16 [Spesial Part]

88 51 14
                                    

"Jlebb"

Dalam hitungan

1

2

3

detik

Semuanya berubah dalam sekejap dan dunia seperti sengaja berhenti bergerak, seolah ingin mempersilahkan dua insan dalam keadaan seperti ini.

Hanya satu jengkal yang menjadi jarak penghalang antara mereka pada saat ini, tangan Aska yang berada dipingangg Alsha secara tidak sengaja, dan tangan Alsha ntah sejak kapan berada di dada bidang Aska.

Beberapa detik mereka hanya saling menatap satu sama lain, lewat tatapan itu seolah mereka menyalurkan apa yang dirasakan sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa detik mereka hanya saling menatap satu sama lain, lewat tatapan itu seolah mereka menyalurkan apa yang dirasakan sekarang.

"Apa ini, ke-kenapa di-a menarik tubuh Alsha dekat dengannya, ada apa ini huwa." Ucap Alsha dalam hati. Ingin rasanya Alsha mendorongnya tapi kaki nya tiba tiba lemas seperti jelly.

"Kenapa, jantungku berdetak tidak normal dengan posisi seperti ini." gumam Aska dalam hati yang tidak sadar akan ucapannya itu.

"Wuhuu udah mulai pepet pepet nie."

"Pepet teross jangan kasi kendor!"

"Mereka jadian ya?"

"Kapan Aska menembaknya?"

"Kok pacaran diam diam si."

"Bang Aska kenapa khianatin hati dedek."

"Neng Alsha, jangan buat mas cemburu ah."

Dan masih banyak lagi ucapan ucapan siswa siswi lainnya, karna mereka berada dilapangan basket.

Mereka pun akhirnya tersadar dari pikirannya masing masing.

"Ayo ikut aku!" ia menarik tangan Alsha dengan erat dan membawanya menjauh dari lapangan basket. Alsha yang tidak berdaya itu hanya bisa pasrah mengikuti cowo didepannya ini.

Sesampainya ditempat awal tadi, ia melepaskan tangan Alsha dan "Kamu gila ya, mau melakukan hal itu."

"Kamu itu yang gila, tiba tiba narik Alsha dilapangan tadi dihadapan semua murid yang olahraga." jawabnya dengan kesal dengan menatap ke arah lain

"Kalau bukan cewe dan teman, dah kutenggelamkan daritadi." gumamnya dengan pelan

"APA, kamu mau menenggelamkan Alsha!" Alsha mempunyai pendengaran yang sangat luar biasa, suara sepelan apa pun pasti dia kedengaran

"Nggak kok." elak nya

"Baiklah tuan putri, saya minta maaf soal yang dilapangan tadi, saya ga peduli anda memafkan saya atau tidak, tapi yang pasti saya sudah meminta maaf, jadi saya berharap anda memaafkannya." lanjut nya dengan bahasa yang berbelit belit

"Apa?dia manggil Alsha dengan sebutan tuan putri?, apakah dia pangeran Alsha juga seperti di dongeng dongeng? haduhh kenapa sih dengan hari ini, kayaknya Alsha harus terapi deh..." ucap Alsha dalam hati

"Jadi tuan putri, boleh kita mulai kegiatannya?" ia memohon dengan menelungkupkan kedua tangannya

"Pipi pliss Alsha mohon jangan merah. Ntar nih cowok ke pedean. Alsha mohonnn," gumam Alsha dalam hati, dan mencoba se-tenang mungkin

"Iya." jawab Alsha

"Hmm iya?, iya apa?" tanya Aska

"Iya, ayo kita mulai." (mulai hubungan kita bang eaaa) ucap Alsha sambil menyetting kameranya

"Kira in memulai apa," ucap Aska

"Baiklah kita akan mulai dengan housekeeping didalam, ikut aku." lalu Aska jalan membuka pintu dan disusul dengan Alsha.


Ada yang berdetak tapi bukan jam :)


Btw itu bukan author yang gambar kok, itu temen author hehe


Author mah jago nya menangis bukan melukis wkwk.


Jangan lupa tinggalkan vote ya!

Incident 2003Where stories live. Discover now