13

82 63 12
                                    

Alsha pun telah menyelesaikan ritual mandi nya dan kemudian terkejut mendapati sang Nenek yang tiba-tiba berdiri membelakanginya. tapi bukan itu yang Alsha herankan tapi apa yang dilakukan Neneknya saat ini

Terlihat punggung bergetar dan sedikit mendengar isak tangis saat memegang foto nya saat berumur 1 tahun. lebih tepatnya waktu Alsha berulang tahun yang pertama.

Dan saat ia mau mencoba mendekati Neneknya hal tak terduga pun terjadi

 "Maaf kan Nenek Alsha..." kalimat itu yang terucap dibalik punggung bergetar itu

Mendengar kalimat yang tercucap dari Neneknya membuat bingung  seketika "Maaf untuk apa nek?" Tanya nya yang penasaran

Sang Nenek pun spontan terkejut karna suara Alsha yang tiba tiba muncul dari belakang itu.

Dengan cepat Nenek mengusap air matanya, dan memutar badan menghadap Alsha "E-eh cu-cu nenek, tumben mandi nya lama." mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

Tapi Alsha tetaplah Alsha, ia tidak gampang untuk dibohongi "Nek, Alsha ingin tahu kenapa Nenek mengatakan maaf tadi?" dengan berjalan mendekat kearah Neneknya

"M-maaf? nenek barusan ng-ga...mengatakan itu Alsha." jawab nenek dengan berusaha tenang walapaun sedikit gugup karena cucu nya sekarang tengah menatapnya dengan intens

Alsha pun tahu bahwa Neneknya sekarang sedang menyembunyikan sesuatu darinya "Nek, jangan bohong sama Alsha. Alsha tadi jelas mendengarkan Nenek mengatakan maaf dan-" ucapannya pun terpotong karena melihat mata neneknya sedikit sembap

"-Menangis." 

Sang Nenek pun seketika diam dan yang hanya bisa dirasakan sata ini hanyalah gugup "O-ohh itu, iya nNenek lupa, memang tadi nenek mengatakan maaf, karna nasi goreng pagi ini tidak ada sosis ayam, maafkan nenek ya  sayang Nenek lupa beli ke pasar." mencoba untuk meyakinkan Alsha. 

Dengan sedikit curiga "Benarkah? Nenek ndak menyembunyikan apa apa kan dari Alsha?" ucapnya untuk memastikan.

"Iya, nggak ada apa apa . masa iya nenek bohong sama cucu nenek yang cantik ini." Tersenyum lembut sembari memegang pipi cucu nya itu

"Maafkan nenek Alsha, Nenek terpaksa berbohong, ini semua demi kebaikan kamu." dalam hati nenek.

Dan Alsha mencoba mempercayai kata kata kata nenek barusan, karena percaya bahwa memang tak ada yang perlu dicurigai "Baiklah Nenek ku, Alsha mau cepat cepat berangkat ya. Soalnya ada ujian pagi ini. Nenek jangan nangis ya, nasi goreng hari ini gaada sosis gapapa kok."  Dengan mengikat rambutnya seperti kuncir kuda, dan tak lupa poni kesayangannya itu.

 Nenek pun akhirnya lega karena cucunya tidak menanyai lebih lanjut  "Semoga lancar ya ujiannya, dan jangan bandel loh ketemu sama cowo diem diem disekolah." kata Nenek dengan tersenyum jahil

"Nenek ahhh aku sama cowo itu cuma temen nek. Suer, dia cowo yang waktu itu nganterin Alsha nek," 

"Ohh dia cowo yang sama itu, kalau gitu nenek ga khawatir deh, kalau sama cowo itu" Jelasnya dengan membantu cucunya merapikan jas alamameter

"Nenekk," teriak Alsha dan Nenek hanya terkekeh melihat cucunya itu.

********

Hari ini pakaian Alsha berbeda, karena ada tes kejuruan. Ia menggunakan jas almameter jurusannya itu, tidak lupa ia memoles sedikit bedak bayi dan tambahan lipbam biar bibir nya tidak kering.

Dirasa penampilannya sudah cukup, ia berpamitan dengan Nenek dan mengambil kota bekal di meja makan, setelah itu ia menghidupkan hp untuk memesan gojek,

Tak lupa memasang voucher agar lebih berhemat. karena ia tidak mau rugi saat sudah membeli paket internet tapi harga ojol mahal, sia-sia dong kalau beli paketan tp gk  memakai voucher ojol ehe.

"Sarapan roti dulu Alsha, nanti kamu ngga fokus loh dan jangan lupa susu hangat nya diminum." tak lupa Nenek nya untuk mengingatkan Alsha, karena tak mau nantinya gara-gara tidak sarapan asam lambungnya kambuh

Alsha langsung memakan roti nya dengan gerakan cepat dan tak lupa mengambil gelas susu hangat nya, ia meminumnya seperti orang ridak pernah minum dalam 1 tahun.

"Alsha pelan pelan, nanti kesedak loh." ucap Sang Nenek  yang melihat tingkah laku cucu nya itu

"Gaada waktu lagi nek, Alsha takut telat hehe," Susu secangkir itu pun tandas seketika

"Eh udah sampai orangnya." lanjutnya yang kemudian ia mematikan handphone nya dan mengecek ke depan rumah.

Tak lama kemudian, Alsha kembali dengan buru buru.

"Nek Alsha pergi dulu ya." Dengan keadaan yang masih berdiri ia pun mengikat sepatu nya secepat kilat 

"Alsha tunggu," nenek menghentikan langkah Alsha "Masa cucu nenek ke sekolah cemot semua." sang Nenek pun mengusap sisa cairan putih di sudut bibir Alsha itu.

"Hehe, terimakasih Nenek. Dah Alsha pergi dulu ya cupp," dengan mencium tangan dan pipi Neneknya

"Hati hati sayang." Ucap nenek sambil melambaikan tangan dengan senyuman yang hangat

*******

Untuk kali ini takdir memihak kepada Alsha, sehingga ia tepat datang sebelum lagu Indonesia raya

"Hufft untung Alsha datang sebelum bel berbunyi, uwaa terimakasih ya allah." ia pun jalan cepat dengan mata yang terfokus pada jam tangan nya, dan kemudian

"Brukk"

"Aduhhh"

Karna tidak melihat jalannya, dahi Alsha pun terbentur punggung orang yang ada didepannya itu

"Hei mas, kenapa didepan jalan Alsha sih, jalan masih banyak. Kenapa harus disini. bikin kesel aja!" ucap Alsha dengan membenarkan poni nya yang sedikit berantakan

"Kamu yang gak lihat jalan, orang lain pun kamu salahkan. Ini jalan umum,  siapa aja boleh disini." jawab sang cowok berseragam praktek jurusan perhotelan.

Alsha yang mendengar pun mengernyitkan dahi nya "Kok suara nya familiar ya...." tebak Alsha

Tak lama, cowo yang memegang sapu itu berbalik menghadap Alsha. 

Dan


dan


Dan kira kira siapa orang itu ya.......

Jangan lupa tinggalkan vote ya!

Incident 2003Where stories live. Discover now