aneh ini." jawab Aska sambil menstrater motornya.

Dengan sekuat tenaga Alsha menahan emosi nya itu, supaya tidak menampol cowo didepannya ini.

"Pergi ngga, kalau ndak. tangan Alsha udah siap nampol nih" ucap Alsha datar

"Oke oke. Aku juga harus ke sekolah mungkin lain kali aku mampir, dadah cewe aneh" sang pemilik cengiran tanpa dosa itu pergi dari hadapan Alsha, dengan laju motornya. yang di ambang kematian.

"Cekrik"

"Hmm menarik juga nih." Ucap seseorang dari balik pohon dan langsung melenggang pergi begitu saja.

"COWO SOMBONG NGESELIN, AWAS AJA BESOK!" teriak Alsha, setelah itu ia berbalik dan masuk kedalam rumah.

                                                              ***

"Assalamualaikum, nenek." ucap Alsha

"Alsha pulang...." ucapnya dengan riang.

Tapi tidak ada sahutan sama sekali dari sang nenek, biasa nya ia langsung disambut dengan hangat oleh pemilik senyuman itu.

"Nek?" ia memanggil sekali lagi, siapa tahu neneknya tidak kedengaran suaranya.

 karna tidak ada respon, ia pun mencari ke seluruh ruang yang ada dalam rumahnya

"Nek, nenek dimana?" dan hening tidak ada sahutan dari sang nenek. Alsha sudah mencari ke seluruh penjuru rumah, tapi seseorang yang dicari tidak menampakkan batang hidungnya.

"NENEK" ia pun teriak dengan khawatir karna takut terjadi apa apa pada neneknya.

"Nenek dimana?" ia pun berlari dan menuju ke kamar sang nenek.

"Klek" 

Kenop pintu terbuka dan Alsha masuk ke kamar sang nenek. Tapi seseorang yang dicari nya tidak ada dimana mana.

Alsha sudah mencari ke dapur, ke kamar mandi, ke kamar, ke ruang tamu, dan ke ruang jahit. Tapi sang nenek tidak ada juga. Ia pun mencoba menelpon hp sang nenek, mungkin saja sang nenek pergi ke suatu tempat.

*Tililit tililit lit* 

Nada dering yang tidak asing bagi pengguna umat bahula itu berbunyi dengan nyaringnya.

Alsha yang mendengar asal nada dering dari arah dapur itu, langsung saja ia berlari menuju asal bunyi itu.

"Hp nya nenek disini," gumamnya

"Ngga mungkin nenek keluar tanpa bawa hp. terus nenek kemana..."

Ia yang frustasi itu mengusap mukanya dengan kedua tangannya. "Nenek dimanaa sih..."

Dan tak lama kemudian Alsha mencium bau bau asap, lebih tepatnya seperti ada orang yang membakar sesuatu. Ia yang penasaran, langsung saja pergi menuju bau itu yang berasal dari arah belakang rumah.

Setelah sampai dibelakang rumah, ia pun akhirnya melihat neneknya dan

API.


Kira kira apa yang terjadi dengan nenek nih :(


Jangan lupa tinggalkan vote!

Author mau istirahat dulu ya, see you next time :)



Incident 2003Where stories live. Discover now