Chapter 44👟

24 4 2
                                    

Huuuu..

Gak nyangka gue

Cantik cantik, kok maling!!

Huuuuu... Dasarr

Tampang doang yang cantik, ternyata gitu

Seperti itulah riuhan suara bahkan lemparan kertas kecil dari murid lain ketika Dita melewati koridor untuk menuju pulang. Riska yang berada di sampingnya pun ikut merasakan apa yang sekarang Dita rasakan, dia merasa sakit hati melihat sahabatnya seperti ini.

Tadi, saat dompet Amanda benar-benar di dalam tas milik Dita ia merasa tidak menyangka bahkan saat sang guru mulai mengintrogasi nya ia tampak tidak terima atas kejadian ini. Dita terus berusaha menyangkal namun sayangnya Amanda tetap menuduh bahwa Dita lah yang mengambil benda itu.

"Dit.. Lo harus sabar, gue yakin lo gak mungkin berbuat kaya gitu" Riska mulai membuka percakapan saat mereka sedang berjalan ditengah koridor.

Tak ada jawaban dari Dita, ia terlihat meneteskan air matanya namun saat Riska menoleh kearahnya ia langsung menghapus jejak air mata itu.

"Dit.. Gue ngerti perasaan lo" Ucap Riska lagi dengan tangan yang berusaha mengusap lengan Dita.

Disamping itu, Eric tampak terdiam dengan tangan yang terkepal didalam kelasnya bersama bagas. Tadi saat pelajaran terakhir selesai, ada murid lain yang tiba-tiba datang ke kelas nya hanya untuk memberitahukan bahwa siswi di kelas sebelah telah mencuri barang temannya. Dan karena Eric terlalu penasaran, ia mencoba bertanya siapkah siswi itu, ternyata tanpa di sangka Dita lah yang menjadi pelaku atas kasus ini. Kekasih Eric sendiri.

Brakk

Bagas yang berada di samping Eric spontan terkejut akibat suara yang menggema dikelas ini, ternyata itu suara gebrakan meja yang di pukul oleh Eric untung saja kelas ini sudah kosong karna murid lain telah pulang.

"Ric lo tenang dulu lah siapa tau bukan pacar lo yang jadi pelaku nya" Bagas mencoba menenangkan, namun tetap saja Eric bahkan terlihat marah dengan dada yang naik turun.

Eric menoleh "Gimana gue mau tenang, lo denger sendiri kan tadi JELAS JELAS DITA YANG JADI PELAKU NYA GUE KECEWA SAMA DIA GASS!!" Eric terlihat sangat sangat marah untuk kali ini, lihat saja bahkan bagas pun sedikit ketakutan di hadapan Eric sekarang.

Bagas langsung terdiam, bukan apa apa ia hanya tidak mau membuat Eric semakin menunjukan amarahnya. Setelah itu Eric mengambil tas nya dengan kasar lantas berlalu dari sana meninggalkan bagas yang terus memanggil.

"Woyy Ric, tunggu.. ERICCC!!" Bagas pun mulai mengikuti Eric dan keluar dari ruangan kelasnya.

***

Amanda dan Mitha
Sekarang mereka tampak puas sekali dengan keadaan Dita saat ini, buktinya mereka terlihat biasa biasa saja dan terus berjalan di Koridor dengan wajah yang berseri.

"Lo liat kan, ide gue gak pernah meleset" Ucap Mitha sedikit berbisik pada Amanda di sampingnya.

"Ya.. Yaaa.. Yaa gue akui ide lo keren dan karena lo udah buat si Dita menderita, gue bakal traktir lo belanja sekarang" Jawab Amanda tersenyum.

"Wahh.. Yang bener Man, asikkk" Mitha tampak kegirangan.

Di tengah perbincangan Amanda dan Mitha, Tiba-tiba Eric berjalan melintasi mereka berdua lalu di susul Bagas yang terus mengejar Eric.

"Eh ehh.. Man lo liat deh itu kan Eric, kenapa dia kek marah gitu" Ucap Mitha menghentikan jalannya bersama Amanda.

Amanda tampak berpikir lalu tersenyum miring "Hmmm.. Gue tau, dia pasti marah karna udah dapet berita kalo Dita maling dompet gue"

Viona & Anggara Where stories live. Discover now