chapter 36👟

23 4 0
                                    


"Dit lo makan dulu ya" Ucap Riska seraya menyodorkan satu sendok kehadapannya

Namun saat sendok itu sudah berada di hadapan Dita ia hanya terdiam lalu menggelengkan kepalanya pertanda kalau ia tidak nafsu untuk makan

"Dit.. Dari tadi lo belum makan, lo harus makan dulu" Pinta Eric berupaya membujuk tapi tetap saja Dita hanya menggelengkan kepalanya

"Gue gak mau makan Ric, gue mau nunggu Papa" Ucapnya lirih dengan tatapan kosong

"Iya Dit gue paham tapi sekarang lo harus makan dulu" Riska menambahi yang mendapat anggukan pelan dari Eric

"Nanti aja" Jawab Dita pelan

Lalu beberapa menit kemudian suara ketukan pintu menggema di ruangan ini

Tokkk tokkkk

Tokkk tokkkk

"Itu ada yang dateng" Ucap Riska

"Biar gue yang buka" Bagas beranjak dari duduknya lalu menghampiri pintu utama dan membukanya

Ceklekk

"Assalamu'alaikum.. " Ucap orang itu ketika pintu terbuka

"Waalaikumsalam.. " Jawab mereka serempak

Ternyata yang datang adalah Indah lalu ia pun menatap mereka dengan raut bingung karna menurutnya Dita tidak biasanya membawa teman laki laki kedalam rumah tanpa sepengetahuan nya

Dan tatapan Indah pun terhenti ketika melihat Dita yang sedang menampilkan raut sembab akibat menangis

"Dita? Kamu kenapa?" Indah menghampiri Dita yang terduduk disamping Riska

"Kak Indah.. " Jawab Dita lantas Indah pun memeluknya

"Kamu kenapa? Kok nangis" Ucap Indah seraya melepaskan pelukannya

"Hiks.. Hikss" Dita tidak menjawab

"Kamu kenapa Dit?" Tanya Indah lagi dengan raut khawatir lalu karna Dita hanya terdiam ia pun menoleh kearah Riska, Eric dan Bagas yang perlahan menundukkan Kepalanya

"Ris, Dita kenapa?" Tanya Indah namun Riska hanya terdiam

Ia beralih pada Eric "Ric, Dita kenapa?" Tanya nya

Namun karna Indah belum mengenal Bagas ia pun hanya menatapnya setelah itu ia kembali bertanya

"Kalian semua kenapa? Sebenarnya ini ada apa? Dan kenapa kamu nangis? Ada apa hmm?"

Indah mulai cemas dengan keadaan Dita yang semakin menangis ditambah lagi Riska, Eric dan Bagas yang tidak mau menceritakan kejadian ini

Ada apa sebenarnya? Itulah pertanyaan yang ada dalam benaknya

"Dit.. Sstt kamu kenapa? Coba cerita dulu sama kakak ini ada apa?" Tanya Indah pelan dan mencoba menatap Dita yang sedang menunduk

"Hiks.. Hikss papah kak" Jawab Dita lirih

"Papah? Ad-ada apa sama papah kamu? Dia dateng kesini?" Tanya Indah lagi heran

"Hiks.. Papa kecelakaan kak" Jawab Dita

"APA, Kecelakaan? Bagaimana bisa, kok kamu tau?" Tanya Indah terkejut dan menutupi mulutnya , pasalnya ia tau jikalau papa dari Dita itu sudah tega meninggalkan nya dan bagaimana bisa sekarang Dita tau tentang sang papa yang kecelakaan

"Iy-ya kak, maaf Dita gak cerita sama kakak waktu itu Dita dapet telpon dari papa terus dihari kedua dia kirim pesan kalo dia bakal pulang hari ini" ..

"Tap-pi tadi ada..ada berita kalo pesawat dari LA itu dikabarkan jatuh kak, Dita kaget dan saat itu juga Dita langsung ke bandara sama Eric terus Dita tanya petugas disana dan dia bilang benar kak pesawat itu jatuhh.. Hiks"..

