BAB 3 || Sosok misterius

163 11 0
                                    

-Dilarang masuk ke markas Black Moon kecuali para anggota atau cewek cantik-

brak!

Viona sontak menendang sebuah pintu yang bertuliskan kalimat itu dengan keras. Para anggota BM (Black Moon) didalamnya juga langsung tersentak karena gebrakan dari Viona.

"ERVIN DIMANA LO!"

"Vi, lo baru dateng?" tanya sang empunya.

"Lo jelasin sama gue sekarang, kenapa lo tiba-tiba nyerang SMA Ganesha tanpa sepengetahuan dari gue?" Viona yang sudah terbalut dengan jaket hitam khasnya itu langsung berkacak pinggang dihadapan ketua geng.

"Duduk dulu Vi!" titah Ervin menepuk kursi disampingnya.

"Lo tau gak sih? Gara-gara kelakuan lo yang gegabah itu, gue hampir aja di skors dari Ganesha!"

"Jangan ngaco! Mana mungkin murid pinter di skors dari sekolah!" ucap Bianca, anggota dari Black Moon yang tengah sibuk bermain ponsel.

"Ya buktinya, tadi gue dihukum hormat tengah lapangan! Untungnya gue langsung pergi, kalo nggak mungkin kulit gue udah gosong karena kepanasan!" tuturnya, Bianca mendengar itu hanya menghela napas.

"Lo bakalan tetep cantik Vi, walaupun kulit lo kebakar!" Ervin mengedipkan mata.

"ERVIN!" Viona mendengus kesal.

"HAHAHAH!" tawa anggota lain mulai meledak melihat gadis itu.

"Jelasin sekarang atau gue out dari geng ini!"

"Oke oke, gue bakal jelasin sama lo!"

"Hm." Gadis itu langsung terduduk disamping ketuanya.

"Jadi gini, sebenarnya waktu itu gue dapet info dari orang kalo si Angga ketua dari Cosgrove udah balik lagi ke SMA lo!"

"Iya, terus?"

"Setelah gue dapet info itu tanpa pikir panjang lagi gue langsung nyerang sekolah lo gitu aja, karena dendam gue yang belum terbalaskan."

"Dendam? Maksud lo apa si gue belum ngerti!"

"Lo dengerin nih baik-baik, si Angga itu orang yang udah bunuh pacar gue Vi!"

"APAA? Lo serius Er?"

"Gue serius Vi!"

"Kok gue baru tau sekarang sih?"

"Kejadiannya udah lama banget Viona! Bahkan sebelum lo gabung sama geng kita, gue udah hampir lupain semuanya, tapi pas gue tau si bangsat balik lagi, gue gak bisa diem aja!"

Viona termenung, mencoba memahami cerita dari Ervin. Ia menyipitkan matanya karena tidak percaya Angga bisa berbuat se fatal itu. Ia kira Angga adalah lelaki biasa dan hanya anggota dari geng lain.

"Brengsek!" Sekarang ia harus bisa menyembunyikan fakta kalau Angga itu orang yang dijodohkan dengannya. Anggota BM tidak boleh sampai tau rahasia ini.

"Lo tenang dulu ya Vi! Sorry gue gak diskusi dulu sama lo soal ini!" ucap Ervin.

"Lagian udahlah gak penting banget ngurusin tu orang! Besok lusa juga kita pasti bisa bunuh dia!" tutur Riko, salah satu anggota BM.

Ervin menganggukkan kepalanya. "Gak sulit buat gue!" Ia menyeringai. "Nyawa, harus dibalas dengan nyawa."

"ARGH! Jadi pusing kan gue, gara-gara lo si!" desis Viona.

"Kok jadi gue?" tanya Ervin.

"Udah jangan bahas soal itu lagi, jadi gak kita Club' Vi?" tanya Bianca, gadis dengan rambut pendek yang beberapa helainya dicat warna merah.

Viona & Anggara Where stories live. Discover now