"Terus.. Pa-pa belum ditemukan kak papa bener bener jadi korban dari pesawat itu.. Hikss" Lanjutnya lirih

Mata milik Indah sudah mulai berkaca kaca dia sudah tidak bisa lagi membayangkan betapa sedihnya Dita karna ia juga paham selama ini Dita menjalani hidupnya sendiri karna sang ibu yang masih dirawat dan dia tidak menyangka jika kejadian ini akan menimpa adik angkat nya

"Dittt.. Kamu yang sabar yah, kamu harus tabah kakak yakin papah kamu pasti secepatnya ditemukan kamu harus sabar ya Dit" Ucap Indah pelan

"Hiks.. Hikss"

"Kita harus berdoa semoga papah kamu bisa selamat dari kecelakaan ini"

"Hiks.. Iya kak"

"Yaudah kamu jangan sedih lagi hapus air mata kamu kita harus yakin dan terus berdoa yang terbaik untuk papah kamu"

"Riska, Eric sebaiknya kalian pulang ini juga udah sore kalian tenang aja ada kakak yang jagain Dita sebelumnya kakak bilang makasih ya karna kalian udah jaga Dita dan kalian juga jangan lupa bantu do'a untuk papahnya Dita" Ucap Indah pada Riska, Eric dan Bagas yang terdiam

"Iy-ya kak yaudah kalo gitu aku pamit dulu kak" Ucap Riska lalu beranjak

"kamu hati hati ya" Jawab Indah yang juga beranjak dari duduknya

"Iya kak.. Dit gue pamit, lo jangan sedih lagi" Ucap Riska

"Iya Ris makasih" Jawab Dita tersenyum tipis

"Saya juga kak saya ijin pamit" Pinta Bagas yang juga melakukan hal sama

"Kalian hati hati ya" Indah tersenyum

"Yaudah, Assalamu'alaikum" Ucap Riska dan Bagas pamit

Dan setelah Bagas dan Riska keluar kini giliran Eric yang berjalan menghampiri Dita dengan perlahan

"Dit lo jangan sedih lagi, kalo ada apa apa langsung telpon gue ntar gue kesini" Ucap Eric menatap Dita yang hanya menanggapi nya degan senyuman

"Kalo gitu saya juga pamit dulu kak" Ucap Eric

"Iya Ric hati hati" Jawab Indah tersenyum

Lalu setelah Eric mengangguk ia pun berlalu dari sana menuju motor besarnya dia akan pulang kembali ke apartement karna hari juga sudah mulai sore

Hening. Setelah mereka semua pamit pulang keadaan diantara Indah dan Dita hening mereka tidak berbicara sama sekali lalu setelah itu Indah menoleh kesamping melihat Dita yang sedang menundukkan kepalanya

"Udah Dit kamu jangan sedih ya" Indah kembali terduduk lalu memeluk Dita dengan perlahan seraya mengusap rambutnya

"Iy-ya kak makasih" Jawab Dita

"Yaudah mendingan kamu istirahat dulu nanti kakak buatin makan, kamu juga pastinya belum makan kan" Tanya Indah setelah melepaskan pelukan nya dan Dita pun mengangguk

Lantas mereka berlalu dari sana menuju kamar Dita seraya dibantu oleh Indah yang memegang pundaknya namun saat mereka sudah sampai, Dita merasakan sakit di bagian kakinya

"Awshhh".. Ringisnya pelan

"Eh kamu kenapa? Lohh ini kaki kamu di perban?" Indah mulai khawatir lagi

"Iy-ya kak tadi aku nginjek pecahan kaca" Jawab Dita

"Ya ampun Dita, yaudah sekarang kamu istirahat aja ayo" Indah pun membantu Dita untuk berbaring diatas kasurnya lalu ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Dita agar terasa hangat

"Jangan sedih lagi ya kita harus berdoa semoga papa kamu bisa secepatnya ditemukan" Ucap Indah mencoba menenangkan

"Iya kak" Jawab Dita masih dengan wajah yang sembab

"Yaudah kamu tidur" Pintanya lalu ia pun berjalan pelan untuk keluar dari kamar Dita namun saat ia sudah berada di luar ia melihat Dita disela pintu yang masih terbuka

"Maaf Dit sebenarnya kakak tau waktu kamu ditelpon sama papa kamu maafin kakak, kakak gak sengaja denger waktu itu dan kakak merasa bahagia kamu bakal ketemu papa lagi tapi kakak gak nyangka kalau nyatanya akan begini, kamu pasti bisa lewatin ini Dit kakak yakin kamu wanita yang kuat" Ucapnya dengan air mata yang mengalir pelan lantas setelah itu ia menutup pintu kamar Dita.














____________________
Maaf ceritanya jadi ngebosenin😁
Tapi stay terus ya😘
Vote, coment
1074 Kata❤

Viona & Anggara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang